Menteri Agama Selenggarakan Forum Internasional Perkuat Solusi Perdamaian Gaza

Selasa, 18 November 2025 | 10:17:29 WIB
Menteri Agama Selenggarakan Forum Internasional Perkuat Solusi Perdamaian Gaza

JAKARTA - Menteri Agama KH Nasaruddin Umar memulai rangkaian forum di Universitas Islam Negeri (UIN) untuk memperkuat gagasan solusi perdamaian dunia, khususnya terkait konflik di Gaza, Palestina. 

Program ini melibatkan akademisi dari empat kampus UIN, bekerja sama dengan Kementerian Luar Negeri (Kemenlu), dengan tujuan mengartikulasikan strategi Indonesia dalam mengawal perdamaian internasional.

Forum perdamaian dibuka di UIN Alauddin Makassar, Sulawesi Selatan, Senin, 17 November 2025, yang kemudian akan berlanjut ke UIN Medan (Sumatera Utara), UIN Surabaya (Jawa Timur), dan UIN Jakarta. Hasil diskusi dari empat forum ini akan diserahkan ke Kemenlu untuk dijadikan bahan pertimbangan pada tingkat internasional.

“Forum ini menjadi langkah konkret untuk menerjemahkan gagasan Presiden Prabowo Subianto terkait perdamaian di Gaza. Kami ingin memastikan aspirasi Indonesia sampai pada pembahasan global,” ujar Nasaruddin.

Dalam pembukaan seminar internasional di Makassar, Menag menghadirkan sejumlah akademisi dunia, termasuk Prof. Robert W. Hefner dari Boston University, yang memberikan perspektif strategis mengenai peran Indonesia dalam mewujudkan solusi dua negara bagi Palestina-Israel. Forum ini juga menyoroti pentingnya diplomasi multilateral untuk menjaga kestabilan kawasan.

Menurut Nasaruddin, pernyataan Presiden Prabowo Subianto saat sidang PBB terkait konflik Palestina mendapat respons positif dari komunitas internasional. Beberapa pihak bahkan menyebut gagasan Presiden dengan istilah “The Prabowo Solution” hingga “The Second Soekarno’s”, sebagai bentuk apresiasi terhadap visi presiden dalam mencari jalan damai.

“Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar memiliki peran strategis untuk menindaklanjuti pemikiran Presiden Prabowo sesuai kondisi objektif di lapangan. Konsep dua negara yang ditegaskan presiden berhasil menarik perhatian dunia dan memberi ketenangan di kancah internasional,” jelas Nasaruddin.

Forum akademisi ini juga menekankan pentingnya langkah-langkah lanjutan pascakonflik. Mengingat kompleksitas persoalan di Gaza, pemerintah tengah menyiapkan strategi diplomasi dan pengiriman bantuan, termasuk kemungkinan keterlibatan pasukan perdamaian Indonesia.

“Presiden Prabowo merupakan salah satu pemimpin yang konkret dalam menawarkan solusi. Indonesia siap mengirim pasukan perdamaian hingga 20 ribu personel jika diperlukan. Kehadiran mereka bertujuan menjadi moderator sekaligus penegak ketertiban bagi pihak yang berkonflik, agar proses menuju perdamaian bisa lebih efektif,” imbuh Nasaruddin.

Dalam seminar, Menag juga menekankan pentingnya kolaborasi antara akademisi, pemerintah, dan komunitas internasional untuk menyiapkan konsep perdamaian yang aplikatif. Diskusi ini akan menjadi dasar penyusunan rekomendasi Indonesia di forum global, sekaligus memperkuat posisi diplomasi Indonesia di kawasan Timur Tengah.

Hefner menyoroti bahwa keterlibatan Indonesia dalam menawarkan solusi diplomatik memberi dampak positif terhadap stabilitas internasional. Menurutnya, gagasan “The Prabowo Solution” menunjukkan bahwa Indonesia tidak hanya menjadi pengamat, tetapi juga aktor aktif dalam menciptakan perdamaian dunia.

Selain itu, forum ini membuka ruang bagi pertukaran ide mengenai strategi penegakan hukum, distribusi bantuan kemanusiaan, dan diplomasi preventif. Nasaruddin menekankan bahwa keterlibatan mahasiswa dan akademisi UIN menjadi elemen penting untuk menghasilkan gagasan yang inovatif dan aplikatif bagi perdamaian di Gaza.

Forum yang berlangsung di Makassar menegaskan komitmen pemerintah Indonesia dalam mendukung hak-hak warga sipil Palestina dan mendorong penyelesaian konflik secara damai. Menag menyebut, diplomasi akademis ini menjadi salah satu cara Indonesia berkontribusi terhadap penyelesaian krisis global tanpa harus terlibat dalam konflik bersenjata.

“Selain kontribusi pemerintah, mahasiswa dan akademisi memiliki peran strategis dalam membangun opini publik global. Diskusi ilmiah ini akan menjadi referensi penting bagi pembuat kebijakan internasional,” kata Nasaruddin.

Ke depan, forum di UIN Medan, Surabaya, dan Jakarta akan fokus pada adaptasi strategi Presiden Prabowo di kancah internasional dan penerapan konsep dua negara dalam konteks diplomasi Indonesia. Hasilnya diharapkan menjadi landasan kebijakan Kemenlu dalam mengusulkan langkah-langkah perdamaian di forum dunia.

Dengan inisiatif ini, Indonesia menunjukkan komitmen kuat sebagai negara yang mendukung perdamaian global, sekaligus memperkuat posisi diplomatik di mata dunia internasional. Keterlibatan akademisi UIN dan kolaborasi dengan Kemenlu diharapkan dapat memberikan kontribusi nyata terhadap solusi damai di Gaza dan wilayah konflik lainnya.

Terkini

15 Hp OPPO Terbaru 2025, Harga dan Spesifikasi

Sabtu, 22 November 2025 | 21:33:26 WIB

Top 10 Harga Laptop ASUS 3 Jutaan Terbaik 2025

Sabtu, 22 November 2025 | 21:12:10 WIB

iPad Terbaru 2025: Spesifikasi dan Harganya di Indonesia

Sabtu, 22 November 2025 | 16:04:19 WIB