JAKARTA - Di tengah tekanan hidup sehari-hari, menemukan cara untuk meredakan stres menjadi sangat penting. Salah satu metode yang efektif adalah menggambar atau melukis.
Aktivitas ini tidak hanya merangsang kreativitas, tetapi juga membantu tubuh menurunkan hormon stres secara alami. Profesor dan peneliti terapi seni dari Drexel University, Girija Kaimal, menekankan bahwa setiap kegiatan yang memicu pikiran kreatif dapat membantu seseorang mengekspresikan diri dan menemukan cara baru dalam berkomunikasi.
Penelitian menunjukkan bahwa seni dapat menurunkan level kortisol, hormon yang berperan dalam respon stres. Sebuah studi tahun 2016 di jurnal American Art Therapy Association membuktikan bahwa peserta yang membuat karya seni bersama terapis selama 45 menit mengalami penurunan kortisol yang signifikan. Hal ini membuktikan bahwa seni tidak harus berupa karya sempurna, tetapi lebih pada proses ekspresi diri yang menenangkan pikiran.
Mulai dari Hal yang Mudah
Bagi pemula, langkah pertama dalam berkarya adalah berani memulai tanpa khawatir soal hasil. Ilustrator Chenny Aviana menekankan bahwa memulai dari hal sederhana, seperti menggambar benda sehari-hari, hewan favorit, atau bentuk abstrak, sudah cukup. Tujuannya adalah membiasakan tangan dan pikiran untuk bergerak dan membiarkan kreativitas berkembang. "Yang penting memulai saja. Tidak perlu realis, cukup apa yang disukai," kata Chenny saat ditemui di Museum of Speaking Skin di Bintaro Jaya Xchange Mall.
Memulai dari hal-hal yang disukai membuat proses lebih menyenangkan dan memudahkan seseorang untuk terlibat lebih dalam. Tahap awal bukan tentang menghasilkan karya sempurna, tetapi melatih intuisi visual dan membiasakan diri dengan medium yang dipilih.
Eksplorasi Gaya Seni
Selain memulai dari hal sederhana, pemula disarankan mengeksplorasi berbagai gaya seni. Saat ini, beragam art style berkembang, mulai dari ilustrasi, komik, karakter digital, hingga abstrak. Chenny mendorong pemula untuk mencoba berbagai gaya hingga menemukan yang paling cocok. Eksplorasi ini membantu mengenali teknik yang nyaman, bentuk visual yang menarik, dan karakter karya yang ingin dikembangkan.
Tidak ada kewajiban menetapkan satu gaya sejak awal. Justru, mencoba berbagai metode memungkinkan pemula memahami preferensi mereka sendiri dan membangun kepercayaan diri dalam berkarya.
Pilih Media yang Paling Nyaman
Selain gaya, pemilihan media juga penting. Berkarya tidak terbatas pada satu jenis media. Digital maupun manual sama-sama sah, bahkan kombinasi keduanya juga dimungkinkan. Chenny menjelaskan, beberapa seniman memilih digital karena fleksibilitas dan kemudahan mengedit, sementara lainnya lebih menikmati sensasi media manual seperti pensil, cat air, atau tinta. Yang terpenting adalah menemukan media yang paling nyaman sehingga proses berkarya menjadi lebih menyenangkan dan bebas stres.
Seni Itu Subyektif, Jangan Takut Salah
Seni adalah pengalaman subyektif yang tidak memiliki standar tunggal. Saskia Gita Sakanti, ilustrator yang juga tampil di Museum of Speaking Skin, menekankan pentingnya fokus pada proses, bukan hasil akhir. Pemula sering merasa minder atau takut hasilnya tidak sempurna, padahal langkah pertama untuk berkarya jauh lebih penting daripada kesempurnaan. "Yang penting lakukan dulu, masalah bagus atau jelek itu opini masing-masing. Progres yang utama," ungkap Saskia.
Saskia menekankan bahwa setiap karya, apapun hasilnya, adalah bagian dari proses belajar dan pengembangan diri. Dengan memahami hal ini, seseorang dapat lebih bebas mengekspresikan diri tanpa tekanan, sehingga manfaat terapeutik dari seni dapat dirasakan sepenuhnya.
Langkah Praktis untuk Memulai
Bagi pemula, memulai tidak harus rumit. Menggambar benda sederhana atau sketsa abstrak sudah cukup untuk memulai. Eksplorasi media, mulai dari pensil, cat air, tinta, atau digital, dapat disesuaikan dengan kenyamanan masing-masing. Selain itu, mencoba berbagai gaya seni membantu menemukan preferensi pribadi dan membangun kreativitas yang lebih luas.
Kuncinya adalah membiasakan diri dengan proses, menikmati setiap langkah, dan mengesampingkan penilaian terhadap hasil akhir. Fokus pada proses ini memungkinkan pikiran lebih rileks, stres berkurang, dan kreativitas berkembang secara alami.
Menggambar atau melukis bukan hanya soal menghasilkan karya indah, tetapi juga sarana menenangkan pikiran dan meredakan stres.
Dengan memulai dari hal sederhana, mengeksplorasi gaya dan media yang nyaman, serta memahami sifat subyektif seni, seseorang dapat merasakan manfaat terapeutik dari aktivitas kreatif ini. Seni memungkinkan refleksi diri, menyalurkan emosi, dan membantu menjaga kesehatan mental, sehingga menjadi cara efektif untuk menghadapi tekanan hidup sehari-hari.