JAKARTA - Kunjungan pertama Presiden Republik Indonesia Prabowo Subianto ke Australia sejak dilantik sebagai kepala negara mendapat sambutan hangat dari Gubernur Jenderal Australia Sam Mostyn.
Upacara kenegaraan yang digelar di Admiralty House, Sydney, Rabu, 12 November 2025, menjadi simbol penghormatan bagi hubungan bilateral Indonesia–Australia yang telah lama terjalin.
Sam Mostyn menyampaikan rasa senangnya dapat menerima kunjungan Prabowo sebagai Presiden. “Selamat datang di Government House, selamat datang di Sydney. Selamat datang kembali di Australia. Saya tahu Bapak telah ke sini cukup sering, tetapi saat itu bukan sebagai Presiden, dan saya sangat senang dapat menyambut kedatangan Bapak Presiden di sini,” ujar Sam Mostyn.
Presiden Prabowo menegaskan bahwa kunjungan ini merupakan yang pertama kali ia lakukan sebagai Presiden. Ia menyambut hangat penyambutan yang diberikan dan menekankan pentingnya kerja sama antara kedua negara.
Menyoroti Persahabatan Bilateral
Dalam pertemuan bilateral di Admiralty House, keduanya berbagi cerita mengenai hubungan persahabatan yang terjalin lama, tidak hanya di tingkat pemerintah, tetapi juga antara pejabat dan purnawirawan Angkatan Bersenjata kedua negara. Sam Mostyn menceritakan latar belakang keluarganya yang berasal dari lingkungan militer. Ia menyebut dirinya sebagai anak seorang prajurit, yang sejak kecil harus sering berpindah tempat karena penugasan ayahnya.
“Ayah saya berdinas jauh lebih lama daripada Jenderal Hurley, dan dia juga berdinas sebagai prajurit Angkatan Bersenjata Australia puluhan tahun. Saya, yang sering disebut banyak orang sebagai army brats, tumbuh dalam lingkungan itu,” ujar Sam Mostyn.
Prabowo menimpali, ia juga memiliki banyak teman dari Angkatan Bersenjata Australia. “Sebagian besar dari mereka telah pensiun, saya pikir, semua yang saya kenal telah pensiun,” kata Presiden. Pertemuan ini menunjukkan bagaimana hubungan personal turut memperkuat ikatan diplomatik antara Indonesia dan Australia.
Kolaborasi Pendidikan dan Pertahanan
Selain membahas hubungan militer, Sam Mostyn menekankan pentingnya kerja sama di berbagai bidang, termasuk pendidikan. Ia menyinggung keterlibatan universitas-universitas Australia yang membuka kampus di Indonesia, seperti Monash University, Deakin University, dan Western Sydney University.
“Hubungan antara rakyat Indonesia dan Australia, ditambah dengan kerja sama bidang pertahanan, menjadi penghubung dua negara yang strategis. Kita saat ini juga terhubung melalui kerja sama pendidikan, melalui kerja sama antarperguruan tinggi. Tiga universitas kami membuka kampusnya di negara Bapak,” jelas Sam Mostyn.
Prabowo menanggapi hal ini dengan optimisme. Ia menilai kolaborasi pendidikan dan pertahanan dapat memperkuat kemitraan strategis kedua negara, serta membuka peluang bagi pertukaran pengetahuan dan pengalaman di tingkat regional.
Rangkaian Kunjungan Kenegaraan
Kunjungan Prabowo ke Admiralty House merupakan bagian dari rangkaian lawatan luar negeri di Sydney, Australia. Presiden didampingi oleh sejumlah menteri dan pejabat tinggi, termasuk Menteri Koordinator Bidang Politik dan Keamanan Djamari Chaniago, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto, Menteri Luar Negeri Sugiono, Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi Brian Yuliarto, Menteri Investasi dan Hilirisasi/CEO Danantara Rosan Perkasa Roeslani, Sekretaris Kabinet Teddy Indra Wijaya, dan Wakil Menteri Pertahanan Donny Ermawan Taufanto.
Selama kunjungan, Presiden Prabowo juga melakukan pertemuan bilateral dengan Perdana Menteri Anthony Albanese, menghadiri upacara penyambutan kenegaraan, serta meninjau kapal HMAS Canberra di Garden Island Naval Base. Kegiatan ini menegaskan komitmen kedua negara untuk memperkuat kerja sama strategis di bidang pertahanan, diplomasi, dan pendidikan.
Menjaga Hubungan Erat Indonesia–Australia
Sambutan hangat yang diberikan oleh Gubernur Jenderal Sam Mostyn menjadi tanda apresiasi atas pentingnya hubungan Indonesia–Australia. Interaksi yang akrab antara kedua pemimpin dan pejabat tinggi kedua negara juga menunjukkan bahwa kerja sama bilateral tidak hanya dibangun melalui mekanisme resmi, tetapi juga melalui hubungan personal dan pengalaman bersama di bidang militer maupun pendidikan.
Presiden Prabowo menekankan bahwa hubungan bilateral yang erat dapat membawa manfaat bagi kedua negara, termasuk dalam menciptakan stabilitas kawasan dan memperluas peluang kerja sama ekonomi dan sosial. “Kita harus tahu bahwa kita bertetangga dan Indonesia berkepentingan punya hubungan baik sama Australia. Demikian sebaliknya, kalau kita bekerja sama dengan baik di semua bidang, ini akan membawa manfaat yang sangat besar untuk kedua negara dan untuk kawasan kita semuanya,” kata Prabowo.
Optimisme untuk Masa Depan
Pertemuan di Admiralty House menegaskan tekad kedua negara untuk terus mengembangkan kemitraan strategis. Fokus pada pertahanan, pendidikan, dan hubungan masyarakat menjadi pilar penting dalam mempererat hubungan bilateral. Selain itu, kisah persahabatan personal antara pejabat Indonesia dan Australia turut membangun fondasi yang kokoh untuk kerja sama masa depan.
Dengan kunjungan kenegaraan ini, Presiden Prabowo membawa pesan jelas bahwa Indonesia berkomitmen memperkuat diplomasi bilateral melalui pendekatan strategis, inklusif, dan berbasis hubungan manusia yang erat. Langkah ini diharapkan menjadi landasan bagi kemitraan jangka panjang yang saling menguntungkan dan berkelanjutan bagi kedua negara.