Program MBG

Program MBG Dorong Ekonomi Sirkular dan Pembangunan Berkelanjutan Nasional

Program MBG Dorong Ekonomi Sirkular dan Pembangunan Berkelanjutan Nasional
Program MBG Dorong Ekonomi Sirkular dan Pembangunan Berkelanjutan Nasional

JAKARTA - Program Makan Bergizi Gratis (MBG) bukan sekadar inisiatif pemberian makanan, tetapi menjadi strategi penting pemerintah dalam mendorong ekonomi sirkular, meningkatkan kualitas sumber daya manusia, serta mendukung tercapainya tujuan pembangunan berkelanjutan di Indonesia.

MBG sebagai Pilar Pembangunan Berkelanjutan

Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN)/Kepala Bappenas Rachmat Pambudy menegaskan bahwa MBG menjadi bagian integral dari upaya mencapai Sustainable Development Goals (SDGs), khususnya tujuan penghapusan kelaparan. Program ini memanfaatkan ekosistem lokal untuk menyediakan makanan bergizi, memastikan tidak ada pemborosan, dan meningkatkan peran aktif masyarakat di sekitar wilayah pelaksanaan.

“Ketika kita membangun makanan bergizi, upayakan dari ekosistem lokal dari makanan wilayah sekitar kita, di mana MBG dibangun. Yang kedua, upayakan jangan ada sisa atau no food waste, dan ketiga, meningkatkan peran masyarakat sekitar,” ujar Rachmat Pambudy.

Masyarakat Sehat, Pendidikan Berkualitas, Kualitas Hidup Meningkat

Rachmat menjelaskan bahwa pembangunan berkelanjutan bukan sekadar aspek ekonomi, melainkan juga kesehatan dan pendidikan. Dengan program MBG, masyarakat, terutama anak-anak, akan memperoleh akses makanan bergizi yang menunjang pertumbuhan fisik dan kognitif. Hal ini selaras dengan upaya pemerintah untuk memastikan setiap warga negara terhindar dari kelaparan, sakit, dan kekurangan pendidikan.

“Program pemerintah Indonesia saat ini yang utama adalah tidak boleh ada yang kelaparan, sebisanya tidak boleh ada orang sakit, dan tidak boleh ada orang yang tidak mendapat layanan pendidikan. Kegiatan pemerintah berupaya menghapus kelaparan, mencerdaskan bangsa, dan menyehatkan masyarakat,” jelas Rachmat.

Integrasi Program Kesehatan dan Pendidikan

Menteri PPN menekankan bahwa MBG harus berjalan beriringan dengan program kesehatan dan pendidikan. Sinergi ini memungkinkan peningkatan kualitas sumber daya manusia secara menyeluruh. Dengan tercukupinya kebutuhan dasar—makanan bergizi, pendidikan, dan kesehatan—masyarakat akan lebih siap menghadapi tantangan sosial dan ekonomi, sekaligus mendukung pertumbuhan ekonomi nasional.

“Makanan bergizi, pendidikan, dan kesehatan, harus bersama-sama dijalankan, karena itu kebutuhan dasar manusia yang harus tercukupi, dan itu akan menjadi program dasar kita selamanya,” tuturnya.

Ekonomi Sirkular dan Pemberdayaan Masyarakat

Program MBG juga dilihat sebagai katalis bagi ekonomi sirkular. Pemanfaatan sumber daya lokal mengurangi limbah makanan dan mendorong produksi serta distribusi bahan pangan di tingkat komunitas. Selain itu, peran masyarakat sekitar wilayah MBG diperkuat melalui keterlibatan langsung dalam pengadaan, pengolahan, dan distribusi makanan bergizi, menciptakan siklus ekonomi baru yang berkelanjutan.

“MBG menjadi salah satu contoh penerapan ekonomi sirkular, di mana semua elemen mulai dari produksi, konsumsi, hingga pengelolaan sisa makanan dilakukan secara efisien dan berkelanjutan,” ujar Rachmat.

Gizi Fisik dan Psikis yang Seimbang

Menteri PPN juga menekankan pentingnya keseimbangan gizi, baik secara fisik maupun psikis. Konsumsi makanan bergizi berperan menentukan pertumbuhan anak dan kualitas hidup masyarakat. Selain itu, aspek psikologis juga menjadi pertimbangan, karena makanan yang sehat dan lingkungan yang mendukung dapat membentuk pola pikir positif dan kemampuan kognitif yang optimal.

“Tell me what you eat, and then I'll tell you who you are. Jadi kalau ada anak kita yang stunting, ada saudara kita yang tinggi-besar, tetapi ada saudara kita yang gagal tumbuh, itu karena apa yang dimakan. Makanan fisik yang masuk lewat mulut, makanan rohani yang kita dapatkan melalui pikiran kita, itu harus seimbang,” ujar Rachmat.

MBG dan Dampak Jangka Panjang untuk SDGs

Secara jangka panjang, MBG diharapkan dapat menjadi fondasi pembangunan berkelanjutan yang mengintegrasikan aspek ekonomi, sosial, dan lingkungan. Program ini tidak hanya menekan angka kelaparan, tetapi juga menciptakan masyarakat yang sehat, produktif, dan terdidik, sejalan dengan target SDGs yang lebih luas.

Dengan pendekatan ekonomi sirkular, MBG menjadi contoh nyata bagaimana intervensi sosial dapat berdampak langsung pada pertumbuhan ekonomi, pemberdayaan masyarakat, dan pemenuhan tujuan pembangunan berkelanjutan secara menyeluruh.

Rekomendasi

Index

Berita Lainnya

Index