Pasukan TNI

Indonesia Rencanakan Pengiriman 20.000 Pasukan TNI untuk Gaza

Indonesia Rencanakan Pengiriman 20.000 Pasukan TNI untuk Gaza
Indonesia Rencanakan Pengiriman 20.000 Pasukan TNI untuk Gaza

JAKARTA - Indonesia dikabarkan akan mengirimkan 20.000 prajurit TNI untuk misi perdamaian di Gaza menyusul persetujuan Dewan Keamanan PBB atas usulan Amerika Serikat. 

Langkah ini menjadi bagian dari International Stabilization Force (ISF) yang akan beroperasi bersama Mesir dan Israel guna menjaga ketertiban selama penarikan pasukan Israel Defense Forces (IDF). Meskipun keputusan pengiriman pasukan telah disetujui, tenggat waktu resmi pengiriman masih dalam tahap koordinasi diplomatik.

Persetujuan Dewan Keamanan PBB
Pada Senin, 17 November 2025, Dewan Keamanan PBB menyetujui proposal AS terkait resolusi perdamaian di Gaza. Sebanyak 13 negara mendukung, sementara Rusia dan China memilih abstain. Duta Besar AS untuk PBB, Mike Waltz, menyatakan, “Resolusi hari ini merupakan langkah signifikan menuju Gaza yang stabil dan sejahtera, serta lingkungan yang memungkinkan Israel hidup dalam keamanan.”

Waltz juga menambahkan bahwa pasukan dari beberapa negara berpenduduk mayoritas Muslim, termasuk Indonesia dan Azerbaijan, akan tergabung dalam ISF. Pasukan ini akan bekerja sama dengan Mesir dan Israel untuk menjaga ketertiban selama IDF menarik pasukannya, sementara Board of Peace yang digagas Trump mempersiapkan pemerintahan transisi. Mandat pasukan berlaku hingga 31 Desember 2027 dan dapat diperpanjang oleh DK PBB.

Koordinasi Diplomatik Indonesia

Meskipun resolusi sudah disetujui, Indonesia belum menerima arahan resmi terkait tenggat waktu pengiriman pasukan. Menteri Luar Negeri, Sugiono, menyampaikan bahwa koordinasi dengan negara-negara di sekitar Palestina, khususnya Yordania, masih terus dilakukan.

“Kita akan terus melakukan koordinasi dengan negara-negara yang ada di sekitar Palestina, khususnya Yordania, yang kita sebut kemarin group of New York untuk menentukan nanti keputusan terakhirnya seperti apa,” ujar Sugiono seusai menghadiri pertemuan bilateral dengan Raja Abdullah II.

Sugiono menegaskan bahwa pemerintah akan terus mematangkan langkah diplomatik dan teknis terkait pengiriman pasukan. “Semuanya masih dalam koordinasi,” tambahnya.

Persiapan TNI untuk Misi Perdamaian

Sebelumnya, Indonesia menyatakan akan menurunkan 20.000 prajurit untuk misi perdamaian di Gaza. Menteri Pertahanan Sjafrie mengatakan, “Kita maksimalkan 20.000 prajurit kita siapkan, tetapi spesifikasinya kepada kesehatan dan juga konstruksi.”

Sjafrie menjelaskan bahwa penyiapan pasukan dilakukan atas perintah Presiden Prabowo Subianto. Para prajurit akan menjalankan berbagai tugas kemanusiaan, mulai dari memberikan layanan kesehatan kepada warga terdampak konflik hingga membangun infrastruktur untuk kebutuhan masyarakat setempat.

Kompetensi dan Pengalaman Personel TNI

Kepala Pusat Penerangan Mabes TNI, Mayjen TNI (Mar) Freddy Ardianzah, menegaskan bahwa 20.000 personel yang disiapkan memiliki kompetensi dan pengalaman di bidang kemanusiaan. “Personel tersebut berasal dari satuan yang rutin menjalani pembinaan OMSP dan misi Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), sehingga kemampuan dasar, interoperabilitas, kesiapsiagaan logistik, dan operasi di berbagai medan sudah terbentuk,” kata Freddy.

Freddy menambahkan, ke-20.000 personel yang akan dikirim terdiri dari pasukan di bidang kesehatan serta satuan Zeni untuk pembangunan konstruksi. Dengan kompetensi ini, TNI diharapkan mampu melaksanakan misi perdamaian secara efektif dan aman.

Peran Indonesia dalam Resolusi Perdamaian

Langkah Indonesia mengirim pasukan ke Gaza menjadi bagian dari upaya internasional untuk menstabilkan wilayah yang dilanda konflik. Selain menegakkan perdamaian, kehadiran pasukan Indonesia diharapkan mendukung pembangunan sosial dan infrastruktur, sekaligus memberikan layanan kemanusiaan bagi masyarakat yang terdampak.

Misi ini juga memperkuat posisi Indonesia di kancah internasional sebagai negara yang berperan aktif dalam upaya perdamaian global, terutama di kawasan dengan mayoritas penduduk Muslim. Keikutsertaan TNI dalam ISF menunjukkan komitmen Indonesia untuk menjalankan diplomasi perdamaian melalui kontribusi nyata di lapangan.

Langkah Selanjutnya

Meskipun persiapan pasukan sudah matang, keputusan akhir terkait waktu pengiriman menunggu koordinasi lebih lanjut dengan pihak internasional, termasuk negara-negara di sekitar Palestina. Pemerintah menegaskan bahwa setiap langkah akan disesuaikan dengan perkembangan situasi di lapangan dan arahan Dewan Keamanan PBB.

Dengan persiapan matang dan koordinasi yang berkelanjutan, Indonesia menegaskan komitmennya untuk mendukung stabilitas Gaza, memberikan bantuan kemanusiaan, serta berkontribusi pada perdamaian dunia melalui pengiriman pasukan TNI.

Rekomendasi

Index

Berita Lainnya

Index