Menkes

Menkes Tekankan Pentingnya Kesehatan Mental bagi Generasi Muda

Menkes Tekankan Pentingnya Kesehatan Mental bagi Generasi Muda
Menkes Tekankan Pentingnya Kesehatan Mental bagi Generasi Muda

JAKARTA - Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin menekankan pentingnya menjaga kesehatan mental bagi generasi muda, terutama di tengah tekanan hidup dan ambisi yang tinggi.

Dalam acara Hari Kesehatan Nasional (HKN) ke-61 di Gedung Kemenkes, Rabu, 12 November 2025, Budi mengingatkan bahwa ambisi berlebihan dan stres yang tidak dikelola dengan baik dapat memicu gangguan jiwa.

“Pikiran harus dijaga, jangan terlalu stres, jangan punya ambisi di luar kemampuan kita. Kalau ada kesulitan, jangan terlalu dipikirkan juga. Rajin berdoa dan meditasi bisa membantu memulihkan kondisi mental,” ujarnya. Pesan ini sekaligus menjadi pengingat bagi anak muda agar menyeimbangkan cita-cita dengan kemampuan diri, sehingga kesehatan jiwa tetap terjaga.

Deteksi Dini Gangguan Mental di Sekolah

Budi menjelaskan, banyak orang tidak menyadari jika dirinya sudah menunjukkan gejala awal gangguan mental, seperti kecemasan atau depresi ringan. Karena itu, deteksi dini menjadi langkah penting agar kondisi tersebut tidak berkembang menjadi lebih berat.

Kementerian Kesehatan telah memasukkan pemeriksaan kesehatan jiwa dalam program Cek Kesehatan Gratis yang menyasar siswa di tingkat sekolah dasar, menengah, dan atas. Pemeriksaan ini dilakukan melalui kuesioner sederhana yang dapat mengidentifikasi tanda-tanda gangguan mental. “Kalau dari hasil kuesioner kelihatan menjurus, nanti dirujuk ke dokter,” jelas Budi.

Pendekatan Jemput Bola ke Sekolah

Program pemeriksaan kesehatan jiwa di sekolah dilakukan dengan pendekatan jemput bola. Tim medis dari Kemenkes mendatangi langsung sekolah-sekolah untuk memastikan seluruh siswa mendapatkan pemeriksaan. Jika ada siswa yang hasil kuesionernya menunjukkan tanda-tanda gangguan mental, mereka akan dirujuk ke Puskesmas terdekat untuk mendapatkan penanganan oleh tenaga kesehatan.

“Cek Kesehatan Gratis memang datang ke sekolah-sekolah. Kalau ada yang positif, baru dirujuk ke Puskesmas untuk ditangani tenaga kesehatan,” ungkap Menkes. Pendekatan ini diharapkan dapat menjangkau lebih banyak anak, termasuk mereka yang mungkin enggan atau tidak sempat mengakses layanan kesehatan mental secara mandiri.

Masalah Kesehatan Lain Masih Mendominasi

Dari pelaksanaan awal program, Kemenkes menemukan bahwa masalah kesehatan gigi dan kurang gerak lebih banyak dijumpai dibandingkan gangguan mental. “Yang paling banyak itu gigi dan kurang gerak, kalau mentalnya masih agak di bawah,” kata Budi. Meski demikian, fokus pada kesehatan mental tetap dianggap krusial, karena memiliki dampak jangka panjang pada produktivitas dan kualitas hidup.

Menyeimbangkan Ambisi dan Kemampuan Diri

Menkes Budi menekankan bahwa menjaga keseimbangan hidup menjadi kunci kesehatan mental. Seseorang bisa saja tubuhnya sehat, namun jika pikiran terlalu terbebani oleh tekanan, stres, atau ambisi yang melebihi kemampuan diri, hasil yang dicapai juga tidak maksimal.

Upaya menjaga keseimbangan ini dapat dilakukan melalui rutinitas sederhana seperti berdoa, bermeditasi, atau mengelola tekanan hidup dengan lebih realistis. “Menjaga keseimbangan hidup itu kunci. Kalau tubuh sehat tapi pikiran berat, hasilnya juga enggak maksimal,” tutup Menkes.

Kesadaran Sejak Usia Muda

Menteri Kesehatan berharap program pemeriksaan kesehatan jiwa ini dapat menumbuhkan kesadaran pentingnya menjaga kesehatan mental sejak usia dini. Dengan intervensi sejak muda, generasi muda diharapkan mampu mengelola stres, menjaga ambisi tetap realistis, dan memiliki kemampuan menghadapi tekanan hidup tanpa mengorbankan kesehatan mental.

Selain pemeriksaan rutin, Budi mendorong pendidikan dan sosialisasi mengenai pentingnya kesehatan mental terus dilakukan di sekolah-sekolah. Dengan demikian, siswa tidak hanya diajarkan mengenai kesehatan fisik, tetapi juga bagaimana menjaga pikiran tetap sehat dan seimbang.

Upaya Kemenkes untuk Masyarakat Sehat

Program Cek Kesehatan Gratis yang mencakup pemeriksaan kesehatan jiwa merupakan bagian dari upaya Kemenkes menciptakan masyarakat yang sehat secara menyeluruh. Langkah ini tidak hanya menangani gejala awal gangguan mental, tetapi juga membangun kesadaran akan pentingnya pola hidup seimbang dan manajemen stres.

Melalui strategi ini, Kemenkes ingin memastikan bahwa generasi muda tumbuh dengan kondisi fisik dan mental yang sehat, sehingga dapat berkontribusi optimal bagi diri sendiri, keluarga, dan masyarakat. Inisiatif ini juga menekankan peran aktif sekolah, tenaga medis, dan pemerintah dalam menjaga kesehatan jiwa anak sejak usia dini.

Rekomendasi

Index

Berita Lainnya

Index