Lemhannas Tegaskan Pentingnya Konsensus Kebangsaan bagi Ketahanan Nasional

Jumat, 21 November 2025 | 08:16:08 WIB
Lemhannas Tegaskan Pentingnya Konsensus Kebangsaan bagi Ketahanan Nasional

JAKARTA - Dalam suasana perubahan global yang kian tidak menentu, Lembaga Ketahanan Nasional (Lemhannas) menegaskan kembali pentingnya memperkuat fondasi kebangsaan sebagai modal utama menjaga ketahanan nasional.

Alih-alih hanya menyoroti tantangan geopolitik, Lemhannas memilih menekankan penguatan karakter dan pemahaman nilai-nilai dasar bangsa sebagai langkah awal mempersiapkan generasi muda menghadapi dinamika global tersebut. Dari perspektif ini, konsensus kebangsaan ditempatkan sebagai instrumen strategis yang tidak hanya menjadi simbol identitas nasional, tetapi juga panduan pijakan bagi masyarakat dalam memperkuat daya tahan bangsa.

Penegasan tersebut disampaikan oleh Gubernur Lemhannas, Ace Hasan Syadzily, saat menghadiri agenda "Lemhannas Goes to Campus" di Universitas Brawijaya, Kota Malang, Jawa Timur, Kamis. Ace menekankan bahwa ketahanan nasional tidak bisa hanya dibangun dari aspek struktural atau kebijakan negara, melainkan harus dimulai dari kesadaran kolektif masyarakat, terutama generasi muda, untuk memahami dan mengamalkan empat konsensus kebangsaan.

Penanaman Nilai Kebangsaan Melalui Konsensus Nasional

Ace Hasan Syadzily menjelaskan bahwa empat konsensus kebangsaan—Pancasila, Undang-Undang Dasar 1945, Negara Kesatuan Republik Indonesia, serta Bhinneka Tunggal Ika—merupakan pedoman pokok dalam mengarahkan bangsa menuju ketahanan nasional yang solid. “Tentu yang diutamakan adalah harus menanamkan nilai kebangsaan yang bersumber pada empat konsensus kebangsaan, sehingga bangsa ini memiliki ketahanan nasional yang tangguh,” ujarnya.

Melalui kegiatan edukatif seperti "Lemhannas Goes to Campus", pihaknya ingin memastikan bahwa nilai-nilai tersebut tidak hanya dipahami secara teoritis, tetapi benar-benar tertanam dalam karakter mahasiswa. Empat konsensus tersebut, kata Ace, telah menjadi fokus utama Lemhannas dalam membangun ketahanan nasional bagi anak-anak muda yang kelak menjadi pemimpin masa depan.

"Kami tanamkan itu sebagai pedoman tentang berbangsa dan bernegara," tambahnya. Menurut Ace, hal ini sangat relevan karena mahasiswa merupakan kelompok strategis yang memiliki kemampuan intelektual, semangat kritis, dan potensi besar untuk memengaruhi arah perjalanan bangsa.

Peran Kampus sebagai Kawah Pembentuk Karakter Kebangsaan

Dalam penjelasannya, Ace juga menyoroti peran kampus yang disebut sebagai "kawah candradimuka" pembentuk karakter kebangsaan. Kampus dinilai memiliki fungsi penting dalam membumikan nilai-nilai patriotisme, nasionalisme, dan rasa cinta tanah air di tengah derasnya arus globalisasi dan perkembangan teknologi.

Pembangunan karakter bangsa, lanjutnya, harus berjalan beriringan dengan upaya meningkatkan kemampuan akademik dan pengetahuan mahasiswa. Dengan demikian, kampus tidak hanya menghasilkan lulusan berkompetensi tinggi, tetapi juga memiliki jiwa nasionalisme yang kuat.

Menurut Ace, mahasiswa sebagai bagian dari pemuda merupakan SDM unggul yang berperan sebagai motor penggerak pembangunan bangsa di masa depan. “Semangat menanamkan nilai kebangsaan tidak boleh pudar, kampus adalah agen perubahan,” ujarnya tegas.

Pemahaman Dinamika Geopolitik bagi Pemimpin Masa Depan

Ace menambahkan bahwa tantangan ketahanan nasional tidak hanya berkaitan dengan isu internal, melainkan juga dinamika geopolitik global yang kian kompleks. Oleh sebab itu, Lemhannas terus berupaya menanamkan pengetahuan tentang kondisi dan situasi geopolitik yang bergerak dinamis dan tidak menentu.

Menurutnya, jika generasi muda dibekali pemahaman geopolitik yang cukup, mereka akan memiliki perspektif komprehensif dalam memetakan persoalan global dan menerjemahkannya ke dalam konteks kebangsaan. Ini penting untuk melahirkan pemimpin masa depan yang tidak hanya kompeten, tetapi juga memiliki visi dan integritas kebangsaan yang kuat.

Pemimpin yang memiliki sensitivitas terhadap dinamika global dinilai mampu menjaga stabilitas nasional, mengambil kebijakan strategis, dan memperkuat posisi Indonesia di kancah internasional.

Bonus Demografi dan Masa Depan Indonesia Emas 2045

Lebih jauh, Ace menyinggung tentang potensi bonus demografi yang dimiliki Indonesia. Dalam pandangannya, kualitas pemuda yang unggul, berkarakter kebangsaan, dan berpengetahuan global akan berperan besar dalam memaksimalkan momentum menuju Indonesia Emas 2045. Pemahaman kebangsaan dan kemampuan membaca dinamika global menjadi fondasi penting agar bonus demografi tidak berubah menjadi bencana demografi.

“Anak muda ini sebagai penerus keberlanjutan bangsa sehingga semangat kebangsaan harus ditanamkan,” tegas Ace. Ia yakin bahwa jika nilai kebangsaan tertanam kuat sejak dini, maka generasi muda akan mampu menjaga integritas bangsa sekaligus menjadi pilar pembangunan dalam jangka panjang.

Melalui berbagai agenda edukasi dan dialog kebangsaan, Lemhannas berharap mahasiswa dapat meneruskan pemahaman tersebut ke masyarakat luas. Dengan begitu, penguatan nilai kebangsaan tidak hanya terjadi di lingkungan kampus, tetapi menyebar menjadi gerakan kolektif yang menguatkan ketahanan nasional.

Terkini

15 Hp OPPO Terbaru 2025, Harga dan Spesifikasi

Sabtu, 22 November 2025 | 21:33:26 WIB

Top 10 Harga Laptop ASUS 3 Jutaan Terbaik 2025

Sabtu, 22 November 2025 | 21:12:10 WIB

iPad Terbaru 2025: Spesifikasi dan Harganya di Indonesia

Sabtu, 22 November 2025 | 16:04:19 WIB