JAKARTA - Badan Kerja Sama Antar Parlemen (BKSAP) DPR RI resmi menetapkan Syahrul Aidi Maazat sebagai ketua menggantikan Mardani Ali Sera.
Penetapan ini dilakukan dalam rapat pleno yang dipimpin Wakil Ketua Koordinator Politik dan Keamanan, Sufmi Dasco Ahmad, di Jakarta, Selasa. Kepemimpinan baru ini hadir di tengah dinamika global yang menuntut parlemen Indonesia semakin responsif terhadap isu geopolitik dan kemanusiaan.
Fokus Pada Isu Global dan Kemanusiaan
Dalam keterangannya, Syahrul menekankan bahwa situasi dunia saat ini menuntut diplomasi parlemen yang kuat dan terkoordinasi. Ia menyoroti dua isu besar yang menjadi perhatian dunia, yakni tragedi kemanusiaan di Gaza dan krisis berkepanjangan di Sudan.
“Selain tragedi di Gaza, kawasan Timur Tengah juga tengah diguncang situasi di Sudan yang menjadi perhatian dunia internasional. Perjuangan mewujudkan kemerdekaan Palestina yang hakiki akan terus kita gaungkan, karena Indonesia memiliki komitmen untuk menghapus segala bentuk penjajahan di muka bumi,” kata Syahrul.
Syahrul menekankan bahwa tantangan global tidak hanya berkaitan dengan geopolitik, tetapi juga perubahan ekonomi regional dan isu kemanusiaan lintas negara. Hal ini menuntut diplomasi parlemen yang lebih responsif dan berorientasi pada solusi.
Peran Strategis BKSAP dalam Diplomasi Parlemen
Sebagai lembaga yang mengemban mandat diplomasi parlemen, BKSAP memiliki tanggung jawab besar untuk menjaga posisi Indonesia tetap dihormati dalam forum internasional. Syahrul menegaskan pentingnya peran BKSAP sebagai penghubung antara parlemen Indonesia dan parlemen negara lain, baik dalam forum multilateral regional maupun global.
BKSAP tidak hanya fokus pada agenda politik dan keamanan, tetapi juga menyentuh isu perdagangan, ekonomi, perubahan iklim, migrasi, dan pembangunan berkelanjutan. “Tantangan global hari ini tidak bisa kita hadapi secara parsial. Dengan kekuatan kolektif yang dimiliki, saya percaya BKSAP dapat terus menjadi garda depan diplomasi parlemen yang dihormati dalam berbagai forum internasional,” tambahnya.
Apresiasi Terhadap Kerja Kolektif BKSAP
Syahrul juga memberikan apresiasi atas kerja kolektif yang telah dibangun oleh seluruh anggota BKSAP. Menurutnya, keberhasilan diplomasi parlemen Indonesia merupakan hasil kerja sama seluruh unsur BKSAP, sehingga kolaborasi internal menjadi kunci dalam menghadapi agenda internasional yang semakin kompleks.
“Keberhasilan diplomasi parlemen Indonesia merupakan hasil kerja bersama seluruh unsur BKSAP, sehingga kolaborasi internal menjadi kunci dalam menghadapi agenda internasional yang semakin kompleks,” ujar Syahrul.
Momentum Kepemimpinan Baru untuk Memperluas Jejaring
Syahrul berharap kepemimpinan barunya dapat menjadi momentum memperkuat fondasi diplomasi parlemen Indonesia. Selain itu, ia menekankan perlunya memperluas jejaring kerja sama dengan parlemen di berbagai kawasan dunia, sehingga posisi dan pengaruh Indonesia semakin diperhitungkan dalam forum internasional.
BKSAP akan terus mengawal isu-isu strategis yang berdampak langsung maupun tidak langsung terhadap kepentingan nasional. Dengan demikian, parlemen Indonesia dapat bersikap proaktif dalam penyelesaian konflik, penanganan isu kemanusiaan, dan kontribusi bagi perdamaian dunia.
Komitmen DPR Memperkuat Diplomasi Parlemen
Penetapan Syahrul Aidi Maazat sebagai ketua BKSAP menjadi bukti komitmen DPR RI dalam memperkuat diplomasi parlemen Indonesia. Dengan kepemimpinan baru, BKSAP menargetkan peningkatan peran dan pengaruh Indonesia dalam berbagai agenda bilateral maupun multilateral.
DPR RI menegaskan bahwa diplomasi parlemen adalah instrumen strategis untuk menjaga kepentingan nasional, memperkuat kerja sama internasional, dan berkontribusi pada perdamaian global. Kepemimpinan Syahrul diharapkan mampu mendorong BKSAP menjadi lebih aktif, efektif, dan dihormati di tingkat internasional.