JAKARTA - Pisa SC meraih tiga poin penting dalam lanjutan Liga Italia 2025/26 setelah menaklukkan US Cremonese 1-0 di Stadion Romeo Anconetani, Sabtu dini hari WIB.
Gol tunggal Idrissa Toure memastikan kemenangan tuan rumah sekaligus membawa Pisa naik ke posisi 16 klasemen dengan koleksi sembilan poin, sementara Cremonese tertahan di peringkat 10 dengan 14 poin.
Kiper Timnas Indonesia, Emil Audero, menjadi sorotan dalam laga ini setelah dipercaya menjadi starter bagi Cremonese. Penampilan Audero cukup gemilang, terbukti dengan rating 7.2 dan lima penyelamatan penting yang menjaga gawang timnya tetap aman hingga akhir laga. Meski timnya kalah, kontribusi Audero menjadi bukti kualitas penjaga gawang Indonesia yang mampu tampil kompetitif di kancah Eropa.
Sejak menit awal, Pisa menampilkan agresivitas tinggi. Idrissa Toure hampir membuka skor pada menit kedua melalui tendangan dari sudut sempit, namun bola masih melenceng tipis. Tim tuan rumah langsung menekan pertahanan Cremonese yang mengandalkan skema bertahan dan serangan balik. Laga berjalan ketat, dengan Emil Audero melakukan penyelamatan gemilang pada menit ke-9, menggagalkan sepakan jarak jauh M’Bala Nzola.
Ancaman Pisa terus berlanjut. Sundulan Antonio Caracciolo pada menit ke-21 dan sepakan Ebenezer Akinsanmiro dua menit kemudian juga belum mampu menembus gawang Cremonese. Babak pertama berakhir tanpa gol, berkat konsentrasi tinggi dan refleks cepat Emil Audero yang beberapa kali menahan tekanan lawan.
Memasuki babak kedua, pola permainan tidak banyak berubah. Pisa tetap menguasai penguasaan bola, mencoba menciptakan peluang melalui kombinasi cepat dan pergerakan Idrissa Toure yang aktif di lini serang. Cremonese, meski lebih sering bertahan, sesekali melancarkan serangan balik yang sempat mengancam pertahanan tuan rumah.
Franco Vazquez sempat hampir memecah kebuntuan pada menit ke-61 melalui tendangan melengkung yang membentur mistar, dan sundulannya dua menit kemudian kembali digagalkan kiper Adrian Semper. Namun, ketekunan Pisa akhirnya membuahkan hasil pada menit ke-75. Idrissa Toure melepaskan tendangan keras dari luar kotak penalti, yang tidak mampu dihalau Emil Audero, sekaligus menjadi gol tunggal penentu kemenangan Pisa.
Gol ini tidak hanya penting untuk posisi klasemen, tetapi juga menunjukkan ketajaman Toure yang konsisten menekan pertahanan lawan sepanjang pertandingan. Meskipun Cremonese berusaha mengejar ketertinggalan di sisa waktu, lini pertahanan Pisa tampil solid, dan skor 1-0 bertahan hingga peluit akhir.
Kemenangan ini membuat Pisa mendapatkan momentum positif untuk melanjutkan perjuangan mereka di Liga Italia, terutama menjelang laga-laga berikutnya yang akan menentukan posisi aman di papan tengah. Sementara Cremonese harus mengevaluasi strategi mereka, meskipun Emil Audero menunjukkan performa individual yang menonjol.
Pelatih Cremonese sebelumnya menyebut bahwa Pisa akan sulit dikalahkan di kandang, dan hal ini terbukti dengan penguasaan permainan yang dilakukan tim tuan rumah. Kombinasi agresivitas lini depan Pisa, dominasi penguasaan bola, dan kemampuan pemain kunci seperti Idrissa Toure menjadi faktor penentu kemenangan tipis ini.
Susunan Pemain
Pisa (3-4-2-1): Adrian Semper; Antonio Caracciolo, Alessandro Canestrelli, Nicholas Calabresi; Idrissa Toure, Michel Aebischer, Ebenezer Akinsanmiro, Juan Cuadrado; Meritan Vural, Stefano Moreo, M’Bala Nzola
Cremonese (3-5-2): Emil Audero; Filippo Terracciano, Alessio Baschirotto, Matteo Bianchetti; Tommaso Barbieri, Matias Payero, Warren Bondo, Jari Vandeputte, Mamadou Faye; Franco Vazquez, Jamie Vardy
Kemenangan tipis Pisa ini menegaskan bahwa meski skor akhir tidak mencerminkan dominasi penuh, efektivitas lini serang dan ketajaman dalam memanfaatkan peluang tetap menjadi kunci di Liga Italia. Emil Audero menjadi sorotan bagi Cremonese, namun hasil akhir menunjukkan bahwa penguasaan permainan secara keseluruhan tetap menjadi faktor utama yang menentukan hasil pertandingan.
Bagi Pisa, kemenangan ini membawa suntikan moral sekaligus menjaga tren positif di kandang sendiri. Sementara Cremonese, meski tertahan di posisi 10, bisa menatap laga berikutnya dengan fokus memperbaiki koordinasi lini pertahanan dan memaksimalkan peran kiper seperti Emil Audero untuk menjaga peluang meraih poin.