Penyaluran KUR UMKM Capai Rp238 Triliun Hingga November 2025, Dorong Produksi Nasional

Selasa, 18 November 2025 | 15:29:57 WIB
Penyaluran KUR UMKM Capai Rp238 Triliun Hingga November 2025, Dorong Produksi Nasional

JAKARTA - Penyaluran Kredit Usaha Rakyat (KUR) bagi pelaku UMKM terus menunjukkan tren positif. Menteri Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM), Maman Abdurrahman, menyampaikan bahwa hingga November 2025, realisasi penyaluran KUR sudah mencapai sekitar Rp238 triliun atau 83% dari target Rp286 triliun yang ditetapkan di awal tahun.

"Dari target yang sudah ditentukan Rp286 triliun, Alhamdulillah sudah tersalurkan sebesar Rp238 triliun, jadi sekitar 83%," kata Maman.

Dengan sisa waktu kurang dari dua bulan, pemerintah masih memiliki pekerjaan rumah untuk menyalurkan sekitar Rp48 triliun atau 17% dari target tahunan. Upaya ini menjadi fokus kementerian agar program KUR bisa memberikan dampak maksimal bagi pelaku usaha kecil dan menengah di seluruh Indonesia.

Pertumbuhan Debitur Baru dan Graduasi Melebihi Target

Maman menjelaskan bahwa penyaluran KUR tidak hanya diukur dari besaran plafon, tetapi juga dari jumlah debitur baru yang tersentuh program tersebut. Hingga November 2025, KUR telah menjangkau 2,25 juta debitur baru, atau sekitar 96% dari target 2,34 juta debitur.

Selain itu, program graduasi debitur menunjukkan hasil yang menggembirakan. Debitur yang berhasil “graduasi” atau naik kelas mencapai 1,3 juta orang, melebihi target awal sebanyak 1,2 juta debitur atau sekitar 112%. Angka ini menunjukkan bahwa KUR tidak hanya membantu pelaku usaha mendapatkan pembiayaan, tetapi juga mendorong peningkatan kapasitas usaha secara berkelanjutan.

Fokus Pembiayaan ke Sektor Produksi

Sejak awal program KUR, pemerintah menargetkan 60% dari plafon pembiayaan dialokasikan untuk sektor produksi. Maman menekankan bahwa capaian tahun ini menjadi yang pertama kali sepanjang sejarah program KUR berhasil melebihi target tersebut, yakni 60,7%.

"Lalu ada target juga ditugaskan kepada saya dari plafon yang tadi Rp286 triliun, 60% nya itu harus ke sektor produksi. Nah, ini yang pertama kali sepanjang sejarah program KUR berdiri, baru sekarang terealisadi, yaitu di angka 60,7%," ujarnya.

Alokasi ini menjadi penting karena sektor produksi memiliki efek ganda dalam mendorong pertumbuhan ekonomi, termasuk penciptaan lapangan kerja dan peningkatan produktivitas. Dengan penyaluran yang tepat sasaran, pemerintah berharap UMKM dapat menjadi tulang punggung perekonomian nasional.

Dampak KUR terhadap Penyerapan Tenaga Kerja

Selain menyalurkan pembiayaan, pemerintah juga memantau dampak KUR terhadap penciptaan lapangan kerja. Berdasarkan perhitungan Kementerian UMKM, potensi serapan tenaga kerja di sektor UMKM mencapai 7,7 juta hingga 11,6 juta orang.

Data ini menunjukkan bahwa program KUR tidak hanya mendukung pertumbuhan usaha kecil dan menengah, tetapi juga berperan dalam mengurangi angka pengangguran. Pelaku usaha yang menerima KUR dapat menambah tenaga kerja, memperluas operasional usaha, dan meningkatkan kapasitas produksi.

Tantangan dan Upaya Pengembangan Sektor Formal

Meskipun capaian KUR cukup signifikan, Maman menyadari bahwa sejumlah tantangan masih ada. Salah satunya adalah dominasi sektor informal dalam UMKM. Sebagian besar tenaga kerja UMKM saat ini masih berada di sektor informal, yang berimplikasi pada akses terbatas terhadap pembiayaan formal, perlindungan sosial, dan peluang pengembangan usaha.

"Saya tadi mendapatkan amanah dan saya laporkan juga di komite bahwa target Kementerian UMKM ke depan adalah mengupayakan program untuk mendorong pelaku usaha dari sektor informal bergeser ke sektor formal," pungkas Maman.

Upaya formaliasi ini penting untuk memastikan pelaku usaha bisa menikmati berbagai manfaat dari pembiayaan formal, termasuk KUR. Dengan masuk ke sektor formal, UMKM akan lebih mudah mengakses kredit, proteksi hukum, serta program pemerintah lain yang mendukung pertumbuhan usaha secara berkelanjutan.

Optimisme di Akhir Tahun

Dengan penyaluran KUR yang sudah mencapai 83% dari target, pemerintah optimistis sisa pembiayaan dapat terealisasi hingga akhir tahun. Strategi penyaluran yang fokus pada sektor produksi dan upaya mendorong formalitas usaha diyakini akan semakin memperkuat kontribusi UMKM terhadap perekonomian nasional.

Secara keseluruhan, capaian penyaluran KUR hingga November 2025 menjadi indikator penting keberhasilan pemerintah dalam mendorong pelaku UMKM berkembang dan menciptakan lapangan kerja baru. Meski masih ada tantangan, seperti tingginya proporsi sektor informal, pemerintah terus menyusun strategi agar program KUR bisa lebih inklusif dan berdampak luas.

Dengan target dan strategi yang jelas, diharapkan program KUR tidak hanya menjadi alat pembiayaan, tetapi juga sarana transformasi UMKM menjadi sektor yang lebih produktif dan formal, sekaligus memperkuat fondasi ekonomi nasional di masa depan.

Terkini

15 Hp OPPO Terbaru 2025, Harga dan Spesifikasi

Sabtu, 22 November 2025 | 21:33:26 WIB

Top 10 Harga Laptop ASUS 3 Jutaan Terbaik 2025

Sabtu, 22 November 2025 | 21:12:10 WIB

iPad Terbaru 2025: Spesifikasi dan Harganya di Indonesia

Sabtu, 22 November 2025 | 16:04:19 WIB