Ciri Penipuan

Waspada! Kenali 10 Modus Penipuan Lewat WhatsApp yang Kerap Menipu Pengguna

Waspada! Kenali 10 Modus Penipuan Lewat WhatsApp yang Kerap Menipu Pengguna
Waspada! Kenali 10 Modus Penipuan Lewat WhatsApp yang Kerap Menipu Pengguna

JAKARTA - WhatsApp menjadi aplikasi pesan instan paling populer di Indonesia, digunakan oleh lebih dari 112 juta orang pada 2024 menurut World Population Review.

Namun, popularitas ini juga dimanfaatkan oleh para penipu untuk menargetkan korban. Modusnya bervariasi, mulai dari pesan ancaman, tautan berbahaya, hingga permintaan data pribadi, yang jika tidak diwaspadai bisa merugikan pengguna. Berikut penjelasan lengkap ciri-ciri penipuan WhatsApp yang harus diperhatikan.

Chat Mengatasnamakan Bank atau Lembaga Resmi

Salah satu modus yang sering digunakan adalah menyamar sebagai pihak bank atau lembaga pemerintahan. Pelaku mengirim pesan yang membuat korban panik, seperti akun diretas, akun perbankan terblokir, atau tagihan palsu. Tujuannya agar korban mengklik link atau membocorkan data pribadi. Meski beberapa lembaga memang memiliki akun resmi di WhatsApp, komunikasi resmi biasanya dilakukan melalui jalur formal, bukan chat mendadak.

Modus Salah Ketik dan Transfer Palsu

Penipu juga kerap berpura-pura salah mengirim uang atau pesan, kemudian meminta korban mengembalikan dana dengan bukti transfer palsu. Taktik ini memancing korban berinteraksi dan menyerahkan uang secara sukarela. Jika menerima pesan seperti ini, segera abaikan atau blokir nomor pengirim.

Ajakan Video Call Mencurigakan

Beberapa penipu mencoba meyakinkan korban melalui video call. Mereka bahkan bisa menggunakan rekaman artis atau janji hadiah untuk membuat korban percaya. Jika tidak mengikuti undian atau acara tertentu, jangan angkat telepon tersebut karena bisa jadi modus penipuan.

Pinjam atau Minta Uang dengan Alasan Mendesak

Modus lain yang populer adalah berpura-pura menjadi kerabat atau anggota keluarga dalam kesusahan, misalnya kecelakaan, dan meminta bantuan uang. Korban sering tergerak secara emosional untuk membantu. Selalu konfirmasi langsung ke anggota keluarga lain sebelum mengirim uang. Jika nomor tidak dikenal, segera blokir.

Kiriman Link URL yang Berbahaya

Pesan berisi link sering digunakan untuk mengarahkan korban ke situs berbahaya. Penipu menggunakan tautan pendek atau domain yang mirip situs resmi agar sulit dikenali. Jangan pernah mengklik link langsung, terutama jika tidak jelas sumbernya.

Pesan Ancaman untuk Memaksa Korban

Beberapa penipu mengirim pesan ancaman, misalnya “akun Anda diblokir jika tidak klik link ini.” Tujuannya menimbulkan kepanikan agar korban mengikuti instruksi. Tetap tenang dan jangan panik, karena rasa takut inilah yang dimanfaatkan pelaku.

Kode QR yang Menyesatkan

Selain link, kode QR juga sering dikirim untuk meminta pembayaran atau membawa korban ke situs phishing. Jangan pernah memindai kode QR dari sumber tidak dikenal, dan blokir nomor pengirim.

Dokumen Palsu Seperti Undangan Nikah atau Surat Tilang

File dengan judul menggoda seperti “undangan nikah” atau “surat tilang” biasanya berisi link phishing atau aplikasi berbahaya. Korban yang penasaran sering mengklik file tersebut dan tanpa sadar membocorkan data pribadi.

Tawaran Menggiurkan

Penipu sering menawarkan hadiah uang besar atau peluang investasi dengan prospek tinggi untuk membuat korban bertindak impulsif. Selalu skeptis terhadap tawaran yang terdengar terlalu bagus untuk menjadi kenyataan.

Permintaan Data Pribadi

Akhirnya, semua modus ini biasanya bertujuan untuk meminta informasi pribadi seperti nama lengkap, NIK, foto KTP, nomor rekening, atau data sensitif lainnya. Penting diingat, lembaga resmi tidak akan meminta data ini melalui WhatsApp secara langsung. Jangan memberikan informasi pribadi secara sukarela.

Modus penipuan WhatsApp sangat bervariasi, namun hampir semua memanfaatkan rasa panik, penasaran, atau keserakahan korban. Kunci utama melindungi diri adalah mengenali ciri-ciri pesan penipuan, tetap tenang, dan memverifikasi informasi melalui jalur resmi. Dengan kewaspadaan dan pengetahuan, risiko menjadi korban penipuan WhatsApp dapat diminimalkan.

Rekomendasi

Index

Berita Lainnya

Index