Harga Pangan Nasional 8 Novem,ber 2025 Terpantau Stabil, Cabai Rawit Masih Tinggi

Sabtu, 08 November 2025 | 11:39:55 WIB
Harga Pangan Nasional 8 Novem,ber 2025 Terpantau Stabil, Cabai Rawit Masih Tinggi

JAKARTA - Pusat Informasi Harga Pangan Strategis (PIHPS) Nasional yang dikelola oleh Bank Indonesia mencatat perkembangan harga sejumlah komoditas pangan di tingkat pedagang eceran secara nasional.

Data terbaru yang dirilis pada Sabtu, pukul 08.43 WIB, menunjukkan bahwa sebagian besar harga pangan relatif stabil, meski beberapa komoditas tetap tinggi, terutama cabai rawit merah.

PIHPS mencatat harga cabai rawit merah mencapai Rp41.650 per kilogram (kg), sementara cabai rawit hijau berada di Rp36.850/kg. Harga cabai merah besar tercatat Rp55.350/kg, dan cabai merah keriting mencapai Rp55.400/kg. Fluktuasi harga cabai ini masih menjadi perhatian karena memengaruhi inflasi pangan dan pengeluaran rumah tangga.

Bawang merah dan bawang putih juga dipantau oleh PIHPS. Bawang merah dijual Rp41.800/kg, sedangkan bawang putih diperdagangkan Rp39.000/kg. Stabilitas harga bawang menjadi penting untuk menjaga kestabilan pangan di rumah tangga dan restoran.

Telur ayam ras, salah satu kebutuhan pokok masyarakat, tercatat Rp31.400/kg, sementara daging ayam ras diperdagangkan Rp37.550/kg. Daging sapi kualitas I dijual Rp140.100/kg, sedangkan kualitas II mencapai Rp132.250/kg. Harga daging sapi yang tinggi menunjukkan perlunya pengawasan pasokan agar konsumen tetap dapat memenuhi kebutuhan protein.

Beras sebagai bahan pokok juga memiliki harga bervariasi berdasarkan kualitasnya. Berikut daftar harga beras nasional menurut PIHPS:

Beras kualitas bawah I: Rp14.450/kg

Beras kualitas bawah II: Rp14.300/kg

Beras kualitas medium I: Rp15.900/kg

Beras kualitas medium II: Rp15.700/kg

Beras kualitas super I: Rp17.050/kg

Beras kualitas super II: Rp16.550/kg

Selain itu, harga gula pasir dan minyak goreng menjadi perhatian karena pemakaian luas di rumah tangga. Harga gula pasir kualitas premium tercatat Rp19.800/kg, sedangkan gula pasir lokal berada di Rp18.050/kg. Untuk minyak goreng, harga curah mencapai Rp18.650/liter, minyak goreng kemasan bermerek I Rp22.450/liter, dan bermerek II Rp21.350/liter.

Dengan daftar harga ini, masyarakat dapat memantau tren pasar dan menyesuaikan pola belanja rumah tangga. Stabilitas harga pangan strategis menjadi salah satu indikator penting ketahanan pangan nasional.

Secara keseluruhan, harga pangan yang tercatat PIHPS per hari ini adalah:

Cabai dan Bawang:

Cabai rawit merah: Rp41.650/kg

Cabai rawit hijau: Rp36.850/kg

Cabai merah besar: Rp55.350/kg

Cabai merah keriting: Rp55.400/kg

Bawang merah: Rp41.800/kg

Bawang putih: Rp39.000/kg

Telur dan Daging:

Telur ayam ras: Rp31.400/kg

Daging ayam ras: Rp37.550/kg

Daging sapi kualitas I: Rp140.100/kg

Daging sapi kualitas II: Rp132.250/kg

Beras:

Beras kualitas bawah I: Rp14.450/kg

Beras kualitas bawah II: Rp14.300/kg

Beras kualitas medium I: Rp15.900/kg

Beras kualitas medium II: Rp15.700/kg

Beras kualitas super I: Rp17.050/kg

Beras kualitas super II: Rp16.550/kg

Gula:

Gula pasir kualitas premium: Rp19.800/kg

Gula pasir lokal: Rp18.050/kg

Minyak Goreng:

Minyak goreng curah: Rp18.650/liter

Minyak goreng kemasan bermerek I: Rp22.450/liter

Minyak goreng kemasan bermerek II: Rp21.350/liter

Pemerintah melalui PIHPS terus memantau pergerakan harga ini untuk memastikan pasokan tetap aman dan distribusi merata. Informasi harga juga menjadi alat bagi pedagang dan konsumen untuk membuat keputusan yang tepat, baik dalam hal belanja rumah tangga maupun strategi penjualan.

Harga pangan strategis yang tercatat ini juga menjadi referensi penting bagi perencanaan program ketahanan pangan nasional. Dengan mengetahui harga cabai, bawang, beras, telur, daging, gula, dan minyak goreng, pemerintah dapat merumuskan kebijakan intervensi pasar yang tepat, menjaga inflasi terkendali, dan memastikan kebutuhan masyarakat terpenuhi.

Meski sebagian besar harga stabil, komoditas cabai rawit merah dan cabai merah tetap tinggi, sehingga memerlukan perhatian khusus. Fluktuasi harga cabai dapat berdampak langsung pada biaya hidup rumah tangga, terutama bagi keluarga berpenghasilan menengah ke bawah.

Dengan pemantauan berkala dan data yang transparan, masyarakat dapat menyesuaikan pola konsumsi dan rencana belanja, sementara pemerintah dapat mengambil langkah strategis untuk menjaga ketahanan pangan dan kestabilan ekonomi.

Terkini