Menkes

Menkes Paparkan Capaian Penurunan Angka Stunting Nasional Selama 10 Tahun Terakhir

Menkes Paparkan Capaian Penurunan Angka Stunting Nasional Selama 10 Tahun Terakhir
Menkes Paparkan Capaian Penurunan Angka Stunting Nasional Selama 10 Tahun Terakhir

JAKARTA - Pencapaian signifikan dalam penurunan angka stunting di Indonesia menjadi sorotan utama dalam Rapat Koordinasi Nasional Percepatan Penurunan Stunting yang digelar di Kementerian Kesehatan, Jakarta, Rabu, 12 November 2025.

Menteri Kesehatan (Menkes) RI, Budi Gunadi Sadikin, menyampaikan perkembangan positif ini di hadapan Wakil Presiden RI Gibran Rakabuming, menekankan bahwa upaya kolaboratif selama satu dekade terakhir telah mulai menunjukkan hasil nyata.

“Pada hari ini kita juga merasa bangga karena angka stunting kita sejak tahun 2013, Bapak Wakil Presiden, yang angkanya 37 persen, untuk pertama kalinya tahun 2024 kemarin, sesudah 10 tahun akhirnya bisa turun pertama kali di bawah 20 persen, 19 persenan,” papar Menkes RI. Angka ini menunjukkan kemajuan yang signifikan dalam upaya pemerintah menekan stunting, sebuah masalah kesehatan yang selama ini menjadi tantangan besar bagi kualitas generasi muda Indonesia.

Apresiasi untuk Tenaga Kesehatan

Budi Gunadi Sadikin juga menyampaikan apresiasi kepada seluruh pihak yang terlibat, terutama tenaga medis dan tenaga kesehatan di seluruh Indonesia. Peran mereka, mulai dari pelayanan kesehatan dasar hingga program edukasi gizi, menjadi kunci keberhasilan penurunan angka stunting. Menkes menekankan bahwa keberhasilan ini merupakan buah dari sinergi antara pemerintah pusat, daerah, dan masyarakat.

Target Penurunan Stunting Lima Tahun ke Depan

Dalam kesempatan tersebut, Menkes RI mengingatkan bahwa target pemerintah ke depan adalah menurunkan angka stunting hingga 14 persen dalam lima tahun mendatang. “Dan titip, jangan lupa targetnya 5 tahun ke depan harus mencapai 14 persen,” ujar Budi. Ia mendorong semua pihak—dari tenaga kesehatan, pemerintah pusat, hingga pemerintah daerah—untuk bersama-sama bekerja keras mencapai target tersebut.

Upaya ini sejalan dengan visi Indonesia Emas 2045, di mana anak-anak Indonesia diharapkan tumbuh sehat, cerdas, dan bebas dari stunting. “Sehingga nanti anak-anak kita di tahun 2045 semuanya sehat, tidak ada yang stunting, pintar-pintar semua, sehingga bisa menjadi bangsa yang mencapai target Bapak Presiden, yaitu Indonesia emas tahun 2045,” jelas Menkes. Pernyataan ini menekankan pentingnya intervensi jangka panjang dan keberlanjutan program kesehatan sejak dini.

Partisipasi Kementerian dan Pemerintah Daerah

Rapat koordinasi ini dihadiri secara langsung maupun virtual oleh jajaran kementerian/lembaga, serta kepala daerah dari tingkat provinsi, kabupaten/kota, hingga desa. Beberapa menteri yang hadir di antaranya Menteri Koordinator PMK Pratikno, Menteri Kependudukan dan Pembangunan Keluarga Wihaji, serta Wakil Menteri Dalam Negeri Bima Arya. Kehadiran para pejabat ini menegaskan pentingnya kolaborasi lintas sektor dalam menangani stunting secara efektif.

Strategi Inovatif Penurunan Stunting

Menkes juga menekankan perlunya inovasi dalam pendekatan penurunan stunting. Pendekatan berbasis data, pemantauan real time, dan intervensi gizi yang tepat sasaran menjadi fokus utama. Semua pihak diingatkan untuk tidak hanya berfokus pada penurunan angka secara nasional, tetapi juga memperhatikan disparitas antar daerah, agar setiap anak, di manapun berada, memiliki akses yang setara terhadap gizi dan pelayanan kesehatan.

Selain itu, strategi pencegahan stunting melibatkan edukasi keluarga, peningkatan kualitas pelayanan kesehatan ibu dan anak, serta program suplementasi gizi. Pendekatan holistik ini bertujuan memastikan anak-anak menerima nutrisi cukup, lingkungan sehat, dan stimulasi pertumbuhan optimal sejak usia dini.

Evaluasi dan Harapan Masa Depan

Rakor Nasional Percepatan Penurunan Stunting ini juga menjadi forum untuk evaluasi capaian, pertukaran pengalaman antar daerah, serta penyusunan strategi baru agar target lima tahun ke depan dapat tercapai. Dengan keterlibatan penuh pemerintah pusat dan daerah, diharapkan program-program kesehatan terkait stunting dapat berjalan lebih efektif dan efisien.

Keberhasilan menurunkan angka stunting menjadi indikator positif dari efektivitas kebijakan kesehatan publik di Indonesia. Selain manfaat jangka pendek bagi pertumbuhan anak, keberhasilan ini juga berdampak jangka panjang pada kualitas sumber daya manusia Indonesia, yang menjadi fondasi bagi pembangunan nasional dan pencapaian visi Indonesia Emas 2045.

Dengan semangat kolaborasi dan inovasi, pemerintah menekankan bahwa penurunan stunting bukan sekadar target angka, tetapi upaya strategis untuk membangun generasi sehat dan cerdas. Ke depan, setiap intervensi harus didukung oleh data yang akurat, koordinasi lintas sektor yang solid, serta partisipasi aktif masyarakat, sehingga keberhasilan ini dapat berkelanjutan dan dirasakan di seluruh wilayah Indonesia.

Rekomendasi

Index

Berita Lainnya

Index