Pergerakan Harga Minyak Dunia Tetap Stabil Akhir Pekan Ini

Jumat, 14 November 2025 | 11:01:10 WIB
Pergerakan Harga Minyak Dunia Tetap Stabil Akhir Pekan Ini

JAKARTA - Harga minyak dunia menunjukkan pergerakan yang relatif stabil pada Kamis, 13 November 2025, setelah sebelumnya mengalami penurunan signifikan hampir 4 persen. Gejolak harga tersebut dipicu kekhawatiran pasar terkait kelebihan pasokan global serta ancaman sanksi baru Amerika Serikat terhadap perusahaan energi Rusia, Lukoil.

Mengutip Reuters, harga minyak Brent ditutup pada level 63,01 Dolar AS per barel, sedikit menguat dibandingkan hari sebelumnya, sementara minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) naik tipis menjadi 58,69 Dolar AS per barel. Stabilitas ini menandakan bahwa meskipun tekanan terhadap pasar tetap ada, harga masih memiliki penopang dari beberapa faktor fundamental.

Analis DBS Bank, Suvro Sarkar, menilai bahwa harga di kisaran 60 Dolar AS per barel masih relatif kuat. Hal ini dipengaruhi oleh kemungkinan gangguan ekspor dari Rusia akibat sanksi yang akan diterapkan AS. “Harga saat ini kemungkinan tetap bertahan karena potensi gangguan ekspor Rusia setelah sanksi diperketat,” ujar Sarkar.

Kelebihan Pasokan Global Menjadi Tekanan Utama

Pasokan minyak global menjadi salah satu faktor utama yang menekan harga. Badan Informasi Energi Amerika Serikat (EIA) melaporkan bahwa stok minyak mentah di negara itu meningkat tajam, naik sebesar 6,4 juta barel dalam sepekan terakhir. Lonjakan ini jauh di atas ekspektasi pasar, yang memicu kekhawatiran banjir pasokan. Selain itu, persediaan bensin dan produk sulingan lainnya juga tidak turun sesuai harapan, menambah tekanan terhadap pasar minyak.

Selain itu, laporan dari Organisasi Negara Pengekspor Minyak (OPEC) memperkirakan pasokan minyak global pada 2026 akan melebihi permintaan. Proyeksi ini berbeda dengan perkiraan sebelumnya yang lebih optimistis. Sementara itu, Badan Energi Internasional (IEA) juga meningkatkan proyeksi pertumbuhan pasokan minyak dunia, menunjukkan bahwa surplus pasokan pada tahun depan bisa lebih besar dari yang diperkirakan.

Di sisi lain, produksi minyak Amerika Serikat diprediksi akan mencapai rekor baru tahun ini. Hal ini menambah kekhawatiran pasar terhadap kemungkinan melimpahnya suplai, yang dapat menekan harga lebih lanjut. Kondisi ini menjadi tantangan bagi pasar global yang harus menyeimbangkan antara permintaan yang stabil dan pasokan yang meningkat.

Sanksi AS terhadap Lukoil Tambah Ketidakpastian

Sementara itu, ketegangan geopolitik turut mempengaruhi pergerakan harga. Pemerintah AS telah mengumumkan sanksi terhadap Lukoil, salah satu perusahaan energi besar Rusia. Sanksi ini mulai berlaku pada 21 November 2025 dan melarang seluruh transaksi dengan perusahaan tersebut. Langkah ini merupakan bagian dari upaya AS untuk menekan Kremlin terkait perang di Ukraina.

Meskipun sanksi dapat menimbulkan gangguan ekspor dari Rusia, pasar tetap khawatir bahwa surplus global akan tetap menekan harga minyak, terutama karena produksi di negara-negara lain masih tinggi. Ketidakpastian ini mendorong pelaku pasar untuk berhati-hati dalam mengambil keputusan, sehingga pergerakan harga cenderung stabil meski ada tekanan jangka pendek.

Pasar Menunggu Isyarat Baru dari Inventori dan Produksi

Pelaku pasar kini fokus pada data inventori minyak mingguan dan perkembangan produksi di negara-negara utama penghasil minyak. Stok yang tinggi atau proyeksi pasokan yang lebih besar dari permintaan akan menjadi sinyal bagi investor bahwa tekanan pada harga minyak masih ada. Sebaliknya, gangguan pasokan atau sanksi yang lebih luas bisa mendorong kenaikan harga kembali.

Selain faktor fundamental, fluktuasi nilai tukar dolar AS juga mempengaruhi harga minyak. Kenaikan dolar cenderung membuat harga minyak dalam mata uang lain lebih mahal, sehingga menurunkan permintaan. Sebaliknya, pelemahan dolar dapat mendorong harga minyak naik. Kondisi ini menambah lapisan kompleksitas dalam analisis pergerakan harga di pasar global.

Kesimpulan: Stabil Namun Tetap Rentan

Secara keseluruhan, harga minyak dunia pada Kamis, 13 November 2025, menampilkan stabilitas setelah sebelumnya tertekan hampir 4 persen. Stabilitas ini didukung oleh prospek gangguan ekspor dari Rusia akibat sanksi, namun tetap dihadapkan pada tekanan kelebihan pasokan global dan proyeksi surplus pasokan tahun depan.

Para analis menekankan bahwa pasar minyak tetap rentan terhadap gejolak geopolitik dan data inventori mingguan. Investor dan pelaku industri harus terus memantau perkembangan pasokan, permintaan, dan kebijakan geopolitik untuk mengantisipasi perubahan harga di masa mendatang.

Dengan kombinasi faktor fundamental, geopolitik, dan ekonomi global, harga minyak kemungkinan akan terus bergerak dalam kisaran yang relatif stabil namun tetap sensitif terhadap berita baru dan kondisi pasar mendadak.

Terkini

15 Hp OPPO Terbaru 2025, Harga dan Spesifikasi

Sabtu, 22 November 2025 | 21:33:26 WIB

Top 10 Harga Laptop ASUS 3 Jutaan Terbaik 2025

Sabtu, 22 November 2025 | 21:12:10 WIB

iPad Terbaru 2025: Spesifikasi dan Harganya di Indonesia

Sabtu, 22 November 2025 | 16:04:19 WIB