Tempat Wisata

9 Destinasi Wisata Indonesia yang Pernah Populer Kini Tutup Permanen

9 Destinasi Wisata Indonesia yang Pernah Populer Kini Tutup Permanen
9 Destinasi Wisata Indonesia yang Pernah Populer Kini Tutup Permanen

JAKARTA - Indonesia memiliki beragam tempat wisata yang dahulu ramai dikunjungi wisatawan lokal maupun mancanegara.

Dari taman bermain, waterpark, hingga hotel unik, tempat-tempat ini pernah menjadi pusat hiburan yang menyenangkan dan menyimpan banyak kenangan. Namun, seiring waktu dan berbagai kondisi, sebagian destinasi wisata tersebut terpaksa ditutup permanen. Kini, sisa bangunan banyak yang terbengkalai, bahkan menjadi saksi bisu dari masa kejayaannya.

Fenomena ini bukan hanya tentang kehilangan tempat hiburan, tetapi juga bagaimana dinamika ekonomi, pandemi, dan perubahan tren pariwisata memengaruhi keberlangsungan sebuah destinasi. Berikut beberapa tempat wisata di Indonesia yang dulu populer namun kini telah tutup permanen.

Kampung Gajah Wonderland

Terletak di Jalan Sersan Bajuri, Desa Cihideung, Kabupaten Bandung Barat, Kampung Gajah Wonderland dulunya menjadi ikon wisata keluarga dengan patung dan ornamen gajah yang khas. Tempat ini menawarkan wahana permainan, taman rekreasi air, dan harga tiket terjangkau, yaitu Rp15 ribu di hari biasa dan Rp20 ribu saat akhir pekan.

Setelah 9 tahun beroperasi, Kampung Gajah kehilangan popularitasnya pada 2018 dan ditutup permanen karena pailit. Bangunan yang tersisa kini sebagian hancur dan dialihfungsikan menjadi area penjualan tanaman oleh warga sekitar.

Snowbay Waterpark TMII

Snowbay Waterpark, bagian dari Taman Mini Indonesia Indah, dikenal sebagai destinasi air bertema salju yang diminati warga Jakarta. Wahana ini dihiasi ornamen pegunungan dan patung beruang kutub, menciptakan nuansa unik bagi pengunjung.

Sayangnya, pandemi Covid-19 membuat Snowbay tak mampu bertahan, sehingga akhirnya ditutup. Lahan bekas waterpark kini dijadikan gedung parkir, meninggalkan kenangan bagi mereka yang pernah bermain di sana.

Taman Remaja Surabaya

Taman Remaja Surabaya (TRS) menjadi salah satu tempat hiburan favorit warga Surabaya sejak 1971. Menawarkan sekitar 20 wahana permainan yang seru, TRS menjadi tujuan merakyat bagi keluarga dan anak muda.

Setelah kontrak kerja sama habis, TRS ditutup permanen pada 2018. Lahan bekas taman kemudian dialihfungsikan menjadi lokasi konser dengan kapasitas 40 ribu penonton, menunjukkan perubahan tren hiburan kota.

Taman Festival Bali

Di Denpasar, Taman Festival Bali pernah menjadi destinasi favorit turis. Namun, setelah tutup, taman ini berubah menjadi lokasi terbengkalai dan bahkan dianggap angker oleh sebagian orang. Beberapa pengunjung penasaran datang untuk melakukan uji nyali, meski kenyataannya kondisi taman jauh dari masa kejayaannya.

Taman Ria Senayan

Taman Ria Senayan, populer di era 1970-an, menawarkan wahana permainan seru yang digandrungi masyarakat Jakarta. Namun, seiring munculnya banyak destinasi baru, popularitasnya menurun. Pada 2010, Taman Ria Senayan ditutup dan dibongkar. Lahan tersebut kini menjadi mal bernama Senayan Park (Spark), dikelola Lippo Group.

Depok Fantasi Waterpark

Depok Fantasi Waterpark atau Aladin Waterpark pernah menjadi pusat rekreasi air terkemuka di Depok. Pandemi Covid-19 membuat waterpark ini tak mampu bertahan dan ditutup permanen. Lahan bekasnya kini dijadikan kompleks perumahan, menghapus jejak hiburan yang dulu ramai.

Wonderia Semarang

Wonderia Semarang menjadi destinasi populer bagi anak-anak dan keluarga di tengah kota. Namun, tragedi kecelakaan wahana balon udara pada 2007, ditambah insiden sebelumnya, membuat pengelola menutup Wonderia pada 17 November 2007. Lokasi bekas taman ini direncanakan dijadikan hutan kota, meski nasibnya masih abu-abu.

THR Sriwedari Solo

Taman Hiburan Rakyat (THR) Sriwedari di Solo sempat ramai dengan pertunjukan musik dan atraksi hiburan lainnya. Setelah 32 tahun beroperasi, tempat ini ditutup bersamaan berakhirnya kontrak pengelola dengan Pemkot Solo. Lahan bekas THR kemudian diratakan untuk pembangunan masjid, meski proyek masjid mangkrak akibat masalah kepemilikan tanah.

Hotel Gantung Purwakarta

Hotel Gantung Purwakarta atau Skylodge Padjajaran Anyar sempat viral karena letaknya di atas tebing setinggi 500 mdpl di Gunung Parang. Pengunjung harus memanjat tebing dan menuruni flying fox untuk mencapai hotel. Sejak pandemi, hotel ini tidak lagi menerima tamu, meski tebingnya masih bisa didaki. Keunikan hotel ini tetap meninggalkan kesan mendalam bagi wisatawan yang pernah berkunjung.

Perubahan tren, kondisi ekonomi, pandemi, dan faktor keselamatan menjadi alasan utama banyak destinasi wisata populer di Indonesia harus tutup permanen. Dari waterpark, taman hiburan, hingga hotel unik, setiap tempat menyimpan cerita dan kenangan bagi pengunjungnya. Meski fisiknya hilang atau dialihfungsikan, kenangan masa lalu tetap hidup dalam ingatan mereka yang pernah datang.

Fenomena ini juga menjadi pengingat bagi pengelola wisata tentang pentingnya adaptasi terhadap tren dan kondisi terkini, agar destinasi tetap bertahan dan relevan bagi masyarakat serta wisatawan.

Rekomendasi

Index

Berita Lainnya

Index