Waspada! Ini Dampak Stres Ibu Hamil terhadap Pertumbuhan Gigi Susu pada Bayi

Kamis, 20 November 2025 | 10:01:40 WIB
Waspada! Ini Dampak Stres Ibu Hamil terhadap Pertumbuhan Gigi Susu pada Bayi

JAKARTA - Stres selama kehamilan ternyata tidak hanya memengaruhi kondisi psikologis ibu, tetapi juga perkembangan bayi di dalam kandungan.

Penelitian terbaru yang dilakukan oleh para ahli di Universitas Rochester menunjukkan bahwa ibu hamil yang mengalami tingkat stres tinggi berpotensi melahirkan bayi dengan gigi susu yang tumbuh lebih awal dibanding bayi lain. Hal ini terkait dengan peningkatan kadar hormon kortisol, hormon utama yang dilepaskan saat seseorang mengalami stres.

Menurut Ying Meng, profesor madya di Sekolah Keperawatan Universitas Rochester dan penulis studi tersebut, “Kami menunjukkan bahwa kadar hormon stres yang lebih tinggi pada ibu, khususnya kortisol, selama akhir kehamilan dikaitkan dengan erupsi gigi susu lebih awal pada bayinya.

” Pernyataan ini menggarisbawahi bahwa kondisi psikologis ibu selama hamil memiliki efek nyata terhadap perkembangan fisik bayi, khususnya pertumbuhan gigi.

Gigi Susu dan Faktor yang Mempengaruhi Pertumbuhannya

Gigi susu biasanya mulai tumbuh pada bayi antara usia enam bulan hingga tiga tahun, dengan total sekitar 20 gigi. Banyak faktor yang memengaruhi waktu munculnya gigi susu, termasuk genetika, nutrisi, berat badan lahir, dan usia ibu. Statistik menunjukkan bahwa pada usia enam bulan, sekitar 15 persen bayi sudah memiliki satu hingga enam gigi, sementara pada usia 12 bulan, hampir 98 persen bayi memiliki hingga 12 gigi.

Hasil penelitian ini menegaskan bahwa faktor lingkungan, terutama hormon yang dipengaruhi oleh stres, juga berperan dalam pertumbuhan gigi. Bayi dari ibu dengan kadar kortisol tertinggi rata-rata memiliki empat gigi lebih banyak pada usia enam bulan dibandingkan bayi dari ibu dengan kadar kortisol terendah. Temuan ini membuka wawasan baru mengenai hubungan antara kondisi psikologis ibu dan perkembangan fisiologis bayi.

Pengaruh Kortisol terhadap Perkembangan Bayi

Kortisol dikenal sebagai hormon stres utama yang memicu respons perlawanan tubuh, namun efeknya tidak terbatas pada ibu saja. Kortisol juga dapat memengaruhi pertumbuhan tulang dan gigi bayi yang sedang berkembang. Menurut Ying Meng, “Kortisol ibu yang tinggi selama akhir kehamilan dapat mengubah pertumbuhan janin dan metabolisme mineral, termasuk pengaturan kadar kalsium dan vitamin D. Keduanya penting untuk mineralisasi tulang dan gigi.”

Selain itu, hormon stres ini memengaruhi aktivitas sel osteoblas dan osteoklas, yang bertanggung jawab untuk membentuk, membangun, dan merombak tulang. Perubahan aktivitas sel ini dapat menyebabkan bayi mengalami pertumbuhan gigi yang lebih cepat, meski dampaknya pada struktur tulang jangka panjang masih memerlukan penelitian lebih lanjut.

Metodologi Penelitian

Studi yang diterbitkan dalam jurnal kesehatan ini melibatkan 142 wanita dengan kondisi ekonomi rendah yang sedang hamil. Para peneliti mengambil sampel air liur pada trimester kedua dan ketiga kehamilan untuk mengukur kadar hormon, termasuk kortisol, progesteron, dan testosteron. Analisis kemudian dikaitkan dengan jumlah gigi bayi pada usia enam bulan.

Hasil penelitian menunjukkan korelasi kuat antara kadar kortisol tinggi pada ibu dan percepatan pertumbuhan gigi bayi. Temuan ini semakin menegaskan bahwa stres tidak hanya berdampak pada psikologi ibu, tetapi juga berpengaruh pada perkembangan fisiologis bayi secara nyata.

Implikasi Temuan Bagi Ibu Hamil

Penemuan ini menekankan pentingnya mengelola stres selama kehamilan. Ibu hamil disarankan untuk menjaga keseimbangan antara aktivitas fisik, istirahat, dan dukungan sosial agar kadar kortisol tetap terkendali. Aktivitas relaksasi seperti yoga, meditasi, berjalan santai, atau mendengarkan musik dapat membantu menurunkan hormon stres.

Selain itu, perhatian terhadap asupan nutrisi tetap penting. Kalsium dan vitamin D menjadi nutrisi krusial yang mendukung mineralisasi tulang dan gigi bayi. Kombinasi antara pengelolaan stres dan pola makan seimbang dapat meminimalkan dampak negatif pada pertumbuhan tulang dan gigi bayi.

Penelitian ini menunjukkan bahwa pertumbuhan gigi pada bayi tidak hanya dipengaruhi faktor genetik dan nutrisi, tetapi juga kondisi psikologis ibu selama kehamilan. Tingkat stres yang tinggi dan peningkatan hormon kortisol dapat mempercepat erupsi gigi susu pada bayi. Oleh karena itu, menjaga kesehatan mental ibu hamil menjadi langkah penting tidak hanya untuk kesejahteraan ibu, tetapi juga perkembangan fisik bayi.

Mengelola stres sejak awal kehamilan, memantau nutrisi, dan menjalani pemeriksaan rutin dapat membantu ibu hamil memastikan perkembangan bayi berjalan optimal. Meskipun pertumbuhan gigi lebih cepat mungkin terdengar positif, penelitian ini mengingatkan bahwa kondisi hormon yang terlalu tinggi memiliki dampak fisiologis yang perlu diperhatikan.

Dengan memahami hubungan antara stres ibu dan perkembangan bayi, keluarga dan tenaga kesehatan dapat lebih waspada, serta memberikan dukungan yang tepat agar ibu dan bayi tetap sehat dan tumbuh secara optimal.

Terkini

15 Hp OPPO Terbaru 2025, Harga dan Spesifikasi

Sabtu, 22 November 2025 | 21:33:26 WIB

Top 10 Harga Laptop ASUS 3 Jutaan Terbaik 2025

Sabtu, 22 November 2025 | 21:12:10 WIB

iPad Terbaru 2025: Spesifikasi dan Harganya di Indonesia

Sabtu, 22 November 2025 | 16:04:19 WIB