Kemenhut Umumkan Rencana Rehabilitasi 12,7 Juta Hektare Hutan

Jumat, 21 November 2025 | 13:04:50 WIB
Kemenhut Umumkan Rencana Rehabilitasi 12,7 Juta Hektare Hutan

JAKARTA - Kementerian Kehutanan (Kemenhut) menegaskan komitmen besar dalam rehabilitasi hutan Indonesia melalui pendekatan agroforestri regeneratif, dengan target pemulihan seluas 12,7 juta hektare.

Pendekatan ini mengombinasikan tanaman kayu dengan komoditas unggulan seperti kopi, kakao, dan pala, sehingga diharapkan tidak hanya memulihkan fungsi ekologis tetapi juga meningkatkan kesejahteraan masyarakat sekitar hutan.

Penasehat Utama Menteri Kehutanan, Silverius Oscar Unggul, menekankan bahwa model agroforestri regeneratif menjadi pilihan strategis karena mampu menghadirkan keseimbangan antara konservasi dan ekonomi lokal. "Agroforestri regeneratif adalah jalan tengah terbaik, dengan model ini, hutan pulih dan ekonomi rakyat tumbuh. Kami ingin memastikan bahwa pemulihan 12,7 juta hektare membawa manfaat bagi lingkungan sekaligus masyarakat," ujarnya.

Pendekatan ini menitikberatkan pada integrasi ekosistem dan aktivitas ekonomi produktif, di mana masyarakat lokal turut dilibatkan dalam perencanaan dan implementasi proyek. Dengan demikian, manfaat lingkungan dan ekonomi dapat dirasakan secara bersamaan, meningkatkan keberlanjutan jangka panjang. Program ini juga diharapkan mendorong ketahanan pangan dan diversifikasi ekonomi lokal melalui komoditas yang dihasilkan dari lahan rehabilitasi.

Peran Kolaborasi Internasional dalam Rantai Nilai Hijau

Dalam forum COP30, Indonesia duduk bersama Brasil dan China, dua negara tropis yang memiliki peran penting dalam perdagangan komoditas global. Silverius menyoroti pentingnya kerja sama antara negara produsen dan konsumen untuk mewujudkan rantai nilai hijau yang efektif. China bahkan memaparkan kemajuan perdagangan hijau melalui komitmen lebih dari 100 perusahaan menuju Deforestation & Conversion Free (DCF) 2030.

"Transformasi hijau tidak dapat terjadi tanpa kolaborasi. Negara produsen dan konsumen harus berjalan bersama memastikan perdagangan bebas deforestasi," kata Silverius. Ia menambahkan bahwa transisi hijau harus adil, dengan memperhatikan hak-hak petani kecil dan masyarakat adat agar tidak tertinggal dalam perubahan besar ini. Dengan pendekatan ini, Indonesia ingin memastikan bahwa pembangunan berkelanjutan tidak hanya bersifat lingkungan tetapi juga inklusif secara sosial.

Pengakuan dan Perlindungan Hutan Adat sebagai Prioritas

Selain rehabilitasi lahan, Kemenhut menargetkan percepatan pengakuan 1,4 juta hektare hutan adat dalam empat tahun ke depan. Sejak Maret 2025, Task Force Percepatan Perizinan Hutan Adat telah dibentuk, melibatkan organisasi non-pemerintah, akademisi, masyarakat adat, dan pemerintah. Tujuannya adalah memastikan pengakuan hutan adat berjalan cepat, adil, dan transparan.

Pendekatan ini tidak hanya memberikan legalitas terhadap wilayah adat, tetapi juga memperkuat peran masyarakat lokal dalam mengelola sumber daya alam secara berkelanjutan. Silverius menekankan bahwa perlindungan hutan adat sejalan dengan prinsip keadilan ekologis dan sosial, memberikan ruang bagi komunitas adat untuk memperoleh manfaat ekonomi dari hutan mereka sambil tetap menjaga kelestarian lingkungan.

Skema Pendanaan Mendukung Implementasi Agroforestri

Pemerintah menyiapkan dua model pendanaan untuk mendukung implementasi agroforestri regeneratif. Pertama, hibah yang fokus pada penguatan kelembagaan dan peningkatan kapasitas masyarakat. Kedua, pembiayaan perbankan berbunga rendah dengan masa tenggang panjang bagi komunitas yang siap secara kelembagaan. Skema ini diharapkan mempermudah akses modal bagi masyarakat lokal untuk berpartisipasi aktif dalam program rehabilitasi hutan.

Selain itu, akses pasar bagi komunitas adat diperkuat melalui implementasi nota kesepahaman antara Menteri Kehutanan Raja Juli Antoni dan Ketua Umum KADIN Indonesia Anindya Bakrie. Langkah ini bertujuan membuka peluang pemasaran produk hasil agroforestri, sehingga ekonomi masyarakat dapat tumbuh seiring dengan pemulihan lingkungan. Kombinasi antara pendanaan, pelatihan, dan akses pasar dipandang sebagai kunci keberhasilan program ini.

Dengan komitmen ini, Indonesia berharap dapat menjadi contoh dalam pengelolaan hutan tropis yang mengintegrasikan konservasi, ekonomi lokal, dan kolaborasi global. Pendekatan agroforestri regeneratif diproyeksikan tidak hanya meningkatkan kualitas ekosistem, tetapi juga menciptakan lapangan kerja, memperkuat mata pencaharian masyarakat, dan memastikan bahwa hutan Indonesia tetap lestari untuk generasi mendatang.

Terkini

15 Hp OPPO Terbaru 2025, Harga dan Spesifikasi

Sabtu, 22 November 2025 | 21:33:26 WIB

Top 10 Harga Laptop ASUS 3 Jutaan Terbaik 2025

Sabtu, 22 November 2025 | 21:12:10 WIB

iPad Terbaru 2025: Spesifikasi dan Harganya di Indonesia

Sabtu, 22 November 2025 | 16:04:19 WIB