JAKARTA - Di tengah situasi darurat yang melanda Kabupaten Banjarnegara, Jawa Tengah, kehadiran bantuan cepat menjadi penopang utama bagi warga yang terdampak bencana tanah longsor.
Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) RI bergerak memberikan dukungan mulai dari proses evakuasi, pencarian korban, hingga penyediaan kebutuhan dasar bagi para penyintas. Upaya ini menjadi bagian dari komitmen lembaga tersebut untuk memastikan keselamatan dan pemulihan warga di lokasi bencana.
Baznas RI menegaskan bahwa kegiatan penanganan darurat ini bukan hanya bentuk respon atas kejadian longsor di Banjarnegara saja, tetapi juga merupakan langkah cepat menyikapi bencana serupa yang terjadi di berbagai wilayah Jawa Tengah. Pimpinan Baznas RI Bidang Pendistribusian dan Pendayagunaan, Saidah Sakwan, menyampaikan bahwa tim mereka langsung diterjunkan sejak laporan longsor diterima untuk memberikan bantuan yang paling dibutuhkan masyarakat.
"Longsor yang terjadi di beberapa wilayah Jawa Tengah, termasuk Banjarnegara, meninggalkan dampak besar bagi masyarakat. Karena itu, Baznas bergerak cepat untuk mendukung pencarian korban sekaligus memastikan kebutuhan dasar para penyintas terpenuhi," ujar Saidah.
Layanan Dapur Umum bagi Warga Terdampak
Dalam penanganan bencana, pemenuhan kebutuhan pangan menjadi hal mendesak, terutama bagi warga yang harus mengungsi dan kehilangan akses terhadap makanan. Untuk itu, Baznas RI mendirikan dapur umum di Desa Beji, Kecamatan Pandanarum. Dari layanan dapur umum tersebut, sebanyak 750 porsi makanan disajikan setiap hari untuk memastikan para penyintas tetap memperoleh makanan siap santap selama masa tanggap darurat.
Tak hanya dapur umum, Baznas juga menyiapkan dapur air di Gedung IPHI Pos Pengungsian Pring Amba. Layanan ini menyediakan 150 paket air setiap harinya sebagai dukungan bagi warga yang membutuhkan akses air bersih di tengah situasi darurat.
Menurut Saidah, keberadaan dapur umum dan dapur air sangat penting, mengingat banyak warga kehilangan akses terhadap pangan setelah permukiman mereka tertimbun material longsor. Kehadiran layanan tersebut membantu meringankan beban warga selama berada di titik pengungsian.
Operasi Pencarian Korban di Lapangan
Selain membantu kebutuhan logistik, Baznas juga berperan aktif dalam proses pencarian dan evakuasi korban melalui tim Baznas Tanggap Bencana (BTB). Tim tersebut telah bekerja sejak laporan bencana diterima dan langsung bergabung dalam Operasi SAR di Posko Induk Pandanarum. Fokus pencarian dilakukan pada sektor wilayah yang dinilai paling terdampak longsor.
"Tim BTB sudah bergerak sejak laporan kejadian diterima. Operasi SAR dimulai dari Posko Induk Pandanarum dengan fokus pencarian pada sektor yang dinilai paling terdampak. Tim Baznas bekerja bersama BNPB dan unsur relawan lainnya, serta terus berkoordinasi dengan pemerintah daerah," kata Saidah.
Kerja sama lintas lembaga menjadi kunci dalam mempercepat proses pencarian, terutama karena kondisi medan yang dipenuhi material longsor menyulitkan akses tim penyelamat. Baznas memastikan semua anggota tim beroperasi dengan memperhatikan aspek keselamatan, termasuk melakukan pemantauan terhadap potensi longsor susulan di lokasi.
Komitmen Berkelanjutan dalam Pemulihan Warga
Saidah Sakwan menegaskan bahwa keterlibatan Baznas tidak berhenti pada tahap tanggap darurat saja. Setelah pencarian dan evakuasi, Baznas tetap akan mendampingi proses pemulihan warga terdampak melalui koordinasi dengan pemerintah daerah. Bentuk dukungan tersebut dapat berupa pendistribusian bantuan lanjutan, asesmen kebutuhan warga, maupun program jangka panjang untuk membantu masyarakat bangkit dari kondisi pascabencana.
“Pemantauan terhadap potensi longsor susulan juga dilakukan guna memastikan keselamatan seluruh tim dan penyintas,” ujar Saidah menambahkan.
Hingga saat ini, tim Baznas Tanggap Bencana masih berada di lokasi terdampak untuk melakukan asesmen lanjutan sekaligus memastikan bantuan tersalurkan secara tepat sasaran. Baznas juga terus membuka kanal donasi bagi masyarakat yang ingin berpartisipasi membantu para penyintas longsor Banjarnegara.
Seruan Kewaspadaan dan Ajakan Bantuan
Melihat kondisi cuaca yang tidak stabil dan potensi bencana yang dapat muncul sewaktu-waktu, Baznas mengimbau masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaan. Saidah juga mengajak masyarakat luas untuk mengambil peran dalam membantu korban longsor melalui donasi yang disalurkan lewat kanal resmi Baznas RI.
Sebelumnya, tanah longsor menghantam Desa Pandanarum pada Minggu, 16 November 2025, yang dipicu oleh tingginya curah hujan di wilayah perbukitan beberapa jam sebelum kejadian. Puluhan orang dilaporkan hilang akibat tertimbun material longsor, sementara sejumlah warga lainnya terpaksa mengungsi karena rumah mereka mengalami kerusakan parah.
Melalui langkah tanggap darurat dan dukungan kemanusiaan yang diberikan, Baznas RI berharap kehadiran mereka dapat meringankan beban warga serta mempercepat pemulihan di daerah yang terdampak bencana tersebut. Dengan kolaborasi berbagai pihak, upaya pemulihan dan pencarian korban diharapkan dapat berjalan lebih cepat dan efektif.