Wamendag Pastikan Stok dan Harga Telur Aman Untuk Masyarakat Selama Program MBG Berjalan

Selasa, 18 November 2025 | 15:30:16 WIB
Wamendag Pastikan Stok dan Harga Telur Aman Untuk Masyarakat Selama Program MBG Berjalan

JAKARTA - Kenaikan harga telur belakangan ini menjadi sorotan publik, terutama di beberapa daerah yang melaporkan harga hingga Rp 30.000 per kilogram. Fenomena ini terjadi setelah telur banyak digunakan sebagai menu makanan bergizi gratis (MBG) dalam program Satuan Pelaksana Program Gizi (SPPG). 

Wakil Menteri Perdagangan (Wamendag) Dyah Roro Esti Widya Putri menegaskan, meski ada lonjakan harga, pemerintah terus memantau agar dampak dari program MBG memberikan manfaat maksimal bagi masyarakat.

Dyah Roro menilai bahwa keberadaan MBG dan SPPG seharusnya memberikan efek positif yang luas, tidak hanya bagi penerima manfaat program, tetapi juga bagi pedagang dan peternak lokal. “Program MBG merupakan prioritas Presiden. Kami berharap multiplier effect dari program ini betul-betul dirasakan masyarakat. Di satu sisi, kabar baiknya, para pedagang telur memiliki langganan di mana barang-barang yang dijual itu ada tujuannya, salah satunya untuk SPPG,” ujar Roro.

Pemantauan Langsung di Pasar Tradisional

Roro bersama tim dari Kementerian Perdagangan dan Wakil Wali Kota Madiun, F Bagus Panuntun, mengunjungi pasar terbesar di Kota Madiun untuk memantau harga dan ketersediaan bahan pokok menjelang libur Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2025–2026. Dalam kunjungannya, Wamendag menilai bahwa harga telur secara umum masih berada pada level aman. Namun, pemerintah tetap bersiap menghadapi kemungkinan lonjakan harga.

“Hasil pemantauan kami relatif aman. Ke depannya, bila ada kendala, dibutuhkan koordinasi yang masif lagi. Kami juga akan menyampaikan kepada Badan Pangan Nasional (Bapanas) untuk turut memantau harga komoditas lainnya selain minyak, yang berada di bawah naungan Kemendag,” jelas Roro.

Pernyataan ini menegaskan bahwa pemerintah tidak hanya menyoroti kenaikan harga secara permukaan, tetapi juga memantau rantai distribusi dan pasokan komoditas strategis. Langkah ini diambil agar stok bahan pokok tetap cukup dan harga bisa dikendalikan selama periode libur panjang.

Produksi Telur dan Pemenuhan SPPG

Roro menekankan pentingnya sinergi antara peternak, pedagang, dan penyelenggara program MBG. Idealnya, produksi telur di peternak dapat memenuhi kebutuhan program SPPG dan masyarakat umum secara bersamaan. Dengan demikian, semua pihak mendapatkan pasokan telur dengan mudah dan harga terjangkau.

“Ke depannya, kami berharap produksi telur di peternak bisa memenuhi kebutuhan SPPG dan masyarakat. Dengan begitu, harga tetap stabil dan semua pihak memperoleh manfaat,” tambahnya.

Strategi Menghadapi Kenaikan Harga

Menjelang perayaan Natal 2025 dan Tahun Baru 2026, pemerintah terus memastikan harga kebutuhan pokok berada pada level aman. Bila ditemukan komoditas yang harganya melonjak di atas Harga Eceran Tertinggi (HET), pemerintah akan segera mengambil langkah-langkah distribusi yang tepat bersama pemerintah daerah.

“Saat ini, kami pastikan harga aman dan stabil. Kalau ada harga yang di atas acuan, kami akan memetakan wilayahnya dan memperbaiki distribusinya,” ujar Roro. Strategi ini penting agar lonjakan harga tidak menimbulkan tekanan sosial dan tetap menjaga daya beli masyarakat.

Selain itu, inovasi yang diterapkan Pemerintah Kota Madiun, seperti program Warung Tekan Inflasi, menjadi salah satu langkah efektif untuk mengendalikan harga komoditas strategis. Program ini memastikan pasokan tetap tersedia dan harga tetap terkendali, sekaligus memberikan contoh bagi daerah lain yang menghadapi lonjakan harga menjelang musim liburan.

Koordinasi Bersama Bapanas

Kemendag juga menekankan pentingnya koordinasi lintas lembaga, terutama dengan Badan Pangan Nasional, untuk memantau pergerakan harga dan distribusi komoditas strategis. Jika terjadi kenaikan harga yang tidak wajar, Bapanas akan bekerja sama dengan pemerintah daerah untuk menstabilkan pasokan.

Dengan pemantauan yang menyeluruh, mulai dari peternak, pasar tradisional, hingga distribusi, pemerintah optimistis harga telur dan bahan pokok lainnya tetap aman dan masyarakat bisa menikmati harga yang wajar.

Harapan Wamendag

Wamendag Dyah Roro berharap masyarakat dan pedagang bisa merasakan manfaat dari program MBG secara nyata. Program ini diharapkan tidak hanya menjadi stimulus gizi bagi penerima manfaat, tetapi juga meningkatkan efisiensi distribusi dan stabilitas harga di pasar.

“Program ini diharapkan memberi manfaat luas. Masyarakat mendapat gizi yang cukup, pedagang memiliki langganan, dan harga komoditas tetap terkendali. Itu tujuan utama kami,” pungkasnya.

Dengan pemantauan ketat, koordinasi lintas lembaga, serta inovasi lokal seperti Warung Tekan Inflasi, pemerintah berupaya menjaga stabilitas harga bahan pokok. Langkah ini menjadi bagian dari strategi nasional untuk memastikan masyarakat bisa mendapatkan kebutuhan pokok dengan harga wajar dan pasokan cukup menjelang libur panjang Natal dan Tahun Baru.

Terkini

15 Hp OPPO Terbaru 2025, Harga dan Spesifikasi

Sabtu, 22 November 2025 | 21:33:26 WIB

Top 10 Harga Laptop ASUS 3 Jutaan Terbaik 2025

Sabtu, 22 November 2025 | 21:12:10 WIB

iPad Terbaru 2025: Spesifikasi dan Harganya di Indonesia

Sabtu, 22 November 2025 | 16:04:19 WIB