CIMB Niaga

CIMB Niaga Pertahankan Bunga Deposito Valas Meski Likuiditas Longgar

CIMB Niaga Pertahankan Bunga Deposito Valas Meski Likuiditas Longgar
CIMB Niaga Pertahankan Bunga Deposito Valas Meski Likuiditas Longgar

JAKARTA - PT Bank CIMB Niaga Tbk (BNGA) memilih langkah hati-hati terkait suku bunga deposito valuta asing (valas).

Meski bank-bank Himbara telah menaikkan bunga deposito valas hingga 4%, CIMB Niaga belum mengambil keputusan serupa. Bank ini menilai kondisi likuiditas yang longgar saat ini membuat penyesuaian bunga belum mendesak.

Presiden Direktur CIMB Niaga, Lani Darmawan, menjelaskan bahwa pihaknya akan terus memantau arah pasar, termasuk total cost of funds (CoF) dan kebutuhan likuiditas valas, sebelum menentukan langkah strategis berikutnya. “Kami belum berencana menaikkan bunga deposito valas. Saat ini kami masih akan melihat situasinya, terutama terkait total cost of funds dan kebutuhan likuiditas valas di pasar,” ungkap Lani.

CIMB Niaga menilai, kebutuhan likuiditas valas saat ini masih cukup memadai. Indikator loan to deposit ratio (LDR) valas bank berada di kisaran 60%, menunjukkan posisi likuiditas masih longgar. Lani menekankan bahwa kenaikan bunga deposito valas hanya akan dipertimbangkan jika ada tekanan likuiditas yang signifikan atau jika biaya pendanaan menjadi mahal.

“Kecuali apabila biaya swap masih cukup murah untuk mendanai kredit valas, maka kami bisa mempertimbangkan penyesuaian,” jelasnya. Dengan kata lain, bank tidak ingin mengambil langkah menaikkan bunga secara prematur tanpa adanya urgensi kebutuhan likuiditas.

Strategi Menjaga Efisiensi Biaya Dana

Selain menimbang likuiditas, CIMB Niaga juga menekankan pentingnya menjaga efisiensi biaya dana. Bank fokus pada peningkatan dana murah, atau current account saving account (CASA), sebagai tulang punggung pendanaan. Dengan memperbesar CASA, bank mampu menjaga biaya dana tetap kompetitif tanpa harus menaikkan bunga deposito valas secara signifikan.

“Selama kebutuhan pembiayaan valas belum meningkat signifikan, kami belum melihat urgensi untuk menaikkan bunga deposito valas. Kami fokus memperbesar CASA agar biaya dana tetap efisien dan kompetitif,” tambah Lani.

Cermati Pergerakan Pasar dan Kompetisi Bank Lain

Keputusan untuk tidak menaikkan bunga deposito valas juga didorong oleh strategi persaingan di pasar valas. CIMB Niaga menilai, ikut bersaing menaikkan bunga deposito secara agresif tidak akan efektif jika kondisi pasar likuiditas masih longgar. Sebaliknya, bank ingin menjaga stabilitas pendanaan dan menyesuaikan strategi dengan kebutuhan kredit valas yang sebenarnya.

“CIMB Niaga tidak akan ikut berkompetisi di pasar valas apabila kondisi likuiditas belum mendesak dan biaya pendanaan terlalu mahal,” jelas Lani. Hal ini menunjukkan bahwa bank lebih mengutamakan manajemen risiko dan efisiensi biaya dibandingkan sekadar mengikuti tren kenaikan bunga.

Konteks Kenaikan Bunga Deposito di Bank Himbara

Sementara itu, beberapa bank Himbara telah menaikkan suku bunga deposito valas hingga 4%, sebagai respons terhadap dinamika pasar dan permintaan likuiditas. Langkah tersebut berbeda dengan strategi CIMB Niaga, yang lebih konservatif dan menekankan keseimbangan antara efisiensi biaya dan pemenuhan kebutuhan kredit valas.

Lani menambahkan bahwa kebijakan yang hati-hati ini memungkinkan CIMB Niaga untuk tetap menjaga profitabilitas dan stabilitas likuiditas di tengah fluktuasi pasar valuta asing. Bank menilai bahwa pertumbuhan kredit valas yang masih moderat belum memerlukan penyesuaian bunga deposito secara masif.

Fokus pada Pertumbuhan Dana Murah dan CASA

Penguatan CASA menjadi salah satu fokus utama CIMB Niaga. Dengan meningkatnya proporsi dana murah, bank dapat mendanai kredit valas dengan biaya lebih rendah. Strategi ini sekaligus mendukung daya saing bank di sektor perbankan, tanpa menambah tekanan biaya dana yang bisa terjadi jika bunga deposito valas dinaikkan terlalu cepat.

“CASA menjadi tulang punggung pendanaan bank, dan memperbesar CASA adalah strategi utama untuk menjaga efisiensi biaya,” tegas Lani. Pendekatan ini juga sejalan dengan strategi jangka panjang bank untuk memperkuat stabilitas likuiditas dan profitabilitas.

Hati-Hati dan Strategis

Keputusan CIMB Niaga untuk menahan kenaikan bunga deposito valas mencerminkan strategi hati-hati dan terukur di tengah likuiditas yang longgar. Bank mengutamakan efisiensi biaya dana, penguatan CASA, dan pemantauan perkembangan pasar sebelum mengambil langkah penyesuaian.

Langkah ini sekaligus menegaskan bahwa manajemen likuiditas dan biaya pendanaan menjadi faktor kunci dalam strategi perbankan, khususnya di pasar valas yang fluktuatif. CIMB Niaga memilih strategi konservatif untuk memastikan stabilitas likuiditas, profitabilitas, dan daya saing jangka panjang di sektor perbankan.

Rekomendasi

Index

Berita Lainnya

Index