Abadi Lestari (RLCO)

Abadi Lestari (RLCO) Tetapkan Harga IPO Saham Rp150–Rp168

Abadi Lestari (RLCO) Tetapkan Harga IPO Saham Rp150–Rp168
Abadi Lestari (RLCO) Tetapkan Harga IPO Saham Rp150–Rp168

JAKARTA - PT Abadi Lestari Indonesia, perusahaan eksportir sarang burung walet, resmi mengumumkan penawaran umum perdana saham atau initial public offering (IPO) dengan melepas maksimal 625 juta saham.

Harga yang ditetapkan berada di kisaran Rp150 hingga Rp168 per saham, sebagaimana tercantum dalam prospektus resmi yang dipublikasikan Senin, 24 November 2025. Dengan harga tersebut, perseroan berpotensi menghimpun dana segar antara Rp93,75 miliar hingga Rp105 miliar.

Abadi Lestari Indonesia, yang akan menggunakan kode saham RLCO di Bursa Efek Indonesia (BEI), menekankan usaha utamanya pada pembibitan dan budidaya burung walet, termasuk proses pembersihan, pengolahan, serta pengemasan sarang burung walet. Selain lini usaha ini, perseroan juga menjalankan bisnis perdagangan daging dan daging olahan, mencakup sapi, ayam, hingga ikan. RLCO pun mengembangkan industri pengolahan daging unggas, produk ternak, serta produk susu untuk memperluas portofolionya.

Periode penawaran awal saham RLCO dimulai pada 24 November hingga 26 November 2025. Seluruh dana hasil IPO akan dialokasikan untuk memperkuat modal kerja perseroan. Sebanyak 56,33 persen akan digunakan untuk pembelian sarang burung walet, sedangkan 43,67 persen lainnya dialokasikan melalui PT Realfood Winta Asia (RWA), perusahaan di mana Abadi Lestari menguasai 93,75 persen saham. RWA akan memanfaatkan dana tersebut untuk pembelian sarang burung walet tambahan guna mendukung produksi dan ekspansi bisnis.

Berbasis di Bojonegoro, Jawa Timur, RLCO telah beroperasi sejak 2014 dan fokus menembus pasar ekspor sarang burung walet ke sejumlah negara, termasuk China, Hong Kong, dan Amerika Serikat. Hingga Mei 2025, perseroan mencatat penjualan sebesar Rp231,31 miliar, meningkat signifikan dibandingkan periode yang sama 2024 yang tercatat Rp156,76 miliar. Dari total penjualan, Rp204,66 miliar bersumber dari segmen sarang burung walet, sementara sisanya Rp26,64 miliar berasal dari produk konsumen.

Laba bersih periode berjalan yang dicatat perseroan mencapai Rp12,38 miliar, melonjak dibandingkan Rp1,82 miliar pada periode yang sama tahun sebelumnya. Total aset RLCO per Mei 2025 tercatat sebesar Rp685,77 miliar, naik dari Rp636,97 miliar di akhir 2024. Liabilitas perseroan sebesar Rp509,25 miliar, sedangkan ekuitas mencapai Rp176,51 miliar, menegaskan kondisi keuangan yang sehat menjelang IPO.

Dalam menghadapi aksi IPO ini, perseroan memastikan kapasitas produksi siap mendukung ekspansi. Produksi sarang burung walet mencapai 32 ton per Mei 2025. Selain itu, kapasitas produksi anak usaha meliputi 5,40 juta unit consumer goods jar, 2,52 juta unit produk jelly, dan 1,29 juta unit produk powder. Beberapa produk unggulan mencakup minuman sarang burung walet, kaldu ayam, suplemen kolagen, dan nutrisi berbasis protein yang menyasar pasar superfood di dalam negeri.

Manajemen RLCO menyampaikan bahwa perusahaan telah berevolusi dari sekadar eksportir sarang burung walet menjadi salah satu pemain utama di sektor kesehatan konsumen di Indonesia. Transformasi ini dilakukan untuk menyesuaikan diri dengan tren preferensi konsumen yang kini lebih fokus pada produk kesehatan dan superfood. Dengan demikian, RLCO tidak hanya menyediakan bahan mentah, tetapi juga produk olahan siap konsumsi yang memiliki nilai tambah tinggi.

Aksi penawaran umum perdana dijadwalkan berlangsung pada 2–4 Desember 2025, dengan masa penjatahan jatuh pada 4 Desember 2025. Rencananya, saham RLCO akan mulai diperdagangkan di BEI pada 8 Desember 2025. PT Samuel Sekuritas Indonesia ditunjuk sebagai penjamin pelaksana emisi efek, sementara penjamin emisi efek lainnya akan ditentukan kemudian.

IPO ini merupakan langkah strategis RLCO untuk meningkatkan likuiditas, memperkuat modal kerja, dan mendukung ekspansi produksi sarang burung walet maupun lini produk konsumen. Selain itu, IPO memberikan peluang bagi investor untuk ikut serta dalam pertumbuhan bisnis yang telah terbukti mampu menembus pasar internasional dan memiliki rekam jejak keuangan yang solid.

Dengan kesiapan produksi dan portofolio produk yang beragam, RLCO optimistis dapat memanfaatkan dana IPO untuk memperluas jangkauan pasar, memperkuat rantai pasok, dan mengoptimalkan kapasitas produksi. Perusahaan juga menegaskan komitmennya untuk menjaga kualitas produk serta terus berinovasi agar tetap kompetitif di pasar global.

Transformasi RLCO dari eksportir bahan mentah menjadi produsen produk kesehatan konsumen mencerminkan tren industri yang mengedepankan nilai tambah. Langkah IPO ini diyakini akan semakin memperkuat posisi Abadi Lestari Indonesia sebagai pemimpin di segmen sarang burung walet dan produk superfood, sekaligus membuka peluang bagi masyarakat luas untuk berinvestasi di pasar modal melalui saham RLCO.

Rekomendasi

Index

Berita Lainnya

Index