Masyarakat Indonesia Semakin Antusias Memasang Listrik Tenaga Surya Atap

Jumat, 07 November 2025 | 11:12:21 WIB
Masyarakat Indonesia Semakin Antusias Memasang Listrik Tenaga Surya Atap

JAKARTA - Indonesia kini sedang mengalami pergeseran signifikan dalam pola konsumsi energi.

Semakin banyak masyarakat dan pelaku usaha yang beralih ke sumber energi bersih melalui pemasangan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) Atap. Fenomena ini tidak hanya menunjukkan kesadaran yang meningkat terhadap energi ramah lingkungan, tetapi juga menjadi indikator bahwa sektor industri dan komersial semakin memperhatikan efisiensi energi serta keberlanjutan.

Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) mencatat bahwa penggunaan PLTS Atap kini meluas di berbagai sektor, termasuk industri, pusat perbelanjaan, gudang, hingga tempat parkir. Hal ini menandai perubahan pola pembangunan infrastruktur yang mengedepankan energi bersih sebagai bagian dari strategi bisnis.

Pertumbuhan Pesat di Sektor Industri dan Komersial

Direktur Jenderal Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi (EBTKE) Eniya Listiani Dewi menyoroti bahwa peningkatan PLTS Atap terutama terjadi di sektor industri dan komersial. Menurut Eniya, banyak perusahaan yang kini menginginkan seluruh area gudang dan fasilitas parkir mereka dilengkapi sistem PLTS Atap.

“Karena permintaan banyak sekali. Industri-industri sekarang sudah menginginkan adanya semua warehouse-nya harus tertutup juga dengan PLTS. Lalu parkirnya, tempat parkir dan lain sebagainya,” ungkap Eniya.

Fenomena ini menunjukkan adanya pergeseran paradigma di kalangan pelaku usaha, dari sekadar fokus pada operasional, menuju keberlanjutan lingkungan. PLTS Atap tidak hanya digunakan untuk memenuhi kebutuhan listrik, tetapi juga menjadi simbol komitmen terhadap energi bersih.

Target Kapasitas PLTS Atap Nasional

Pemerintah menargetkan kapasitas terpasang PLTS Atap di Indonesia dapat mencapai 2 Giga Watt (GW) hingga tahun 2028. Optimisme terhadap pencapaian target ini didorong oleh tingginya minat masyarakat dan sektor komersial untuk mengadopsi teknologi tersebut.

Eniya menambahkan bahwa beberapa proyek PLTS Atap sudah diresmikan, termasuk di atas gedung-gedung tinggi dan pusat perbelanjaan di Jakarta. Menurutnya, proyek-proyek ini menarik minat publik secara luas dan akan terus meningkatkan kuota PLTS Atap nasional.

“Bahkan kita kemarin meresmikan yang di atas mall. Jadi di atas gedung tinggi itu terbesar juga. Kita resmikan di Jakarta dan ini minatnya luar biasa. Kita akan terus menambah kuota PLTS Atap,” ujar Eniya.

Langkah-langkah ini diharapkan tidak hanya mendukung target energi terbarukan nasional, tetapi juga menjadi contoh implementasi energi bersih yang bisa ditiru oleh sektor swasta lain.

Dampak dan Tantangan Infrastruktur Listrik

Meskipun tren PLTS Atap semakin populer, ada beberapa tantangan yang harus diantisipasi, terutama terkait sistem kelistrikan nasional. PT PLN (Persero) mencatat bahwa peningkatan jumlah PLTS Atap berpotensi menimbulkan tekanan pada trafo dan jaringan distribusi.

Direktur Utama PT PLN Enjiniring Chairani Rachmatullah menjelaskan bahwa jika semua PLTS Atap dipasang sekaligus tanpa perhitungan yang matang, ada risiko trafo tidak mampu menahan beban, yang bisa berakibat pada pemadaman listrik.

“Kalau semua PLTS Atap dipasang sekaligus ada kemungkinan trafo kami tidak kuat, sehingga malah menyebabkan pemadaman,” kata Chairani.

PLN pun terus berupaya meningkatkan infrastruktur transmisi dan distribusi untuk menampung pertumbuhan PLTS Atap. Selain itu, perusahaan juga tetap mendukung pelanggan yang ingin memasang PLTS Atap meskipun konsumsi listrik mereka menurun, selama tujuan utamanya adalah keberlanjutan lingkungan.

“Walaupun kalau secara pribadi kepentingan PLN ibu bapak, kadang-kadang pelanggan kita yang memasang rooftop itu dia turun daya lho ke PLN. Karena dia nggak nambah demand, tapi dia pengen dia green, maka dia bikin rooftop. Tapi itu ya nggak apa-apa, PLN ikutin,” tambah Chairani.

Energi Bersih Sebagai Tren Masa Depan

Fenomena meningkatnya penggunaan PLTS Atap di Indonesia menunjukkan bahwa energi bersih bukan lagi sekadar wacana, tetapi sudah menjadi bagian dari strategi bisnis dan gaya hidup masyarakat. Kesadaran lingkungan, dorongan regulasi pemerintah, serta peluang efisiensi energi menjadi faktor pendorong utama tren ini.

Dengan dukungan pemerintah dan kesiapan infrastruktur yang terus ditingkatkan, PLTS Atap diharapkan mampu memberikan manfaat ganda: mengurangi ketergantungan pada bahan bakar fosil sekaligus menekan biaya operasional listrik. Tren ini juga memberi sinyal positif bagi investasi sektor energi terbarukan di Indonesia, membuka peluang bagi inovasi dan ekspansi bisnis yang berkelanjutan.

Dalam jangka panjang, penerapan PLTS Atap yang masif dapat membantu Indonesia mencapai target energi terbarukan nasional, sekaligus mengedukasi masyarakat tentang pentingnya menjaga lingkungan. Fenomena ini pun diprediksi akan terus tumbuh seiring meningkatnya kesadaran masyarakat terhadap isu keberlanjutan dan efisiensi energi.

Terkini

Cara Transfer Saldo Kartu Kredit BCA ke Rekening Pribadi

Jumat, 07 November 2025 | 17:21:41 WIB

10 Asuransi Kesehatan Terbaik Selain BPJS di 2025

Jumat, 07 November 2025 | 17:21:35 WIB

Cara Cek Resi JNE Tokopedia Cepat dan Akurat

Jumat, 07 November 2025 | 17:21:12 WIB