Korlantas Polri Edukasi Remaja Agar Hindari Balap Liar Berbahaya

Jumat, 07 November 2025 | 11:13:45 WIB
Korlantas Polri Edukasi Remaja Agar Hindari Balap Liar Berbahaya

JAKARTA - Korps Lalu Lintas (Korlantas) Polri menegaskan bahwa penertiban balap liar bukan sekadar tindakan hukum semata, melainkan langkah strategis untuk menyelamatkan generasi muda dari risiko kecelakaan dan dampak negatif jangka panjang.

Kepala Korlantas (Kakorlantas) Polri Irjen Pol. Agus Suryonugroho menekankan pentingnya membangun kesadaran remaja terkait keselamatan berlalu lintas dan menyalurkan minat otomotif secara positif.

Agus menyebutkan, jalan raya bukanlah arena balapan. Tindakan ugal-ugalan di jalan tidak hanya membahayakan pelaku, tetapi juga pengguna jalan lainnya. “Penertiban balapan liar bukan untuk mematikan hobi anak muda, tapi untuk melindungi mereka dari risiko kecelakaan dan masa depan yang terancam akibat perilaku berbahaya di jalan raya,” kata Agus.

Pembinaan Menjadi Prioritas Sebelum Penindakan

Korlantas mencatat bahwa sebagian besar pelaku balapan liar adalah remaja yang memiliki minat besar terhadap dunia otomotif. Namun, mereka seringkali belum memiliki wadah yang tepat untuk menyalurkan hobi tersebut. Oleh sebab itu, pendekatan Korlantas tidak hanya berupa operasi penertiban, tetapi juga edukasi dan pembinaan.

Setiap operasi lapangan kini dilengkapi dialog dengan komunitas motor, pembinaan remaja yang terlibat, serta kegiatan sosial yang mendorong kesadaran akan keselamatan. Agus menegaskan, langkah pembinaan ini menjadi pondasi penting sebelum tindakan hukum diberlakukan. “Kami ingin para pelaku sadar bahwa balapan liar bukan hanya melanggar aturan, tapi juga bisa merenggut nyawa mereka sendiri. Oleh karena itu, pembinaan menjadi langkah utama sebelum penindakan,” ujarnya.

Program Positif untuk Salurkan Hobi Otomotif

Dalam rangka menyalurkan minat otomotif remaja ke arah yang lebih aman, Korlantas telah merancang sejumlah program kreatif. Salah satunya adalah “Safety Riding Goes to School” dan “Goes to Campus,” yang bertujuan membangun budaya keselamatan berkendara sejak dini. Melalui kegiatan ini, remaja tidak hanya memperoleh edukasi berkendara aman, tetapi juga belajar tentang tanggung jawab di jalan raya.

Selain itu, Korlantas bekerja sama dengan Ikatan Motor Indonesia (IMI) dan pemerintah daerah untuk menghadirkan ajang balap resmi atau street race legal yang aman dan terkontrol. Dengan adanya kegiatan ini, para pecinta otomotif tetap bisa menyalurkan gairahnya, namun dalam lingkungan yang diawasi dan minim risiko.

Korlantas juga menyediakan pelatihan modifikasi dan mekanik legal bagi komunitas otomotif muda. Program ini bertujuan agar kreativitas remaja di bidang otomotif tidak berhenti pada hobi semata, tetapi dapat dikembangkan menjadi keterampilan profesional. Agus menilai pendekatan ini sekaligus membuka peluang karier dan usaha baru bagi generasi muda yang memiliki minat di sektor otomotif.

Kesadaran Hukum dan Budaya Keselamatan Jalan

Menurut Agus, edukasi keselamatan dan penyaluran hobi yang tepat diharapkan mampu mengubah pola pikir pelaku balap liar. Generasi muda diharapkan memahami bahwa prestasi dan kebanggaan sejati bukan diukur dari keberanian ugal-ugalan di jalan raya, tetapi dari kemampuan berkompetisi secara aman dan produktif.

“Kami ingin generasi muda bangga karena berprestasi, bukan karena ugal-ugalan di jalan. Keselamatan adalah kemenangan yang sesungguhnya,” ujar Agus. Korlantas berharap program edukasi dan pembinaan ini bisa menurunkan angka kecelakaan akibat balap liar sekaligus menumbuhkan kesadaran hukum sejak dini.

Kolaborasi dengan Berbagai Pihak

Keberhasilan pendekatan Korlantas dalam menangani balap liar juga bergantung pada kolaborasi dengan berbagai pihak. Kerja sama dengan IMI, pemerintah daerah, sekolah, dan kampus diharapkan bisa menciptakan wadah legal dan aman bagi remaja yang tertarik dunia otomotif. Program ini sekaligus memberikan alternatif kegiatan positif dan membangun jiwa sosial, sehingga pelaku balap liar memiliki pilihan lain selain ugal-ugalan di jalan umum.

Selain itu, kegiatan pembinaan dilakukan secara berkesinambungan. Setiap operasi atau razia yang dilakukan oleh Korlantas selalu diikuti dengan sosialisasi, bimbingan, dan pengarahan kepada remaja. Pendekatan ini dirancang agar efek jera tidak hanya berupa sanksi hukum, tetapi juga membangun kesadaran dan pemahaman tentang risiko nyata dari perilaku berbahaya.

Harapan Korlantas ke Depan

Dengan strategi ini, Korlantas Polri berharap angka balap liar dapat ditekan secara signifikan, sementara minat otomotif remaja tetap terwadahi dengan aman. Agus menegaskan, keselamatan dan pembinaan menjadi dua pilar utama penanganan balap liar. Kedua hal ini akan berjalan paralel untuk memastikan generasi muda dapat tumbuh dengan minat yang positif, kreatif, dan bertanggung jawab di jalan raya.

Pendekatan ini diharapkan memberi dampak positif jangka panjang, tidak hanya mengurangi kecelakaan, tetapi juga membangun budaya keselamatan berlalu lintas dan mental generasi muda yang disiplin, kreatif, dan terarah. Program pembinaan dan kolaborasi yang dijalankan Korlantas diharapkan menjadi model bagi penanganan masalah serupa di daerah lain.

Terkini

Cara Transfer Saldo Kartu Kredit BCA ke Rekening Pribadi

Jumat, 07 November 2025 | 17:21:41 WIB

10 Asuransi Kesehatan Terbaik Selain BPJS di 2025

Jumat, 07 November 2025 | 17:21:35 WIB

Cara Cek Resi JNE Tokopedia Cepat dan Akurat

Jumat, 07 November 2025 | 17:21:12 WIB