PIPA

PIPA Andalkan Bisnis Pipa untuk Pacu Pendapatan, Akuisisi Morris Capital Kian Dekat

PIPA Andalkan Bisnis Pipa untuk Pacu Pendapatan, Akuisisi Morris Capital Kian Dekat
PIPA Andalkan Bisnis Pipa untuk Pacu Pendapatan, Akuisisi Morris Capital Kian Dekat

JAKARTA — PT Multi Makmur Lemindo Tbk. (PIPA) terus memperkuat langkah ekspansi bisnisnya di tengah proses akuisisi oleh PT Morris Capital Indonesia (MCI).

Emiten manufaktur pipa tersebut menunjukkan performa keuangan yang solid sepanjang 2025 dengan pertumbuhan pendapatan yang signifikan, menegaskan bisnis pipa masih menjadi tumpuan utama perusahaan.

Per September 2025, PIPA mencatat total pendapatan usaha mencapai Rp25,89 miliar, meningkat 30,49% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya sebesar Rp19,84 miliar. Kinerja tersebut ditopang oleh kontribusi besar dari segmen pipa yang menjadi tulang punggung perusahaan.

Pendapatan dari lini bisnis pipa tercatat sebesar Rp22,69 miliar, naik 31% dibandingkan Rp17,32 miliar pada periode yang sama tahun lalu. Dengan capaian itu, kontribusi bisnis pipa terhadap total pendapatan usaha PIPA meningkat menjadi 87,6%, dari sebelumnya 87,3% pada 2024.

Direktur Utama PT Multi Makmur Lemindo Tbk., Imanuel Kevin Mayola, menjelaskan bahwa hasil tersebut mencerminkan kekuatan dan daya saing bisnis pipa sebagai andalan utama perusahaan.

“Tentu saja hal itu menunjukkan bahwa bisnis pipa masih prospektif dan menjadi penopang performa keuangan perseroan,” ujar Kevin.

Lebih lanjut, Kevin menegaskan bahwa pihaknya akan terus melakukan diversifikasi bisnis, termasuk memperluas pasar ke sektor minyak dan gas (migas) serta mengembangkan teknologi manufaktur produk polyethylene, seperti pipa HDPE dan produk sejenis yang bernilai tambah tinggi.
Langkah ini diyakini dapat memperluas pangsa pasar sekaligus memperkuat struktur bisnis PIPA di masa mendatang.

Optimisme Capai Target Rp38 Miliar pada Akhir Tahun

Dengan capaian positif selama sembilan bulan pertama tahun ini, manajemen PIPA tetap optimistis dapat menutup 2025 dengan pendapatan hingga Rp38 miliar. Optimisme tersebut tidak lepas dari meningkatnya permintaan pipa untuk proyek infrastruktur dan properti, dua sektor yang menjadi motor penggerak industri bahan bangunan di Indonesia.

Peningkatan proyek pembangunan, baik dari sektor swasta maupun pemerintah, menjadi faktor utama yang mendorong permintaan terhadap produk pipa PIPA. Kondisi ini memberikan momentum positif bagi perusahaan untuk memperkuat posisi sebagai pemain penting di industri pipa plastik nasional.

Proses Akuisisi oleh Morris Capital Berjalan Lancar

Di sisi lain, proses akuisisi PIPA oleh PT Morris Capital Indonesia (MCI) juga berjalan sesuai rencana. Imanuel Kevin memastikan bahwa proses Penawaran Tender Wajib tidak mengganggu kegiatan operasional maupun arah strategis perusahaan.
Sebaliknya, akuisisi ini justru dianggap sebagai peluang untuk memperkuat struktur permodalan dan menciptakan nilai tambah bagi pemegang saham.

“Proses itu justru semakin melecut semangat perseroan untuk memberikan nilai tambah kepada para pemegang saham,” tegas Kevin.

Adapun Penawaran Tender Wajib tersebut merupakan tindak lanjut dari penandatanganan Conditional Sale and Purchase Agreement (CSPA) antara PT Morris Capital Indonesia (MCI) sebagai pengendali baru dengan tiga pemegang saham lama, yaitu Junaedi, Hendrik Saputra, dan Nanang Saputra, pada 10 Oktober 2025.

Dalam perjanjian itu, MCI berkomitmen membeli 1,5 miliar saham atau sekitar 43,78% saham PIPA. Berdasarkan ketentuan POJK No. 9/2018, harga penawaran tender wajib saham PIPA ditetapkan sebesar Rp21 per lembar.

Setelah proses penawaran tender wajib rampung, Morris Capital berpotensi menguasai hingga 96,35% saham PIPA atau setara 3,3 miliar lembar saham. Langkah strategis ini menandai fase baru bagi PIPA dalam memperkuat posisi sebagai perusahaan manufaktur pipa dengan dukungan investor yang memiliki kapasitas finansial besar.

Sinergi untuk Ekspansi dan Diversifikasi Bisnis

Pascaakuisisi, PIPA diharapkan mampu memperluas jangkauan bisnis melalui sinergi dengan Morris Capital yang dikenal memiliki portofolio investasi di berbagai sektor strategis. Dukungan modal serta jaringan bisnis yang luas akan membuka peluang ekspansi ke sektor migas, infrastruktur, dan energi terbarukan.

Selain itu, pengembangan teknologi produksi polyethylene akan menjadi fokus utama perusahaan untuk meningkatkan efisiensi dan nilai tambah produk. Dengan basis pasar domestik yang kuat dan potensi ekspor yang terbuka, PIPA menargetkan pertumbuhan berkelanjutan di masa depan.

Kinerja positif yang ditunjukkan sepanjang 2025 memperlihatkan kemampuan perusahaan beradaptasi terhadap dinamika pasar dan mengelola proses korporasi besar seperti akuisisi tanpa mengganggu kinerja inti. Hal ini menjadi sinyal positif bagi investor dan pemegang saham atas prospek jangka panjang PIPA di industri manufaktur nasional.

Prospek Cerah di Tengah Transformasi Korporasi

Transformasi bisnis yang dijalankan PT Multi Makmur Lemindo Tbk. menunjukkan bahwa fokus pada inovasi produk dan diversifikasi pasar menjadi kunci pertumbuhan yang berkelanjutan. Proses akuisisi oleh PT Morris Capital Indonesia juga dipandang sebagai langkah strategis untuk memperkuat struktur kepemilikan sekaligus membuka peluang pengembangan bisnis di sektor-sektor potensial.

Dengan peningkatan pendapatan yang solid, kontribusi kuat dari lini bisnis pipa, serta strategi ekspansi yang terarah, PIPA optimistis menatap akhir 2025 dengan kinerja positif dan prospek pertumbuhan yang menjanjikan.

Rekomendasi

Index

Berita Lainnya

Index