JAKARTA - Upaya pemerintah untuk memperkuat sektor kesehatan nasional kembali ditegaskan Presiden RI Prabowo Subianto melalui rencana penambahan fakultas kedokteran di berbagai wilayah Indonesia.
Dalam pidatonya saat meresmikan RS Kardiologi Emirates Indonesia yang dipantau secara daring dari Jakarta, Rabu, Prabowo menekankan bahwa ketersediaan tenaga medis merupakan salah satu pilar utama dalam memperkuat layanan kesehatan, selain keberadaan rumah sakit itu sendiri. Gagasan memperluas fasilitas pendidikan kedokteran menjadi langkah strategis yang tidak hanya bertujuan jangka pendek, tetapi juga difokuskan pada pembangunan sumber daya manusia secara menyeluruh.
Prabowo menegaskan bahwa kebutuhan dokter, perawat, dokter gigi, dan tenaga paramedis meningkat seiring dengan perkembangan fasilitas kesehatan di berbagai daerah. Oleh sebab itu, penambahan 30 fakultas kedokteran baru menjadi prioritas agar Indonesia mampu mengejar kekurangan tenaga medis yang selama ini menjadi tantangan nasional.
Kebutuhan Tenaga Medis yang Terus Meningkat
Dalam pidatonya, Prabowo menyoroti pentingnya keberadaan tenaga kesehatan yang sebanding dengan pertumbuhan rumah sakit di Indonesia. Ia menegaskan bahwa ketersediaan dokter dan tenaga pendukung medis tidak boleh tertinggal dari pembangunan fasilitas kesehatan yang terus berkembang.
"Rumah sakit penting, tapi juga awaknya, dokter kita butuh tambahan sangat banyak. Dokter gigi, perawat, paramedis, dan itu kita juga akan melakukan perluasan penambahan fasilitas pendidikan dokter, perawat, paramedis secara besar-besaran. Menteri Kesehatan menyarankan kepada saya kita perlu tambah 30 fakultas kedokteran baru," ujar Prabowo.
Pernyataan tersebut menunjukkan bahwa pemerintah melihat kebutuhan tenaga medis sebagai sesuatu yang mendesak. Penambahan fakultas kedokteran bukan hanya untuk memenuhi kebutuhan jangka pendek, tetapi juga memastikan bahwa Indonesia mampu memperkuat sistem kesehatan hingga puluhan tahun mendatang. Ketersediaan sumber daya manusia yang cukup akan mendukung pemerataan layanan kesehatan, terutama di daerah yang selama ini mengalami kekurangan dokter.
Perluasan Kuota dan Akses Pendidikan Kesehatan
Selain menambah fakultas kedokteran baru, Prabowo juga meminta kampus-kampus kedokteran yang telah beroperasi untuk menambah kuota penerimaan mahasiswa. Langkah tersebut bertujuan mempercepat proses pemenuhan kebutuhan tenaga kesehatan agar pendidikan kedokteran lebih inklusif dan dapat diakses lebih banyak calon tenaga medis dari berbagai daerah.
Prabowo menyebut pemerintah akan menyiapkan kebijakan yang memastikan akses pendidikan kesehatan semakin terbuka bagi seluruh anak bangsa. Dalam hal ini, pemerintah ingin memastikan bahwa hambatan biaya tidak lagi menjadi penghalang bagi calon mahasiswa kedokteran, perawat, maupun paramedis.
Salah satu terobosan besar yang tengah disiapkan adalah pemberian beasiswa penuh. Kebijakan tersebut diharapkan dapat menggugah minat generasi muda sekaligus memastikan bahwa calon tenaga medis mendapatkan dukungan yang dibutuhkan selama menjalani pendidikan.
"Khusus untuk dokter, saya upayakan bahwa sebagian besar kalau bisa semuanya, insya Allah bisa, itu beasiswa penuh. Jadi pendidikan, kita akan tambah beasiswa penuh untuk kedokteran, perawat, dan tenaga paramedis," katanya.
Melalui kebijakan ini, pemerintah berupaya membuka peluang lebih luas bagi masyarakat untuk menempuh pendidikan kesehatan tanpa memikirkan beban biaya, sekaligus mempercepat penyediaan tenaga medis yang kompeten.
Strategi Pemerintah Menguatkan Layanan Kesehatan Nasional
Rencana besar ini menjadi bagian dari strategi nasional dalam memperkuat layanan kesehatan jangka panjang. Dengan semakin banyak tenaga medis yang tersedia, pemerintah berharap layanan kesehatan dapat merata hingga wilayah yang selama ini masih kesulitan mendapatkan akses.
Pemerataan tenaga medis di seluruh Indonesia juga menjadi langkah penting untuk menekan kesenjangan layanan kesehatan antara kota besar dan daerah terpencil. Dengan demikian, target pemerintah untuk menciptakan sistem kesehatan yang tangguh dan responsif dapat tercapai.
Reformasi pendidikan tenaga medis juga diharapkan mampu memperkuat kualitas pelayanan kesehatan, mengingat kompleksitas kebutuhan medis yang semakin berkembang. Ketersediaan dokter dan tenaga pendukung yang memadai akan membuat fasilitas kesehatan lebih optimal dalam memberikan layanan.
Pembangunan Rumah Sakit Baru sebagai Penunjang Sistem Kesehatan
Selain memperkuat sektor pendidikan tenaga kesehatan, Prabowo juga menginstruksikan Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin untuk membangun 66 rumah sakit baru dengan standar internasional. Rencana ini terinspirasi dari RS Kardiologi Emirates Indonesia yang baru saja diresmikan dan menjadi contoh fasilitas kesehatan yang modern serta berstandar tinggi.
Instruksi ini menunjukkan bahwa pemerintah tidak hanya memperbanyak tenaga medis, tetapi juga menyediakan fasilitas kesehatan yang mampu mendukung layanan medis berkualitas. Pembangunan rumah sakit baru dengan standar internasional akan memperkuat infrastruktur kesehatan yang lebih merata dan mampu menjawab tantangan penyakit yang semakin kompleks.
Dengan penambahan rumah sakit tersebut, Prabowo berharap layanan kesehatan dapat menjangkau masyarakat dengan lebih cepat, sekaligus meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan nasional secara keseluruhan. Rumah sakit yang tersebar di banyak wilayah akan memberikan akses lebih merata bagi masyarakat untuk mendapatkan layanan spesialis dan fasilitas medis modern.