KTT G20: Gibran Tegaskan AI Menentukan Kekuatan Ekonomi Global

Senin, 24 November 2025 | 12:29:04 WIB
KTT G20: Gibran Tegaskan AI Menentukan Kekuatan Ekonomi Global

JAKARTA - Wakil Presiden Republik Indonesia, Gibran Rakabuming Raka, menekankan pentingnya kecerdasan buatan atau artificial intelligence (AI) sebagai penentu kekuatan ekonomi global dalam beberapa dekade mendatang.

Hal ini disampaikan dalam sesi ketiga Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 di Johannesburg, Afrika Selatan, Minggu, 23 November 2025.

Dalam pidatonya, Gibran mengingatkan bahwa meski AI menawarkan peluang besar, manfaatnya saat ini masih timpang dan terkonsentrasi pada segelintir perusahaan di negara maju. Ia menegaskan, jika ketimpangan ini terus berlanjut, kesenjangan digital antarnegara akan semakin lebar dan berisiko memperdalam ketidakadilan global.

AI Sebagai Kunci Kekuatan Ekonomi Global

“AI akan menentukan kekuatan ekonomi selama beberapa dekade mendatang,” ujar Gibran dalam bahasa Inggris di hadapan kepala negara G20. Menurutnya, teknologi ini berpotensi membawa kemajuan, namun hanya jika manfaatnya didistribusikan secara merata.

Gibran menyoroti kenyataan bahwa saat ini revolusi AI belum memberikan manfaat yang adil. Kemajuan yang hanya dinikmati oleh segelintir pihak akan menimbulkan kerugian bagi mayoritas masyarakat. “Kali ini, kita harus berbuat lebih baik. Revolusi ini harus adil dan harus bermanfaat bagi rakyat,” imbuhnya.

Perlunya Akses Setara dan Tata Kelola Etis

Dalam pidatonya, Gibran menekankan perlunya tata kelola AI yang etis dan inklusif. Ia menegaskan, G20 harus menjadi wadah bagi inovator dari berbagai negara untuk mendapatkan akses yang setara ke kumpulan data, sistem pelatihan, dan platform global.

“Indonesia percaya bahwa transisi inklusif dimungkinkan,” kata Gibran. Ia menambahkan bahwa Indonesia mendukung kesepakatan kerja yang menjamin upah yang adil, kesetaraan gender, pelatihan keterampilan ulang, dan perlindungan sosial. Menurutnya, prinsip-prinsip ini sangat penting untuk memastikan bahwa teknologi baru dapat dimanfaatkan untuk kesejahteraan masyarakat luas, bukan hanya segelintir orang.

Indonesia Siap Berkolaborasi di G20

Gibran juga menegaskan kesiapan Indonesia untuk bekerja sama dengan negara-negara anggota G20. Dalam pandangannya, G20 dapat menjadi jembatan antara inovasi, inklusi, kemajuan, dan keadilan.

“Indonesia percaya bahwa masa depan harus dibangun di atas keadilan — keadilan dalam cara kita mengelola teknologi baru, keadilan dalam pemanfaatan sumber daya alam, dan keadilan bagi para pekerja,” tuturnya menutup pidato.

Dampak Ketimpangan Digital dan Ekonomi

Menurut Gibran, ketimpangan pemanfaatan AI dapat memperlebar jurang antara negara maju dan berkembang. Jika tidak ada langkah strategis untuk mengatasi hal ini, negara-negara yang belum memiliki akses optimal terhadap teknologi canggih akan tertinggal, tidak hanya dari sisi ekonomi, tetapi juga dari sisi inovasi dan daya saing global.

Dalam konteks ini, Gibran mendorong penerapan kebijakan yang memastikan bahwa AI digunakan secara inklusif dan adil. Salah satu upaya yang didorong adalah penyediaan akses teknologi bagi pelaku usaha kecil dan menengah, sekaligus pelatihan keterampilan digital agar masyarakat luas dapat memanfaatkan AI untuk meningkatkan produktivitas dan efisiensi.

Keterlibatan Indonesia di Forum Internasional

Kehadiran Gibran di KTT G20 di Afrika Selatan juga menegaskan posisi Indonesia dalam forum internasional sebagai negara yang aktif mengusung prinsip keadilan dan inklusi dalam pemanfaatan teknologi.

Selain berbicara soal AI, Gibran turut menekankan pentingnya kolaborasi antarnegara anggota G20 dalam menghadapi revolusi industri keempat. Kolaborasi ini, menurutnya, harus mencakup pertukaran informasi, pengembangan kapasitas, dan penerapan standar etis dalam penggunaan AI.

Masa Depan Inklusif Berbasis Teknologi

Gibran menutup pidatonya dengan pesan bahwa revolusi AI tidak boleh hanya menguntungkan sebagian kecil pihak, tetapi harus memberikan manfaat luas bagi seluruh lapisan masyarakat.

“Jika kita mampu memanfaatkan AI dengan cara yang adil dan inklusif, kita tidak hanya memperkuat ekonomi nasional, tetapi juga menciptakan masa depan yang setara dan berkelanjutan bagi generasi mendatang,” ujar Gibran.

Kehadiran wakil presiden di KTT G20 dan pidato yang menekankan AI sebagai penentu kekuatan ekonomi menegaskan komitmen Indonesia untuk mendorong revolusi teknologi yang adil, inklusif, dan berdampak positif bagi seluruh masyarakat.

Terkini