JAKARTA - Timnas Inggris kembali menegaskan dominasinya di Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Eropa. Bertanding di Stadion Wembley, Jumat, 14 Noxember 2025 dini hari WIB, The Three Lions berhasil menaklukkan Serbia dengan skor 2-0.
Kemenangan ini sekaligus memperlihatkan bahwa Inggris tetap tangguh meski beberapa pemain utama baru dimasukkan di babak kedua, termasuk Jude Bellingham dan Phil Foden.
Duo pemain Arsenal, Bukayo Saka dan Eberechi Eze, menjadi sosok kunci dalam kemenangan ini. Gol pembuka yang dicetak Saka pada babak pertama membuka jalan bagi kemenangan Inggris, sementara Eze memastikan kemenangan di menit akhir melalui aksi apik yang dibantu Phil Foden. Kemenangan ini tidak hanya menjaga rekor Inggris tetap sempurna, tetapi juga menegaskan status mereka sebagai salah satu kandidat kuat di Piala Dunia 2026.
Bukayo Saka Bawa Inggris Unggul
Babak pertama menunjukkan dominasi Inggris sejak awal. The Three Lions tampil agresif dan menguasai tempo permainan, memanfaatkan kecepatan sayap untuk menekan pertahanan Serbia. Bukayo Saka menjadi pahlawan pertama setelah melepaskan tendangan voli yang melewati penjaga gawang Predrag Rajkovic pada menit ke-28. Gol ini tercipta dari kerja sama apik dengan pemain debutan Nico O'Reilly yang memberikan umpan lambung sempurna.
Setelah gol tersebut, Inggris terus menekan. Harry Kane beberapa kali mendapat peluang, tetapi sundulannya masih melebar. Serbia sempat mengancam melalui Nikola Milenkovic yang hampir membelokkan bola ke gawang sendiri. Namun, Jordan Pickford tampil gemilang dengan beberapa penyelamatan penting, memastikan skor 1-0 bertahan hingga turun minum.
Rotasi Guna Tingkatkan Kreativitas
Babak kedua berjalan lebih terbuka, dengan Serbia berusaha membalas dan menciptakan peluang melalui Dusan Vlahovic. Namun, ancaman tersebut belum cukup menakutkan. Pelatih Thomas Tuchel kemudian melakukan rotasi penting, memasukkan Jude Bellingham dan Phil Foden untuk menambah kreativitas lini depan. Masuknya kedua pemain ini membuat dinamika permainan Inggris lebih hidup, menambah kecepatan dan variasi serangan.
Foden sempat memberikan umpan lambung spektakuler kepada Eze, namun tembakan Eze masih membentur mistar gawang. Serbia juga sempat mengancam lewat Lazar Samardzic, tetapi peluang tersebut melebar. Dominasi Inggris perlahan menutup ruang gerak lawan, menyiapkan momentum untuk gol penentu.
Eze Pastikan Kemenangan di Menit Akhir
Pada menit ke-90, kerja sama apik antara Phil Foden dan Eberechi Eze menutup laga. Foden memberikan umpan presisi kepada Eze, yang kemudian melepaskan tembakan melengkung indah ke pojok kanan atas gawang Serbia. Gol ini memastikan kemenangan 2-0 bagi Inggris sekaligus menutup peluang Serbia untuk lolos ke Piala Dunia 2026.
Gol di menit akhir ini menegaskan efektivitas Inggris dalam memanfaatkan peluang, bahkan di saat tekanan tinggi. Kemenangan ini juga menunjukkan kedalaman skuad Inggris, di mana pemain pengganti mampu memberikan kontribusi besar dalam momen krusial.
Susunan Pemain dan Strategi
Inggris menurunkan formasi 4-2-3-1, dengan Jordan Pickford sebagai penjaga gawang. Lini belakang diisi Nico O'Reilly, John Stones, Ezri Konsa, dan Reece James. Duo gelandang Declan Rice dan Elliot Anderson bertugas menjaga keseimbangan di tengah, sementara lini depan diisi Marcus Rashford, Morgan Rogers, Bukayo Saka, dan Harry Kane. Strategi ini efektif dalam mengontrol tempo permainan, menekan lawan, dan menciptakan peluang melalui serangan sayap.
Sementara Serbia menurunkan formasi 4-5-1 dengan Predrag Rajkovic di bawah mistar. Lini belakang terdiri dari Aleksa Terzic, Strahinja Pavlovic, Nikola Milenkovic, dan Ognjen Mimovic. Gelandang Nemanja Gudelj, Filip Kostic, Ivan Ilic, Sasa Lukic, dan Andrija Zivkovic menjadi pengatur serangan, dengan Dusan Vlahovic sebagai penyerang tunggal. Taktik bertahan ini cukup menyulitkan Inggris pada awal laga, tetapi akhirnya runtuh di bawah tekanan berkelanjutan.
Momentum dan Harapan Inggris
Kemenangan 2-0 ini memberikan momentum penting bagi Inggris, meski mereka telah memastikan tiket ke Piala Dunia 2026. Hasil ini membuktikan bahwa tim tetap fokus, bermain intensif, dan memanfaatkan setiap peluang dengan efektif. Kerja sama antara pemain utama dan pengganti menunjukkan kedalaman skuad yang menjadi keunggulan Inggris di turnamen besar.
Selain itu, performa gemilang Saka dan Eze menjadi bukti kualitas individu yang mampu mengubah jalannya pertandingan. Kemenangan ini juga memperlihatkan bahwa Inggris memiliki keseimbangan antara pemain muda dan pengalaman, serta mampu tampil solid di laga-laga krusial.
Dengan kemenangan ini, Inggris menutup babak kualifikasi dengan rekor impresif, sambil mengirim pesan kuat kepada rival-rival mereka di Piala Dunia 2026. The Three Lions menunjukkan bahwa mereka tidak hanya mengandalkan bintang utama, tetapi juga mampu memaksimalkan kontribusi pemain lain untuk meraih kemenangan. Momentum ini menjadi modal penting bagi Inggris untuk bersaing di Amerika Serikat dua tahun mendatang.