JAKARTA - Telur menjadi salah satu bahan makanan paling serbaguna dan praktis di dapur.
Kaya protein, vitamin, dan mineral, telur bisa diolah menjadi berbagai hidangan, mulai dari camilan, topping salad, hingga menu utama. Meski cara memasak telur sangat beragam, dua metode yang paling umum adalah direbus atau dikukus.
Dari luar terlihat mirip, tetapi cara pengolahan ini memberi efek berbeda pada tekstur, rasa, dan kemudahan konsumsi telur.
Banyak orang cenderung merebus telur karena dianggap lebih cepat dan sederhana. Namun, metode mengukus ternyata menawarkan beberapa keuntungan yang mungkin belum banyak diketahui. Mengukus dilakukan dengan menempatkan telur di atas keranjang pengukus sehingga matang dengan uap panas, bukan terendam air mendidih. Proses ini membuat panas merata perlahan, menjaga kelembapan dan kualitas telur.
Tekstur Lebih Halus dan Lembut
Salah satu keunggulan utama telur kukus adalah teksturnya yang lebih halus. Putih telur menjadi empuk, sementara kuning telur tetap creamy dan lembut. Tekstur ini membuat telur kukus lebih nikmat disantap langsung atau digunakan sebagai bahan hidangan yang membutuhkan kelembutan, seperti salad, omelet kukus, atau puding telur. Berbeda dengan telur rebus, yang kadang kuningnya terasa keras atau sedikit kering terutama jika dimasak terlalu lama.
Hasil Matang Lebih Konsisten
Telur kukus juga menawarkan konsistensi kematangan yang lebih baik. Pada telur rebus, hasil matang bisa sangat bervariasi tergantung banyak faktor, termasuk usia telur, jenis panci, jumlah air, hingga ketinggian tempat. Mengukus telur menghadirkan kontrol suhu yang lebih stabil karena uap panas menyelimuti telur secara merata. Hal ini membuat putih dan kuning telur matang secara konsisten tanpa risiko terlalu matang atau kurang matang.
Lebih Mudah Dikupas
Kemudahan mengupas telur menjadi alasan lain mengapa metode mengukus lebih unggul. Uap panas membantu memisahkan putih telur dari membran cangkang, sehingga kulit telur lebih mudah dilepas tanpa membuat putih telur menempel atau rusak. Sebaliknya, telur rebus sering kali lebih sulit dikupas karena proses pemanasan langsung membuat putih menempel erat pada cangkang, terutama jika telur sangat segar.
Rasa Lebih Nikmat dan Alami
Banyak orang berpendapat bahwa telur kukus memiliki rasa lebih alami dan lembut dibanding telur rebus. Proses pemanasan yang perlahan menjaga cita rasa asli telur tanpa membuatnya terasa kering atau terlalu keras. Ini membuat telur kukus cocok sebagai menu sarapan, camilan sehat, atau bahan makanan yang disajikan dalam hidangan formal maupun kasual.
Selain keunggulan tekstur, kematangan, kemudahan mengupas, dan rasa, mengukus telur juga dinilai lebih hemat energi dan aman dari risiko retak saat dimasak. Saat direbus, telur yang terendam air mendidih kadang retak akibat panas yang tidak merata, sehingga nutrisi dapat sedikit larut ke air rebusan. Sementara telur kukus lebih stabil, menjaga semua kandungan gizi tetap terjaga.
Meskipun kedua metode sama-sama sehat, preferensi cara memasak telur bisa memengaruhi pengalaman makan dan kualitas nutrisi yang diperoleh. Telur kukus, dengan kelembutan dan rasa yang lebih natural, serta kemudahan dikupas, sering menjadi pilihan utama bagi mereka yang ingin menikmati telur dalam kondisi terbaik.
Telur, baik dikukus maupun direbus, tetap menjadi sumber protein yang sehat dan bernutrisi tinggi. Namun, jika diperhatikan dari sisi tekstur, konsistensi kematangan, kemudahan dikupas, dan rasa, telur kukus memberikan pengalaman yang lebih menyenangkan. Untuk menu sarapan, lauk, atau camilan, memilih telur kukus bisa menjadi cara sederhana untuk meningkatkan kualitas konsumsi telur sehari-hari.
Metode memasak ini tidak hanya mempermudah proses di dapur, tetapi juga memastikan nutrisi tetap optimal dan rasa telur tetap terjaga. Jadi, saat ingin menyiapkan telur untuk keluarga atau diri sendiri, pertimbangkan mengukus sebagai cara terbaik untuk menikmati manfaat maksimal dari telur.