Harga Cabai

Pemerintah Ambil Langkah Atasi Kenaikan Harga Cabai Akibat Hujan

Pemerintah Ambil Langkah Atasi Kenaikan Harga Cabai Akibat Hujan
Pemerintah Ambil Langkah Atasi Kenaikan Harga Cabai Akibat Hujan

JAKARTA - Kenaikan harga cabai yang terjadi belakangan ini dipastikan dipicu oleh kombinasi faktor cuaca dan gangguan distribusi di berbagai daerah.

Menteri Pertanian, Amran Sulaiman, menegaskan bahwa hujan dengan intensitas tinggi menjadi salah satu penyebab utama terganggunya pasokan cabai ke pasar. “Ini (harga cabai naik) mungkin karena sekarang kondisi distribusinya, karena hujan kan,” ujar Amran saat ditemui di Kemenko Pangan di Jakarta.

Data dari Pusat Informasi Harga Pangan Strategis Nasional (PIHPS) menunjukkan bahwa sejumlah jenis cabai mengalami kenaikan harga signifikan. Misalnya, cabai merah keriting naik menjadi Rp 54.900 per kilogram atau meningkat 4,17 persen, sementara cabai merah besar melonjak menjadi Rp 57.900 per kilogram atau naik 11,99 persen. 

Cabai rawit hijau pun tidak luput dari kenaikan, menjadi Rp 36.750 per kilogram atau meningkat 2,94 persen. Hanya cabai rawit merah yang mengalami penurunan harga, tercatat turun 2,57 persen menjadi Rp 39.800 per kilogram.

Fenomena kenaikan harga ini berdampak pada pasar di berbagai wilayah, termasuk Jakarta. Misalnya, harga cabai merah keriting di Pasar Slipi mencapai Rp 70.000 per kilogram, sedangkan di Jakarta Selatan relatif lebih stabil. Hal ini menunjukkan adanya dinamika harga yang dipengaruhi oleh ketersediaan pasokan dan kondisi distribusi, terutama saat musim hujan masih berlangsung.

Amran menegaskan pemerintah telah menyiapkan langkah jangka panjang untuk menjaga stabilitas harga cabai. Salah satunya adalah melalui pembentukan Koperasi Desa/Kelurahan Merah Putih (Kopdes/Kel). 

Menurut Amran, koperasi ini akan dilengkapi dengan fasilitas cold storage, sehingga hasil panen bisa disimpan saat produksi berlimpah dan dikeluarkan kembali saat musim paceklik untuk menjaga pasokan dan harga tetap stabil. “Kita akan pantau, tetapi harga cabai sekarang berapa? Rp 50.000, tapi kan pernah Rp 3.000, pernah Rp 10.000. Ini solusi ke depan adalah kalau koperasi merah putih sudah jalan,” jelasnya.

Koperasi Merah Putih ini menjadi strategi pemerintah untuk mengantisipasi fluktuasi harga akibat cuaca ekstrem dan keterbatasan distribusi. Dengan adanya cold storage, panen cabai tidak akan langsung dijual habis sehingga pasokan tetap terjaga di musim off season. Hal ini sekaligus mencegah lonjakan harga yang tajam, yang kerap terjadi ketika pasokan terbatas.

Menurut data Badan Pusat Statistik (BPS) pada minggu pertama November 2025, harga rata-rata cabai merah keriting nasional tercatat sebesar Rp 52.212 per kilogram. Angka ini masih berada di dalam rentang Harga Acuan Penjualan (HAP) Rp 37.000 sampai Rp 55.000 per kilogram. Meskipun demikian, BPS mencatat masih terdapat dinamika harga di sejumlah wilayah yang dipengaruhi oleh faktor cuaca dan distribusi. Secara nasional, harga cabai merah bahkan turun 5,43 persen dibandingkan bulan sebelumnya.

Masyarakat perlu memahami bahwa fluktuasi harga cabai kerap terjadi setiap tahunnya akibat faktor alam. Intensitas hujan yang tinggi, banjir, atau gangguan transportasi akan memengaruhi distribusi ke pasar sehingga harga bisa naik sementara. Dengan adanya upaya pemerintah melalui koperasi dan fasilitas penyimpanan, diharapkan harga cabai bisa lebih stabil dan produksi petani tetap terserap dengan baik.

Langkah pemerintah ini sekaligus menjadi bagian dari strategi jangka panjang untuk menjaga ketahanan pangan, terutama komoditas yang rentan terhadap fluktuasi cuaca. Amran menekankan pentingnya keterlibatan petani dan koperasi lokal agar mekanisme penyimpanan dan distribusi dapat berjalan efektif. Dengan demikian, masyarakat dapat memperoleh cabai dengan harga wajar, dan petani pun mendapatkan harga yang adil untuk hasil panennya.

Selain itu, pemantauan harga secara berkala tetap dilakukan agar pemerintah dapat cepat merespons perubahan pasar. Hal ini penting karena harga cabai memiliki peran signifikan terhadap inflasi pangan. Beberapa bulan terakhir, kenaikan harga cabai termasuk salah satu penyumbang inflasi di beberapa daerah, meskipun masih dalam batas yang terkendali.

Dengan strategi yang jelas dan dukungan teknologi penyimpanan, pemerintah berharap fluktuasi harga cabai di masa depan dapat diminimalkan. Kebijakan ini menjadi bukti keseriusan pemerintah dalam menjaga kestabilan harga pangan dan melindungi kesejahteraan petani sekaligus konsumen.

Rekomendasi

Index

Berita Lainnya

Index