Pengangguran

Terungkap, 10 Provinsi dengan Pengangguran Tertinggi Versi BPS 2025

Terungkap, 10 Provinsi dengan Pengangguran Tertinggi Versi BPS 2025
Terungkap, 10 Provinsi dengan Pengangguran Tertinggi Versi BPS 2025

JAKARTA - Tingkat pengangguran di Indonesia menunjukkan tren yang cukup stabil di tengah dinamika ekonomi nasional.

Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, tingkat pengangguran terbuka (TPT) pada Agustus 2025 mencapai 4,85 persen. Angka ini memang sedikit lebih tinggi dibanding Februari 2025, tetapi menurun dibanding periode yang sama tahun sebelumnya. Sebagai perbandingan, pada Agustus 2024 TPT tercatat 4,91 persen, sementara pada Agustus 2023 sebesar 5,32 persen.

TPT sendiri menggambarkan persentase jumlah pengangguran terhadap total angkatan kerja. Berdasarkan data BPS, jumlah pengangguran pada Agustus 2025 mencapai 7,46 juta orang, turun tipis dari 7,47 juta orang di Agustus 2024, dan lebih rendah dibanding 7,86 juta orang pada Agustus 2023.

Tren tersebut menunjukkan bahwa meskipun pemulihan ekonomi terus berjalan, sebagian wilayah di Indonesia masih menghadapi tantangan serius dalam penyerapan tenaga kerja. Beberapa provinsi, khususnya di wilayah timur serta daerah dengan kepadatan penduduk tinggi di Pulau Jawa, tercatat memiliki tingkat pengangguran yang relatif lebih tinggi dibanding rata-rata nasional.

Papua Jadi Provinsi dengan Pengangguran Tertinggi

Data BPS memperlihatkan bahwa Papua menjadi provinsi dengan tingkat pengangguran tertinggi pada Agustus 2025, yakni 6,96 persen, naik sedikit dari Februari 2025 yang sebesar 6,92 persen. Kondisi ini menunjukkan masih adanya tantangan besar di sektor ketenagakerjaan, terutama di wilayah dengan infrastruktur ekonomi yang belum merata.

Selain Papua, beberapa daerah lain juga mencatatkan tingkat pengangguran tinggi, termasuk provinsi-provinsi di wilayah barat dan tengah Indonesia. Meskipun demikian, ada pula provinsi dengan angka pengangguran yang relatif rendah, seperti Bali dan Papua Pegunungan, masing-masing sebesar 1,49 persen dan 1,68 persen.

Berikut daftar 10 provinsi dengan tingkat pengangguran tertinggi di Indonesia per Agustus 2025 menurut BPS:

Papua – 6,96 persen

Papua Barat Daya – 6,85 persen

Jawa Barat – 6,77 persen

Banten – 6,69 persen

Kepulauan Riau – 6,45 persen

DKI Jakarta – 6,05 persen

Maluku – 6,27 persen

Sulawesi Utara – 5,99 persen

Aceh – 5,64 persen

Sumatera Barat – 5,62 persen

Sementara itu, provinsi dengan tingkat pengangguran terendah tercatat di Bali (1,49 persen) dan Papua Pegunungan (1,68 persen), yang menunjukkan keberhasilan daerah tersebut dalam menciptakan lapangan kerja dan memperkuat sektor-sektor produktif, khususnya pariwisata dan pertanian.

Kelompok Usia Muda Masih Dominasi Pengangguran

BPS juga mencatat bahwa kelompok usia muda tetap menjadi penyumbang terbesar terhadap angka pengangguran nasional. Pada Agustus 2025, tingkat pengangguran terbuka untuk kelompok usia 15–24 tahun mencapai 16,89 persen. Angka ini jauh lebih tinggi dibanding kelompok usia lainnya, menandakan adanya tantangan dalam menyerap tenaga kerja muda ke pasar kerja formal.

Sebaliknya, kelompok usia lanjut (60 tahun ke atas) memiliki tingkat pengangguran terendah, yakni 1,71 persen. Pola ini relatif konsisten sejak Agustus 2023. Namun, menariknya, hanya kelompok usia lanjut yang mengalami kenaikan TPT dibanding tahun sebelumnya, meningkat 0,22 persen poin, sementara kelompok usia lainnya justru mengalami penurunan.

Lulusan SMK Jadi Kelompok dengan TPT Tertinggi

Jika ditinjau berdasarkan tingkat pendidikan terakhir, BPS menunjukkan bahwa pola tingkat pengangguran di Indonesia masih belum banyak berubah dalam dua tahun terakhir. Lulusan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) menjadi kelompok dengan tingkat pengangguran tertinggi, mencapai 8,63 persen pada Agustus 2025.

Angka tersebut jauh di atas rata-rata nasional dan menunjukkan bahwa tantangan dalam penyerapan lulusan kejuruan masih besar, terutama karena ketidaksesuaian antara keterampilan lulusan dengan kebutuhan industri.

Berikut rincian tingkat pengangguran terbuka (TPT) berdasarkan jenjang pendidikan per Agustus 2025:

SD ke bawah: 2,30 persen

SMP: 3,80 persen

SMA: 6,88 persen

SMK: 8,63 persen

Diploma I/II/III: 4,31 persen

Diploma IV/S1/S2/S3: 5,39 persen

Selama periode Agustus 2023–Agustus 2025, distribusi pengangguran tertinggi berasal dari lulusan SMA, yang mencapai 30,74 persen dari total penganggur. Sementara itu, lulusan Diploma I/II/III menjadi kelompok dengan persentase pengangguran terendah, yakni 1,96 persen.

Tantangan dan Harapan ke Depan

Meski tren penurunan pengangguran nasional terus berlanjut, pemerintah dan pelaku industri masih dihadapkan pada pekerjaan besar dalam menciptakan lapangan kerja yang lebih inklusif dan merata. Tantangan terbesar terletak pada upaya memperluas akses pelatihan kerja, memperkuat sektor industri padat karya, serta memastikan keterampilan tenaga kerja sesuai dengan kebutuhan pasar.

BPS menilai bahwa peningkatan kualitas sumber daya manusia dan perluasan kesempatan kerja akan menjadi kunci dalam menjaga stabilitas pasar tenaga kerja di tengah ketidakpastian ekonomi global.

Rekomendasi

Index

Berita Lainnya

Index