PIMSF Tingkatkan Kepemilikan GPSO Demi Perluas Jangkauan Produk

Kamis, 13 November 2025 | 15:47:48 WIB
PIMSF Tingkatkan Kepemilikan GPSO Demi Perluas Jangkauan Produk

JAKARTA — Langkah strategis menegaskan posisi sebagai pemegang saham pengendali, PT PIMSF Pulogadung (PIMSF) terus menambah kepemilikannya di PT Geoprima Solusi Tbk. (GPSO). 

Hingga kini, PIMSF resmi menguasai 45,45% saham GPSO, memperlihatkan komitmen kuat untuk menyelesaikan rencana pengambilalihan perusahaan sesuai surat resmi ke Bursa Efek Indonesia (BEI) tertanggal 17 Oktober 2025.

Langkah PIMSF tidak hanya berhenti pada peningkatan kepemilikan. Perseroan juga telah berkomitmen melaksanakan Penawaran Tender Wajib (Mandatory Tender Offer/MTO) sebanyak 363.707.303 saham, setara 54,55% dari total saham GPSO. 

Direktur Utama PIMSF, Adi Sulaiman, menegaskan kesanggupan perusahaan untuk menunaikan kewajiban pembayaran penuh kepada seluruh pemegang saham yang berhak dalam penawaran ini. “PIMSF memiliki dana yang cukup dan sanggup untuk melaksanakan kewajibannya untuk melakukan pembayaran penuh kepada pemegang saham yang berhak sehubungan dengan Penawaran Tender Wajib,” ujar Adi.

Pelaksanaan MTO GPSO dijadwalkan berlangsung dari 11 November hingga 11 Desember 2025, sementara periode penyelesaian transaksi akan berjalan mulai 13 November sampai 15 Desember 2025. Laporan pelaksanaan MTO PIMSF terhadap GPSO direncanakan rampung pada 18 Desember 2025.

BACA JUGA: Strategi Geoprima (GPSO) Jaga Arus Kas GPSO Punya Pengendali Baru, PIMSF Gelar Tender Wajib Tjokro Group Akuisisi, Bos Geoprima (GPSO) Mulai Jual Sahamnya

Adi menegaskan, komitmen PIMSF atas GPSO tidak berhenti hanya sampai selesainya MTO. Menurutnya, perseroan berencana membangun sinergi jangka panjang dengan GPSO untuk memperluas jangkauan produk dan pelanggan kedua entitas, sekaligus memperkuat posisi grup dalam menjawab kebutuhan industri nasional.

“Kolaborasi antara PIMSF dan Geoprima Solusi membuka peluang untuk menawarkan lebih banyak item dan menjangkau lebih banyak sektor. Ini adalah solusi bagi pelanggan dan perusahaan,” kata Adi.

Dari sisi finansial, valuasi aset PIMSF mencapai Rp200 miliar dengan omzet tahunan rata-rata Rp150 miliar. Perseroan juga terus melakukan investasi pada pengembangan sumber daya manusia, peralatan industri, dan ekspansi pasar. Langkah ini diyakini akan memperkuat portofolio PIMSF sekaligus memberikan nilai tambah bagi pemegang saham.

Sementara itu, manajemen GPSO sebelumnya menilai sektor hilirisasi tambang di Indonesia menawarkan peluang besar. Permintaan data geoteknik dan geofisika meningkat seiring pembangunan fasilitas pengolahan mineral yang masif. GPSO pun berencana memperluas pasar ke jasa konsultasi energi terbarukan dan konstruksi infrastruktur, sektor yang diprediksi tumbuh signifikan dalam beberapa tahun mendatang.

Strategi pertumbuhan GPSO juga mencakup penggarapan proyek-proyek pemerintah dan BUMN yang membutuhkan layanan survei dan pemetaan berskala besar. Penggunaan teknologi berbasis digital, seperti drone mapping dan pemodelan 3D, tengah dikaji untuk meningkatkan akurasi data sekaligus efisiensi waktu pengerjaan.

Langkah PIMSF untuk menambah saham GPSO sekaligus melaksanakan MTO merupakan sinyal positif bagi penguatan tata kelola dan kinerja perusahaan. Dengan sinergi produk dan ekspansi pasar, kedua perusahaan berharap dapat menghadirkan layanan lebih inovatif dan kompetitif di industri geoteknik, energi, dan infrastruktur.

Selain itu, pengambilalihan ini dipandang sebagai strategi jangka panjang untuk memperkokoh posisi PIMSF sebagai pengendali di sektor layanan teknik dan survei geospasial. Potensi sinergi antara PIMSF dan GPSO diperkirakan akan menghasilkan efisiensi operasional dan peningkatan nilai tambah bagi seluruh pemangku kepentingan.

Dalam pernyataan resmi, Adi menambahkan bahwa seluruh langkah MTO dan penambahan kepemilikan saham telah direncanakan matang dan didukung sumber daya yang memadai. Dengan ini, pemegang saham GPSO dapat memperoleh kepastian transaksi dan nilai wajar sesuai harga penawaran sebesar Rp436 per saham atau total maksimal Rp158,58 miliar.

Dengan visi kolaborasi yang jelas, PIMSF menegaskan bahwa integrasi dengan GPSO akan menjadi fondasi pengembangan bisnis yang lebih luas dan berkelanjutan. Kombinasi kekuatan modal, aset, dan keahlian teknis diyakini akan membuka peluang baru untuk menjawab kebutuhan industri nasional yang terus berkembang.

PIMSF berharap strategi ini tidak hanya meningkatkan nilai perusahaan tetapi juga memberikan dampak positif bagi pelanggan, mitra bisnis, dan seluruh ekosistem industri yang terkait dengan layanan survei, geoteknik, dan energi terbarukan.

Terkini

15 Hp OPPO Terbaru 2025, Harga dan Spesifikasi

Sabtu, 22 November 2025 | 21:33:26 WIB

Top 10 Harga Laptop ASUS 3 Jutaan Terbaik 2025

Sabtu, 22 November 2025 | 21:12:10 WIB

iPad Terbaru 2025: Spesifikasi dan Harganya di Indonesia

Sabtu, 22 November 2025 | 16:04:19 WIB