Danantara Optimistis Pertumbuhan Investasi Indonesia Meningkat pada 2026

Kamis, 20 November 2025 | 08:02:58 WIB
Danantara Optimistis Pertumbuhan Investasi Indonesia Meningkat pada 2026

JAKARTA - Perubahan arah pembangunan nasional yang semakin menonjol dalam beberapa tahun terakhir menjadi salah satu fondasi keyakinan bahwa kondisi investasi Indonesia akan bergerak menuju tren lebih positif pada 2026.

Peralihan fokus pembangunan dari ketergantungan pada sumber daya alam menuju penguatan kualitas manusia dan peningkatan produktivitas ekonomi dinilai sebagai katalis penting bagi kebangkitan investasi nasional. 

Pandangan tersebut disampaikan oleh Chief Investment Officer (CIO) Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (Danantara), Pandu Patria Sjahrir, yang menegaskan bahwa transformasi struktural tersebut membuat Indonesia memasuki fase baru yang lebih menjanjikan bagi penanaman modal.

Dalam forum diskusi Antara Business Forum (ABF) 2025 yang digelar di Jakarta, Pandu menjelaskan bahwa keyakinan tersebut bukan sekadar optimisme, melainkan refleksi atas perubahan mendasar yang kini mulai terlihat di sektor pembangunan. 

“Saya tentunya sangat optimistis di 2026, karena memang sedang terjadi perubahan fundamental melihat cara negara ini sedang berubah. Dari bergantung pada sumber daya alam, orang sekarang fokus ke peningkatan sumber daya manusia. Tugas kami (Danantara) dalam taraf ini adalah berinvestasi,” ujar Pandu.

Fokus Portofolio yang Berdampak bagi Masyarakat

Pandu menguraikan bahwa Danantara saat ini memberikan perhatian penuh pada peningkatan kinerja portofolio yang mampu memberikan efek mengakar bagi masyarakat luas. Prinsip ini membuat arah penanaman modal Danantara tidak hanya berorientasi pada keuntungan finansial semata, tetapi juga mempertimbangkan dampak ekonomi nasional, keberlanjutan imbal hasil, dan peluang investasi jangka panjang.

Berdasarkan tiga kriteria tersebut, Danantara memusatkan investasinya pada delapan sektor strategis yang dinilai akan menopang produktivitas nasional di masa mendatang. Sektor tersebut meliputi mineral, energi baru terbarukan, infrastruktur digital, kesehatan, jasa keuangan, infrastruktur dan utilitas, kawasan industri dan properti, serta pangan dan pertanian.

Menurut Pandu, sektor-sektor tersebut dipilih karena dinilai mampu menjadi fondasi pembentukan perusahaan berskala nasional maupun regional, sekaligus berpotensi tumbuh secara konsisten. Penguatan di sektor ini juga diharapkan dapat mendukung peta jalan transformasi ekonomi Indonesia menuju ekonomi yang lebih kompetitif.

Proyek Waste to Energy sebagai Langkah Strategis

Di antara berbagai inisiatif yang sedang didorong Danantara, proyek pengolahan sampah menjadi energi (Waste to Energy/WtE) menjadi salah satu yang paling menonjol. Proyek ini dinilai tidak hanya memiliki nilai investasi, tetapi juga menyentuh langsung masalah krisis sampah yang masih menjadi tantangan besar bagi banyak kota di Indonesia.

Dari total 33 lokasi yang telah ditetapkan pemerintah, Danantara memulai tahap pertama dengan delapan proyek prioritas. Pandu menegaskan bahwa langkah ini bukan sekadar investasi, melainkan kontribusi nyata terhadap penyelesaian persoalan lingkungan. 

“Akan ada di 33 tempat yang dipilih oleh Kementerian Lingkungan Hidup. Energinya dibeli oleh PLN. Ini bagian dari renewable energy di PLN. Dari 69 gigawatt (GW), ini sebenarnya hanya 500 megawatt (MW), so it's not big buat PLN. Tapi efek untuk lingkungan hidup luar biasa, untuk kesehatan luar biasa. So this is part of in a way to serve the nation,” jelasnya.

Untuk memastikan keterlibatan swasta lebih optimal, Danantara menghapus skema tipping fee yang selama ini kerap menjadi hambatan sekaligus memperbaiki formula Business Purchase Agreement agar lebih menarik di mata investor. Seleksi proyek pun dilakukan oleh pihak ketiga untuk menjamin transparansi dan objektivitas.

Memperkuat Kepercayaan Investor Global

Pandu menambahkan bahwa keberhasilan investasi nasional ke depan tidak hanya bergantung pada kekuatan proyek-proyek strategis, tetapi juga pada upaya menciptakan kepercayaan di mata investor, baik domestik maupun internasional. Danantara menempatkan hal ini sebagai prioritas utama, terutama karena kepercayaan merupakan elemen fundamental dalam menjaga stabilitas dan kontinuitas aliran modal.

Ia menekankan bahwa sejalan dengan program pemerintah, Danantara akan terus berupaya memperluas dukungan terhadap berbagai inisiatif yang dapat meningkatkan persepsi positif investor global terhadap Indonesia. Langkah ini termasuk memastikan bahwa setiap strategi investasi memiliki arah yang jelas dan berdampak jangka panjang.

Forum ABF 2025 Bahas Arah Kebijakan Ekonomi

Antara Business Forum 2025 atau ABF 2025 yang digelar oleh Perum LKBN Antara (ANTARA) di The Westin Jakarta menjadi ruang diskusi penting bagi berbagai pemangku kepentingan untuk membahas arah kebijakan dan strategi pertumbuhan ekonomi menjelang 2026. Forum tersebut mendapatkan dukungan dari sejumlah BUMN strategis seperti PLN, MIND ID, PT Antam Tbk, dan Bank BJB.

Dalam forum tersebut, berbagai gagasan mengenai tantangan ekonomi, potensi investasi, serta strategi menghadapi ketidakpastian global ikut menjadi sorotan. Kehadiran tokoh-tokoh strategis, termasuk Pandu Patria Sjahrir, memberikan pemahaman lebih jelas mengenai arah pengembangan investasi nasional yang kini bergerak ke pendekatan yang lebih berkelanjutan dan berdampak luas.

Terkini

15 Hp OPPO Terbaru 2025, Harga dan Spesifikasi

Sabtu, 22 November 2025 | 21:33:26 WIB

Top 10 Harga Laptop ASUS 3 Jutaan Terbaik 2025

Sabtu, 22 November 2025 | 21:12:10 WIB

iPad Terbaru 2025: Spesifikasi dan Harganya di Indonesia

Sabtu, 22 November 2025 | 16:04:19 WIB