Asam Lambung

Kenali 7 Penyebab Asam Lambung Sering Kambuh dan Cara Mengatasinya

Kenali 7 Penyebab Asam Lambung Sering Kambuh dan Cara Mengatasinya
Kenali 7 Penyebab Asam Lambung Sering Kambuh dan Cara Mengatasinya

JAKARTA - Asam lambung yang naik secara tiba-tiba memang bisa sangat mengganggu aktivitas sehari-hari.

Bayangkan, Anda sedang bekerja, bersantai, atau makan bersama teman, tiba-tiba muncul sensasi panas di dada dan rasa pahit di mulut. Kondisi ini tidak hanya membuat tidak nyaman, tetapi juga bisa menjadi tanda bahwa ada kebiasaan atau pola hidup yang perlu diperhatikan. Memahami penyebabnya menjadi langkah awal penting agar gejala tidak terus muncul dan semakin parah.

Pola Makan yang Tidak Teratur

Salah satu penyebab utama asam lambung sering kambuh adalah pola makan yang tidak teratur. Melewatkan waktu makan atau makan dengan jadwal yang tidak konsisten dapat memicu produksi asam lambung berlebih. Asam lambung yang diproduksi berlebihan akan mengiritasi lapisan lambung, menimbulkan rasa panas, perih, dan tidak nyaman. Menjaga jadwal makan yang konsisten membantu menjaga keseimbangan asam lambung dan mencegah gejala kambuh.

Konsumsi Makanan Pemicu

Beberapa jenis makanan dan minuman tertentu juga bisa memicu naiknya asam lambung. Makanan berlemak, pedas, cokelat, minuman berkafein, dan alkohol diketahui dapat melemahkan otot yang mencegah asam lambung naik ke kerongkongan, yaitu Lower Esophageal Sphincter (LES). Saat otot ini melemah, asam lambung lebih mudah naik, menyebabkan sensasi terbakar di dada. Menghindari atau membatasi konsumsi makanan pemicu ini bisa membantu mengurangi frekuensi kambuhnya gejala.

Hernia Hiatus

Hernia hiatus terjadi ketika sebagian lambung terdorong ke atas diafragma. Kondisi ini melemahkan LES dan memudahkan asam lambung naik ke kerongkongan. Hernia hiatus lebih sering muncul seiring bertambahnya usia dan dapat memburuk jika tidak dikontrol. Penderita hernia hiatus dianjurkan untuk lebih waspada terhadap pola makan dan kebiasaan yang dapat memicu refluks asam lambung.

Kehamilan

Selama kehamilan, tekanan dalam perut meningkat, yang dapat memicu naiknya asam lambung. Selain itu, hormon-hormon kehamilan seperti estrogen, progesteron, dan relaxin membuat otot-otot diafragma lebih rileks sementara. Akibatnya, LES lebih mudah membuka, memungkinkan asam lambung naik ke kerongkongan. Gejala ini biasanya lebih terasa pada trimester akhir kehamilan.

Obesitas

Kelebihan berat badan atau obesitas meningkatkan tekanan dalam perut, efeknya mirip dengan tekanan yang dialami saat hamil. Tekanan ini dapat melemahkan LES dan memicu terbentuknya hernia hiatus. Selain itu, lemak tubuh berlebih dapat meningkatkan produksi estrogen, yang berpotensi memperburuk gejala asam lambung. Menjaga berat badan ideal menjadi salah satu langkah penting untuk mencegah kambuhnya refluks asam.

Penggunaan Obat Tertentu

Beberapa obat dapat memengaruhi kekuatan LES sehingga memudahkan asam lambung naik. Obat-obatan seperti benzodiazepin, obat penghambat saluran kalsium, antidepresan trisiklik, NSAID (aspirin, ibuprofen), teofilin, dan terapi hormon menopause bisa menyebabkan otot LES menjadi lebih rileks. Penderita yang rutin mengonsumsi obat-obatan ini perlu berkonsultasi dengan dokter untuk strategi pencegahan refluks asam lambung.

Merokok

Merokok dapat melemahkan LES, baik pada perokok aktif maupun pasif. Batuk akibat merokok pun dapat membuka LES, sehingga asam lambung lebih mudah naik. Paparan jangka panjang terhadap rokok dan batuk kronis juga melemahkan otot diafragma, memperburuk risiko hernia hiatus, dan meningkatkan frekuensi kambuhnya gejala. Berhenti merokok menjadi salah satu cara efektif untuk mencegah naiknya asam lambung.

Pentingnya Mengenali dan Menghindari Pemicu

Mengenali pemicu asam lambung adalah langkah awal yang penting untuk mengelola gejala. Perubahan gaya hidup sederhana, seperti makan dengan jadwal teratur, mengurangi stres, berhenti merokok, menjaga berat badan ideal, serta menghindari makanan pemicu, dapat membantu mengurangi frekuensi kambuh.

Jika gejala asam lambung tidak membaik meski sudah melakukan perubahan pola hidup, atau malah semakin parah, sebaiknya segera konsultasikan dengan dokter. Penanganan medis dapat meliputi pemeriksaan lebih lanjut hingga pemberian obat-obatan yang sesuai untuk menurunkan produksi asam lambung atau memperkuat LES.

Dengan memahami penyebab umum asam lambung sering kambuh, Anda bisa lebih proaktif dalam mengelola kesehatan pencernaan. Kesadaran ini tidak hanya membantu meredakan gejala, tetapi juga mencegah komplikasi lebih serius di masa mendatang, seperti kerusakan esofagus atau penyakit refluks kronis.

Rekomendasi

Index

Berita Lainnya

Index