Kemendikdasmen Dorong Guru Siapkan Siswa dengan Kompetensi Abad 21

Jumat, 21 November 2025 | 08:10:45 WIB
Kemendikdasmen Dorong Guru Siapkan Siswa dengan Kompetensi Abad 21

JAKARTA - Di tengah dinamika pendidikan yang semakin dipengaruhi perkembangan teknologi dan perubahan sosial, peran guru kembali menjadi pusat perhatian.

Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen) menegaskan bahwa kemampuan siswa tidak lagi cukup hanya bertumpu pada penguasaan akademik semata. Untuk menghadapi tantangan masa depan yang kian kompleks, para pendidik didorong untuk menyiapkan peserta didik dengan kompetensi abad 21 yang mencakup kemampuan berpikir kritis, kreativitas, kolaborasi, literasi digital, serta karakter yang kuat. 

Penekanan ini kembali disampaikan Kemendikdasmen melalui rangkaian kegiatan Bulan Guru Nasional, sekaligus menjadi pengingat bahwa pembelajaran yang bermakna dan menggembirakan harus menjadi orientasi utama dalam setiap proses belajar.

Direktur Guru Pendidikan Dasar Kemendikdasmen, Rachmadi Widdiharto, menggarisbawahi pentingnya transformasi pembelajaran saat mengajar dalam kegiatan “Program Direktur Mengajar” di kelas 6 SD Pujokusuman, Yogyakarta, Kamis. 

Menurutnya, guru memiliki peran sentral untuk memastikan generasi mendatang tumbuh dengan kompetensi yang relevan dan siap menghadapi arus perkembangan zaman. “Ini tentunya adalah bentuk bagaimana kita menyiapkan generasi-generasi yang akan datang dengan kemampuan untuk abad 21,” ujar Rachmadi.

Transformasi Pembelajaran untuk Tantangan Masa Depan

Rachmadi menegaskan bahwa berbagai program prioritas Kemendikdasmen telah disusun untuk membantu guru memperkuat proses pembelajaran. Beberapa di antaranya meliputi pembelajaran mendalam, Matematika Gembira, konseling, serta pengenalan coding dan literasi digital. Seluruh program tersebut dirancang agar siswa tidak hanya memahami materi di permukaan, tetapi mampu mengaitkan pembelajaran dengan konteks kehidupan sehari-hari.

Namun, kemampuan teknologi menurutnya harus berjalan beriringan dengan penguatan karakter. Siswa diharapkan tidak hanya cakap secara digital, tetapi juga memiliki nilai, etika, dan perilaku yang baik. Rachmadi menekankan bahwa penguatan karakter menjadi kunci agar siswa tidak sekadar tangkas menggunakan teknologi, melainkan mampu menggunakan pengetahuan tersebut untuk hal positif dan produktif.

Ia juga menyoroti bahwa siswa masa kini sangat aktif mengikuti isu dan informasi yang bergerak cepat. Situasi ini membuat guru perlu terus beradaptasi agar dapat mendampingi siswa dengan pendekatan yang relevan. “Bagaimana teman-teman guru itu juga bisa memanfaatkan sumber-sumber belajar yang notabene-nya anak-anak pun juga bisa mempunyai akses. Ini menjadi tantangan di era teknologi saat ini,” ucapnya.

Pembelajaran Bermakna dan Menggembirakan sebagai Kunci

Dalam kesempatan mengajar di SD Pujokusuman, Rachmadi menerapkan pendekatan yang menghubungkan konsep pelajaran dengan cita-cita siswa. Ia mencontohkan bagaimana materi bangun ruang dapat dikaitkan dengan profesi dokter, musisi, atau polisi wanita. Melalui metode itu, siswa dapat memahami manfaat dari apa yang mereka pelajari dan melihat keterkaitan antara materi sekolah dengan kehidupan nyata.

Pendekatan tersebut, menurut Rachmadi, penting untuk membangun rasa ingin tahu dan kemampuan bernalar kritis siswa. “Artinya anak itu paham, saya belajar itu untuk apa? Ini manfaatnya apa? Bagaimana ini bisa menantang mereka untuk lebih, rasa ingin tahu anak itu lebih tertanam, bernalar kritis itu bisa dibangun,” jelasnya. Ia menekankan bahwa pembelajaran tidak boleh sekadar mengejar penyampaian materi, tetapi harus membuat siswa merasa terlibat, tertantang, dan senang belajar.

Upaya untuk mendorong pembelajaran yang berkesadaran dan bermakna juga diharapkan mampu menjawab tantangan pendidikan modern. Ketika siswa dapat melihat hubungan antara pelajaran dengan kehidupan mereka, proses belajar menjadi lebih relevan dan berdampak jangka panjang. Hal ini juga mendukung tujuan utama Kemendikdasmen untuk membentuk generasi yang memiliki kecakapan utuh, baik secara kognitif, sosial, maupun emosional.

Penguatan Peran Guru dalam Bulan Guru Nasional

Program Direktur Mengajar yang diikuti Rachmadi adalah bagian dari rangkaian Bulan Guru Nasional 2025. Kegiatan ini diluncurkan Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah sebagai bentuk apresiasi kepada guru sekaligus upaya memperkuat peran mereka dalam transformasi pendidikan. Tidak hanya kegiatan mengajar langsung, rangkaian peringatan ini juga mencakup webinar, podcast, dan berbagai kegiatan kolaboratif untuk mengangkat kontribusi guru dan tenaga kependidikan di seluruh Indonesia.

Melalui pendekatan Partisipasi Semesta, Kemendikdasmen berharap semua pemangku kepentingan mulai dari UPT, pemerintah daerah, dinas pendidikan, lembaga pendidikan, hingga media turut mendukung terciptanya pendidikan bermutu bagi semua. “Harapan dari Pak Mendikdasmen yaitu pendidikan bermutu untuk semua. Semua mempunyai akses, mempunyai kesempatan yang bermutu, berkualitas melalui Partisipasi Semesta,” kata Rachmadi.

Komitmen tersebut sejalan dengan agenda nasional untuk mendorong pemerataan pendidikan berkualitas. Penguatan kompetensi abad 21 menjadi salah satu langkah utama untuk mengoptimalkan potensi generasi muda dalam menghadapi era digital yang bergerak cepat. Dengan dukungan guru dan seluruh ekosistem pendidikan, Kemendikdasmen meyakini bahwa transformasi pembelajaran akan berjalan semakin kuat dan inklusif.

Terkini

15 Hp OPPO Terbaru 2025, Harga dan Spesifikasi

Sabtu, 22 November 2025 | 21:33:26 WIB

Top 10 Harga Laptop ASUS 3 Jutaan Terbaik 2025

Sabtu, 22 November 2025 | 21:12:10 WIB

iPad Terbaru 2025: Spesifikasi dan Harganya di Indonesia

Sabtu, 22 November 2025 | 16:04:19 WIB