JAKARTA - Cuaca ekstrem kembali menjadi perhatian masyarakat menjelang akhir November. Pergantian musim yang mulai memasuki periode basah menyebabkan berbagai daerah di Indonesia mengalami peningkatan curah hujan, bahkan disertai angin kencang.
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) merilis peringatan dini untuk sejumlah wilayah yang diprediksi diguyur hujan sedang hingga sangat lebat pada tanggal 24–25 November 2025. Informasi ini penting sebagai langkah antisipasi agar masyarakat tetap waspada terhadap potensi bencana hidrometeorologi seperti banjir, longsor, dan pohon tumbang.
Dalam laporan bertajuk Peringatan Dini Cuaca Indonesia, BMKG memberikan daftar rinci daerah-daerah yang memiliki potensi cuaca ekstrem. Periode ini memang menjadi salah satu fase paling dinamis dalam pola cuaca tahunan, di mana interaksi atmosfer dan laut turut mempengaruhi intensitas hujan di berbagai wilayah. Karena itu, masyarakat diharapkan memahami prediksi cuaca harian, terutama bagi yang tinggal di daerah rawan bencana.
Situasi Cuaca Terkini Menurut BMKG
Pada Senin, 24 November 2025, BMKG mencatat sejumlah wilayah yang diprediksi mengalami hujan sedang hingga lebat. Daerah-daerah ini tersebar dari Sumatera hingga Papua. Peningkatan curah hujan di wilayah Indonesia bagian barat dan tengah tidak terlepas dari dinamika atmosfer yang sedang aktif. Awan-awan konvektif berkembang lebih intens, sehingga memicu potensi hujan dengan intensitas sedang hingga sangat lebat.
BMKG juga mencatat bahwa beberapa wilayah berpeluang mengalami angin kencang. Kondisi ini biasanya disebabkan oleh perbedaan tekanan udara yang cukup signifikan serta aktivitas monsun. Angin kencang dapat memperbesar risiko kerusakan lingkungan terutama di wilayah perkotaan atau daerah dengan struktur bangunan yang rentan.
Wilayah yang Berpotensi Diguyur Hujan pada 24 November 2025
Berikut daftar wilayah yang diprediksi mengalami hujan sedang hingga lebat pada Senin, 24 November 2025 sesuai laporan resmi BMKG:
Riau, Kepulauan Riau, Jambi, Sumatera Selatan, Kepulauan Bangka Belitung, Bengkulu, Lampung, Jawa Barat, Jawa Timur, Bali, Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, Kalimantan Timur, Kalimantan Selatan, Sulawesi Utara, Gorontalo, Sulawesi Tengah, Sulawesi Barat, Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara, Maluku Utara, Maluku, Papua, Pegunungan Papua, dan Papua Selatan.
Sementara itu, wilayah yang berpotensi mengalami hujan lebat hingga sangat lebat meliputi Aceh, Sumatera Utara, Sumatera Barat, Nusa Tenggara Barat, dan Kalimantan Utara.
Selain intensitas hujan yang tinggi, beberapa daerah juga diperkirakan mengalami angin kencang. Untuk tanggal 24 November 2025, angin kencang berpotensi terjadi di Nusa Tenggara Timur, Papua, Sulawesi Selatan, dan Sumatera Utara.
Potensi Cuaca Ekstrem pada 25 November 2025
Pada Selasa, 25 November 2025, BMKG masih menemukan pola cuaca yang relatif sama, terutama di wilayah-wilayah yang sebelumnya telah dicakup dalam peringatan dini. Hal ini menunjukkan bahwa potensi cuaca ekstrem tidak hanya bersifat harian, tetapi berlanjut dalam beberapa hari.
Daerah yang berpotensi mengalami hujan sedang hingga lebat pada tanggal ini mencakup wilayah berikut:
Sumatera Barat, Kepulauan Riau, Jambi, Sumatera Selatan, Kepulauan Bangka Belitung, Bengkulu, Lampung, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Bali, Nusa Tenggara Barat, Nusa Tenggara Timur, Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, Kalimantan Timur, Kalimantan Utara, Gorontalo, Sulawesi Tengah, Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara, Maluku Utara, Maluku, Papua, Pegunungan Papua, dan Papua Selatan.
Untuk wilayah dengan potensi hujan lebat hingga sangat lebat, BMKG mencatat Aceh, Sumatera Utara, dan Sulawesi Barat.
Sejumlah daerah juga diperkirakan diterpa angin kencang pada 25 November 2025, yaitu Aceh, DKI Jakarta, Nusa Tenggara Timur, dan Sumatera Utara.
Dampak dan Kesiapsiagaan Masyarakat
Cuaca ekstrem tentu memiliki dampak yang tidak bisa diremehkan. Hujan lebat dalam durasi panjang dapat menyebabkan debit air meningkat hingga berpotensi banjir. Di daerah pegunungan, tanah yang jenuh air bisa memicu longsor. Sementara itu, angin kencang dapat menumbangkan pohon, merusak atap rumah, bahkan mengganggu aktivitas transportasi.
Untuk itu, BMKG mengimbau masyarakat agar selalu memperbarui informasi cuaca terkini melalui kanal resmi. Warga yang tinggal di daerah rawan bencana juga diharapkan menjaga kondisi lingkungan, seperti memastikan saluran air tidak tersumbat dan memangkas ranting pohon yang rapuh.
Bagi para pengendara, terutama yang sering melintasi jalan antar kota, kehati-hatian perlu ditingkatkan. Jalan licin dan visibilitas rendah saat hujan lebat menjadi faktor risiko kecelakaan. Selain itu, masyarakat yang mengandalkan kegiatan luar ruangan sebaiknya menyesuaikan jadwal dengan kondisi cuaca yang terjadi.
Peringatan cuaca dari BMKG pada periode 24–25 November 2025 menjadi pengingat bagi masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaan. Dengan memahami wilayah-wilayah yang berpotensi diguyur hujan lebat dan terdampak angin kencang, masyarakat dapat melakukan langkah mitigasi lebih awal.
Kesiapsiagaan menjadi kunci untuk meminimalkan risiko dan dampak cuaca ekstrem, terutama di musim penghujan. Informasi lengkap dari BMKG ini diharapkan membantu masyarakat untuk lebih siap menghadapi dinamika cuaca dalam beberapa hari ke depan.