JAKARTA - Menjaga kesegaran semangka yang sudah dipotong sering menjadi tantangan tersendiri bagi banyak orang, terutama karena buah ini memiliki kadar air tinggi dan tekstur yang mudah berubah bila terkena paparan udara.
Meski warnanya masih tampak merah dan segar, penanganan yang kurang tepat dapat menyebabkan semangka cepat berair, lembek, atau bahkan muncul aroma asam. Karena itu, memahami cara penyimpanan yang benar menjadi langkah penting agar semangka tetap nikmat disajikan, baik untuk konsumsi langsung maupun sebagai stok di dalam kulkas.
Melalui berbagai teknik penyimpanan sederhana, Anda sebenarnya bisa memperpanjang umur simpan semangka tanpa mengubah rasa dan teksturnya. Faktor seperti suhu, kelembapan, pemilihan wadah, hingga cara memotong buah menjadi penentu utama apakah semangka bisa bertahan lebih lama atau justru cepat rusak. Dengan mengikuti panduan yang tepat, semangka potong dapat tetap segar dan bebas bau selama beberapa hari. Berikut rangkaian cara menyimpannya:
Teknik Pemotongan yang Menjaga Serat Semangka
Cara memotong semangka menjadi langkah awal yang menentukan lama tidaknya buah ini bertahan setelah dipotong. Semangka yang dipotong dengan teknik kurang tepat akan mengeluarkan banyak cairan, mempercepat oksidasi, serta memicu perubahan aroma. Serat yang rusak juga membuat semangka cepat lembek dan menyerap bau dari sekitar.
Teknik pemotongan yang halus dan rapi membantu mempertahankan integritas jaringan buah. Semakin rata permukaan potongannya, semakin kecil pula kontak dengan udara. Pisau tajam adalah peralatan penting karena mampu menghasilkan potongan bersih tanpa merobek serat. Sementara itu, memotong di atas permukaan datar membantu menstabilkan tekanan sehingga tidak memicu pecahnya bagian dalam semangka.
Potongan semangka yang terlalu kecil juga tidak disarankan bila tidak langsung dikonsumsi. Potongan kecil memiliki area kontak lebih luas dengan udara sehingga oksidasi terjadi lebih cepat. Menyimpan dalam bentuk potongan besar membuat teksturnya lebih terjaga.
Penutupan Cepat untuk Mengurangi Paparan Udara
Semangka yang dibiarkan terbuka setelah dipotong akan langsung berinteraksi dengan oksigen. Proses ini menyebabkan perubahan warna, aroma, dan kadar air. Karena itu, segera menutup rapat semangka menjadi langkah penting agar kesegarannya lebih lama terjaga.
Mengurangi paparan oksigen membantu memperlambat proses pengeringan dan mencegah semangka menyerap aroma makanan lain. Cling wrap adalah pilihan terbaik karena dapat menempel langsung pada daging semangka sehingga menjadi penghalang oksigen yang efektif. Jika potongan besar, membalik semangka dengan sisi daging menghadap ke bawah juga dapat membantu menurunkan paparan udara saat penutupan tidak memungkinkan.
Jangan menunda penutupan lebih dari satu menit setelah memotong. Meski tampak sepele, penundaan singkat memicu oksidasi awal yang memengaruhi daya tahan semangka selama penyimpanan.
Pemilihan Wadah yang Tepat untuk Menahan Bau
Menyimpan semangka dalam wadah yang tidak tertutup rapat dapat membuat buah menyerap aroma dari makanan lain, terutama dari bahan beraroma kuat. Wadah kedap udara menjadi solusi terbaik untuk menjaga kualitas semangka.
Wadah kaca sering menjadi pilihan favorit karena tidak mudah menyerap aroma dan stabil terhadap perubahan suhu. Namun, wadah plastik food grade juga tetap baik digunakan asalkan memiliki karet pengunci yang kuat dan benar-benar menutup rapat. Wadah dengan tutup longgar sebaiknya dihindari karena memungkinkan udara keluar masuk sehingga mempercepat perubahan tekstur dan bau.
Kebersihan wadah juga penting diperhatikan. Pastikan wadah benar-benar kering dan bebas dari sisa makanan sebelumnya agar tidak terjadi kontaminasi mikroba.
Lokasi Penyimpanan yang Paling Stabil di Dalam Kulkas
Suhu yang tidak stabil dapat membuat semangka cepat berair karena munculnya kondensasi. Semangka membutuhkan suhu dingin yang konsisten, sekitar 1–4°C, agar kadar airnya tetap terjaga dan tidak cepat berubah.
Rak tengah atau rak bagian belakang kulkas adalah lokasi paling ideal karena area tersebut memiliki suhu paling stabil. Hindari meletakkan semangka di pintu kulkas karena bagian itu sering mengalami perubahan suhu akibat sering dibuka dan ditutup.
Semangka juga sebaiknya dijauhkan dari bahan beraroma menyengat seperti durian, bawang, atau lauk berbumbu kuat. Meski wadah sudah tertutup rapat, aroma tetap bisa meresap dari waktu ke waktu.
Mengatur Kelembapan di Dalam Wadah Penyimpanan
Semangka mengandung banyak air sehingga kelembapan di dalam wadah biasanya meningkat dalam beberapa jam. Kelembapan ini dapat mempercepat tumbuhnya bakteri dan jamur, yang menghasilkan rasa asam maupun tekstur berlendir.
Salah satu cara paling efektif mengontrol kelembapan adalah meletakkan tisu kering di dasar wadah. Tisu dapat menyerap air yang keluar dari semangka dan mencegah genangan. Namun, tisu perlu diganti bila sudah basah. Wadah juga sebaiknya diperiksa secara berkala untuk melihat apakah ada kondensasi.
Perlu diingat, semangka potong tidak perlu dicuci setelah dipotong. Mencucinya justru menambah kelembapan mikro yang mempercepat proses kerusakan.
Membatasi Lama Penyimpanan Agar Semangka Tetap Layak Konsumsi
Meski penyimpanan di kulkas dapat memperpanjang umur semangka, buah ini tetap memiliki batas konsumsi aman. Umumnya, semangka potong sebaiknya dikonsumsi dalam waktu dua hingga tiga hari. Setelah itu, semangka mulai mengalami perubahan komposisi gula dan air, yang membuat rasanya kurang segar.
Pemberian label tanggal pada wadah penyimpanan sangat membantu untuk memantau lama penyimpanan. Bila muncul aroma alkohol atau asam, semangka sebaiknya dibuang karena itu tanda fermentasi meski tampak baik dari luar.
Menjaga Semangka dari Perubahan Suhu yang Berulang
Perubahan suhu yang terjadi ketika semangka terlalu sering keluar-masuk kulkas bisa membuat permukaan buah berkeringat. Kondensasi yang menetes ke daging semangka mempercepat proses pelunakan dan pertumbuhan bakteri.
Untuk mencegah hal ini, ambil semangka dalam jumlah cukup saat hendak disantap, sehingga tidak perlu membuka wadah berkali-kali. Jika semangka baru dipotong dan masih hangat, diamkan sejenak sebelum dimasukkan ke kulkas untuk mengurangi pembentukan embun. Cooler bag juga dapat digunakan untuk menjaga suhu semangka tetap stabil saat dibawa bepergian.