JAKARTA - PT Astra Agro Lestari Tbk (Astra Agro) menegaskan kembali komitmen perusahaan terhadap keberlanjutan dalam operasionalnya melalui partisipasi aktif di Conference of the Parties ke-30 (COP30) yang digelar di Belem, Brasil.
Perusahaan memandang penerapan prinsip sustainability tidak hanya sebagai kewajiban, tetapi sebagai strategi untuk menjaga produktivitas jangka panjang dan efisiensi operasional.
Direktur Sustainability Astra Agro, Bandung Sahari, menyatakan bahwa strategi keberlanjutan perusahaan berjalan melalui pendekatan digital dan hijau. "Komitmen yang menjadi bagian penting operasional perusahaan itu salah satunya melalui program digitalisasi, langkah-langkah solutif berbasis alam serta aplikasi teknologi hijau,” kata Bandung dalam keterangan resmi, Selasa.
Transformasi Digital Perkebunan untuk Efisiensi
Bandung menjelaskan, transformasi digital menjadi salah satu pilar utama keberlanjutan Astra Agro. Perusahaan menerapkan machine learning dan sensor di perkebunan untuk meningkatkan efisiensi operasional serta mengoptimalkan produktivitas. Teknologi ini memungkinkan pemantauan real-time terhadap kondisi lahan, kesehatan tanaman, serta kebutuhan irigasi, sehingga perusahaan dapat mengurangi pemborosan sumber daya dan meminimalkan dampak lingkungan.
Inisiatif Hijau untuk Menekan Emisi Karbon
Selain transformasi digital, Astra Agro mengembangkan transformasi hijau dengan fokus pada pengurangan emisi gas rumah kaca. Berbagai program dijalankan, termasuk rewetting lahan gambut, pengolahan limbah cair pabrik kelapa sawit (Palm Oil Mill Effluent/POME) menjadi biogas, penangkapan gas metana, dan pencegahan kebakaran hutan berbasis komunitas. Bandung menjelaskan, lahan gambut kering memiliki potensi emisi karbon besar, sehingga pengairan kembali melalui penyekatan kanal menjadi langkah penting mitigasi iklim.
Pemanfaatan Limbah Industri Sebagai Energi Bersih
Pengolahan POME menjadi biogas merupakan salah satu inovasi utama dalam transformasi hijau Astra Agro. Gas metana yang dihasilkan dimanfaatkan untuk kebutuhan memasak, pembangkit listrik, aplikasi industri, bahkan berpotensi menjadi bahan baku green hydrogen, sumber energi rendah karbon di masa depan. Selain itu, residu POME dapat diolah menjadi pupuk organik, yang membantu mengurangi penggunaan pupuk kimia dan meningkatkan kualitas tanah secara berkelanjutan.
Sinergi Digital dan Hijau untuk Pertumbuhan Berkelanjutan
Bandung menekankan bahwa keberlanjutan di Astra Agro bukan sekadar program lingkungan, tetapi strategi bisnis untuk memastikan pertumbuhan agribisnis yang bertanggung jawab. "Melalui transformasi digital dan hijau yang berjalan simultan, keberlanjutan menjadi pendorong produktivitas dan efisiensi operasional sekaligus mendukung pertumbuhan agribisnis yang bertanggung jawab," ujarnya.
Kontribusi terhadap Aksi Iklim Global
Kehadiran Astra Agro di COP30 menjadi bagian dari kontribusi perusahaan terhadap aksi iklim global dan mendukung upaya Indonesia menuju masa depan rendah emisi. Bandung menyebutkan bahwa program-program keberlanjutan yang diterapkan berhasil menurunkan emisi gas rumah kaca scope 1 dan 2 Grup Astra dari baseline 2019 sebesar 15,14 persen. Selain itu, perusahaan berhasil meningkatkan bauran energi terbarukan hingga 92,17 persen dan melakukan daur ulang serta recovery limbah padat hingga 100 persen.
Peran COP dalam Kolaborasi Global
COP merupakan forum tahunan yang diselenggarakan oleh Konvensi Kerangka Kerja Perubahan Iklim Perserikatan Bangsa-Bangsa (UNFCCC). Forum ini menjadi platform penting bagi negara-negara anggota PBB untuk membahas kebijakan iklim global, memperkuat aksi kolektif menuju Net Zero Emission, serta menciptakan ruang kolaborasi antarnegara dalam menghadapi perubahan iklim.
Komitmen Astra Agro untuk Masa Depan Rendah Emisi
Partisipasi Astra Agro di COP30 menegaskan posisi perusahaan sebagai pelaku industri sawit yang berkomitmen pada dekarbonisasi lintas sektor. Dengan memadukan transformasi digital dan hijau, perusahaan tidak hanya menekan emisi karbon, tetapi juga mengoptimalkan efisiensi operasional, menjaga ekosistem, serta meningkatkan produktivitas perkebunan.
Strategi ini menunjukkan bahwa keberlanjutan dapat menjadi fondasi pertumbuhan jangka panjang yang menguntungkan bagi perusahaan dan mendukung upaya global menghadapi perubahan iklim.