Menbud Fadli Zon Tegaskan Festival Pencak Silat Hidupkan Identitas Bangsa

Senin, 17 November 2025 | 13:47:37 WIB
Menbud Fadli Zon Tegaskan Festival Pencak Silat Hidupkan Identitas Bangsa

JAKARTA - Menteri Kebudayaan, Fadli Zon, menegaskan bahwa Festival Pencak Silat Tradisi se-Jabodetabek bukan sekadar kompetisi olahraga.

Menurutnya, kegiatan ini merupakan wujud konkret pelestarian budaya yang sekaligus menguatkan identitas nasional. Festival ini mempertemukan pesilat dari berbagai perguruan dan sanggar tradisi, menciptakan ruang interaksi budaya yang kaya dan harmonis.

Fadli Zon menambahkan, keberadaan Dana Indonesiana dan Dana Abadi Kebudayaan memungkinkan komunitas Pencak Silat mendapatkan dukungan finansial untuk menggelar festival berskala lebih besar. Dengan perencanaan matang sejak awal tahun, festival dapat diperluas melalui kolaborasi dengan sponsor, CSR, dan berbagai pihak yang peduli terhadap budaya.

Festival dengan Semangat Bhinneka Tunggal Ika

Festival yang berlangsung pada 15 November 2025 ini mengusung tema “Pencak Silat Tradisi, Merajut Budaya Nusantara, Berbalut Bhinneka Tunggal Ika.” Diikuti ratusan pesilat dari 48 perguruan di Jabodetabek dan Banten, festival ini menjadi ajang memperkuat persaudaraan antaraliran Pencak Silat.

Kegiatan ini juga menjadi media pertukaran budaya, di mana tiap peserta dapat saling mengenal tradisi dan filosofi Pencak Silat masing-masing wilayah. Hal ini sekaligus membangun kesadaran kolektif akan pentingnya memelihara nilai luhur yang terkandung dalam budaya Nusantara.

Amanat Konstitusi dalam Memajukan Kebudayaan

Fadli Zon menekankan bahwa festival Pencak Silat sejalan dengan amanat Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2017 tentang Pemajuan Kebudayaan, Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2005 tentang Sistem Keolahragaan Nasional, serta Peraturan Pemerintah Nomor 87 Tahun 2021 tentang Pelindungan dan Pengembangan Kebudayaan Nasional.

“Kegiatan seperti ini adalah bagian dari kewajiban negara untuk memajukan kebudayaan di tengah globalisasi. Kita harus menjaga tradisi sekaligus mendorong inovasi agar Pencak Silat tetap relevan dan dikenal luas,” ujar Menbud.

Inovasi Berakar pada Tradisi

Festival tidak hanya memfokuskan pada penguatan teknik dan kompetisi, tetapi juga pada inovasi. Menbud Fadli Zon mendorong agar pakem-pakem tradisi dipertahankan, namun tetap membuka ruang bagi kreativitas baru. Hal ini bertujuan agar Pencak Silat tidak hanya menjadi warisan budaya, tetapi juga dapat beradaptasi dengan perkembangan zaman.

Melalui pendekatan ini, Pencak Silat dapat menjadi sarana pendidikan karakter, membentuk disiplin diri, tanggung jawab sosial, serta memperkuat ikatan persaudaraan antarwilayah. Festival menjadi laboratorium bagi pesilat muda untuk mengembangkan kemampuan sekaligus menanamkan nilai-nilai luhur budaya.

Regenerasi Pesilat Muda

Salah satu fokus utama festival adalah memastikan regenerasi pesilat muda agar tradisi Pencak Silat tetap hidup. Dengan melibatkan generasi muda, festival memberikan kesempatan belajar langsung dari para master, memahami filosofi di balik gerakan, dan menumbuhkan rasa cinta terhadap warisan budaya.

Selain itu, kegiatan ini memperlihatkan pentingnya keselarasan antara wiraga (tubuh), wirasa (perasaan), dan wirama (irama), tiga pilar utama Pencak Silat. Kesadaran akan keselarasan ini menjadi bagian dari pendidikan budaya yang menguatkan identitas bangsa dan semangat Bhinneka Tunggal Ika.

Festival Sebagai Media Sosialisasi Budaya

Festival Pencak Silat Tradisi juga menjadi media sosialisasi budaya kepada masyarakat luas. Melalui pertunjukan yang melibatkan pesilat dari berbagai daerah, masyarakat dapat memahami filosofi, nilai moral, dan aspek estetika Pencak Silat.

Fadli Zon menekankan bahwa kegiatan ini membuktikan bahwa budaya tradisi dapat menjadi perekat sosial dan simbol identitas bangsa. Festival menjadi momentum bagi masyarakat untuk merasakan pengalaman budaya secara langsung, mengapresiasi kekayaan Nusantara, serta menumbuhkan rasa bangga sebagai warga negara Indonesia.

Kolaborasi dan Dukungan Komunitas

Kesuksesan festival tidak lepas dari kolaborasi antara komunitas Pencak Silat, pemerintah daerah, dan masyarakat. Sinergi ini memastikan bahwa festival berjalan lancar, aman, dan mampu mencapai tujuan utama: melestarikan budaya serta menguatkan persaudaraan.

Selain itu, keterlibatan sponsor, CSR, dan institusi terkait memperkuat keberlanjutan kegiatan. Dengan dukungan ini, festival dapat lebih besar, menjangkau lebih banyak peserta, dan memberikan pengalaman budaya yang lebih mendalam bagi publik.

Warisan Budaya dan Identitas Nasional

Melalui Festival Pencak Silat Tradisi se-Jabodetabek, Menbud Fadli Zon menegaskan bahwa pelestarian budaya adalah bagian dari penguatan identitas nasional. Pencak Silat tidak hanya olahraga, tetapi juga filosofi hidup, media pendidikan karakter, dan simbol harmonisasi sosial.

Dengan menghadirkan generasi muda, festival memastikan warisan budaya ini tetap relevan dan mampu menjangkau khalayak luas. Inovasi yang tetap berakar pada tradisi membuka jalan agar Pencak Silat dikenal di kancah internasional, sekaligus menjaga nilai luhur bangsa tetap hidup.

Festival Pencak Silat Tradisi bukan sekadar ajang lomba, tetapi wahana pembelajaran, inovasi, dan penguatan identitas bangsa. Dengan dukungan pemerintah, komunitas, dan generasi muda, tradisi ini diharapkan terus hidup, memberikan inspirasi, dan memperkokoh persatuan di tengah keberagaman Nusantara.

Menbud Fadli Zon menekankan bahwa Pencak Silat adalah cerminan budaya Indonesia: sebuah jembatan antara masa lalu dan masa depan yang harus dijaga, dihargai, dan dikembangkan secara berkelanjutan.

Terkini

15 Hp OPPO Terbaru 2025, Harga dan Spesifikasi

Sabtu, 22 November 2025 | 21:33:26 WIB

Top 10 Harga Laptop ASUS 3 Jutaan Terbaik 2025

Sabtu, 22 November 2025 | 21:12:10 WIB

iPad Terbaru 2025: Spesifikasi dan Harganya di Indonesia

Sabtu, 22 November 2025 | 16:04:19 WIB