JAKARTA - Upaya meningkatkan daya saing produk UMKM lokal kembali mendapat sorotan positif setelah Shopee Indonesia memperkuat program edukasi digital melalui Kampus UMKM Shopee Kelas Online Edisi Spesial Sepuluh Tahun.
Langkah ini diapresiasi pemerintah karena dinilai mampu memperluas akses pembelajaran digital bagi pelaku usaha kecil di seluruh Indonesia. Dengan pendekatan baru yang sepenuhnya online, ratusan pelaku UMKM dari 514 kabupaten dan kota dapat mengikuti kelas pengembangan usaha tanpa batasan geografis.
Program ini bukan hanya perayaan perjalanan satu dekade Shopee di Indonesia, tetapi juga menjadi wujud komitmen berkelanjutan dalam mendampingi UMKM menghadapi dinamika pasar digital. Melalui Kelas Online ini, Shopee ingin memastikan bahwa kemampuan para pelaku UMKM terus meningkat, sekaligus mendorong produk lokal agar semakin siap bersaing, baik di pasar nasional maupun global.
Penyelenggaraan Program Peningkatan Kapasitas UMKM
Kampus UMKM Shopee Kelas Online Edisi Spesial ini digelar sebagai bagian dari peringatan sepuluh tahun kehadiran Shopee. Terdapat sepuluh sesi pelatihan yang berlangsung sepanjang November hingga Desember 2025 dan terbuka bagi UMKM di seluruh Indonesia. Kelas online ini dirancang untuk memudahkan pelaku usaha mengakses materi kapan pun dan dari mana pun, sehingga pelaku usaha yang sebelumnya kesulitan hadir secara fisik kini memiliki kesempatan lebih luas untuk belajar.
Deputy Director of Public Affairs Shopee Indonesia, Radynal Nataprawira, menjelaskan bahwa Kampus UMKM merupakan fasilitas yang sejak awal didedikasikan untuk membuka akses edukasi digital bagi pelaku UMKM. Dengan semakin kuatnya digitalisasi dan meningkatnya persaingan di e-commerce, pelaku UMKM membutuhkan kemampuan baru agar produk mereka tetap relevan dan kompetitif.
Ia mengingat kembali bahwa saat platform ini pertama kali hadir pada 2021, sebanyak sepuluh kampus online dibentuk untuk menjawab fenomena perubahan perilaku masyarakat. Di tengah pandemi Covid-19, banyak masyarakat yang beralih dari pekerjaan kantoran menjadi wirausaha online. Melihat tantangan yang dihadapi para pelaku usaha pemula pada masa itu, Shopee mendirikan Kampus UMKM sebagai wadah edukasi yang menyediakan materi lengkap hingga akhirnya menjadi ekosistem besar seperti sekarang.
Radynal menjelaskan bahwa sejak 2025, seluruh kegiatan Kampus UMKM Shopee telah dikonversi menjadi online agar dapat menjangkau lebih banyak pelaku usaha. Menurutnya, perubahan kurikulum menjadi lebih digital juga dilakukan untuk mengikuti kebutuhan UMKM masa kini.
“Di 2025 kami memang convert menjadi online karena dari sisi kurikulum, kami melihat bagaimana ekosistem UMKM sudah berubah. Mereka tidak lagi hanya go online, tetapi bagaimana kami mendorong penjualan mereka agar tetap appealing di tengah lautan produk di e-commerce. Kurikulum kami customize, bahkan ada beberapa kurikulum AI yang jauh lebih powerful dan relevan untuk kondisi UMKM saat ini,” jelas Radynal.
Hingga kini, Kampus UMKM Shopee telah mencatat berbagai capaian penting, antara lain jutaan UMKM yang telah mendapatkan pelatihan, tersedianya ratusan modul pendidikan yang relevan, hingga ratusan ribu jam pelatihan yang berhasil diselesaikan. Selain itu, sebanyak puluhan ribu UMKM telah mengikuti sesi pelatihan kolaborasi bersama Pemerintah RI sejak awal tahun.
Radynal menegaskan bahwa seluruh materi yang disediakan dapat diakses tanpa biaya apa pun. “Berita baiknya, semua kelas ini gratis dan terbuka untuk seluruh pelaku UMKM di Indonesia. Kami ingin menjadikan momentum satu dekade ini sebagai pengingat bahwa perjalanan mendampingi UMKM tidak akan berhenti di sini. Justru ini adalah momen awal untuk berlari lebih jauh membantu lebih banyak pengusaha lokal naik kelas dan memastikan produk lokal jauh lebih powerful,” ungkapnya.
Apresiasi Pemerintah terhadap Program Pengembangan UMKM
Pemerintah melalui Kementerian UMKM memberikan apresiasi terhadap kontribusi Shopee dalam mendampingi pelaku usaha kecil. Deputi Bidang Usaha Kecil Kementerian UMKM, Temmy Satya Permana, mengatakan bahwa langkah Shopee sejalan dengan agenda pemerintah yang menempatkan digitalisasi sebagai pendorong utama pertumbuhan UMKM.
Ia memaparkan data bahwa dari total lebih dari 64 juta pelaku UMKM di Indonesia, sekitar 25 juta telah onboarding ke platform e-commerce. Angka ini menunjukkan kemampuan adaptasi pelaku UMKM yang semakin baik dan menjadi modal penting dalam memperluas jangkauan usaha.
“Untuk itu kami sangat mengapresiasi upaya Shopee yang secara konsisten mendampingi kepentingan UMKM, baik secara offline maupun sekarang bertransformasi,” kata Temmy.
Menurutnya, program seperti Kampus UMKM Shopee memiliki peran penting dalam memastikan UMKM tidak hanya mampu bertahan, tetapi juga berkembang pesat dalam ekosistem digital. Pemerintah berharap pelaku UMKM dapat memanfaatkan pelatihan praktis dan pendampingan yang diberikan secara maksimal.
Temmy juga menegaskan komitmen pemerintah untuk terus mendorong produk lokal agar mampu bersaing dengan produk impor. Dengan pelatihan dan pengembangan usaha yang terus dilakukan, UMKM diharapkan mampu menghasilkan produk berkualitas tinggi yang diminati pasar domestik maupun global. “Kami berharap ini menjadi langkah dalam memberdayakan ekosistem UMKM di platform digital,” tambahnya.
Dampak Program terhadap Kemandirian UMKM Lokal
Dengan semakin banyaknya pelaku usaha yang terhubung dengan platform digital, Kampus UMKM Shopee berpotensi menjadi salah satu pendorong utama transformasi UMKM di Indonesia. Pelatihan berbasis kurikulum yang relevan, pembelajaran online fleksibel, hingga dukungan pemerintah menjadi kombinasi yang memperkuat ekosistem usaha kecil dalam menghadapi kompetisi digital.
Program ini tidak hanya membantu UMKM meningkatkan keterampilan, tetapi juga memperluas kesempatan untuk memperkenalkan produk lokal ke pasar yang lebih besar. Dengan demikian, edukasi digital yang diberikan melalui Kampus UMKM Shopee menjadi langkah nyata dalam mendorong UMKM Indonesia naik kelas.