TNI Tingkatkan Kesiapan Medis dengan Penambahan Batalyon Kesehatan Strategis

Selasa, 04 November 2025 | 13:34:04 WIB
TNI Tingkatkan Kesiapan Medis dengan Penambahan Batalyon Kesehatan Strategis

JAKARTA - TNI tengah memperkuat kemampuan medis militernya dengan rencana penambahan batalyon kesehatan di setiap matra.

Langkah ini diambil untuk memastikan kesiapan personel menghadapi operasi militer maupun bencana kemanusiaan, baik di dalam maupun luar negeri. Presiden Prabowo Subianto menekankan pentingnya peran batalyon kesehatan dalam memberikan dukungan medis dan memperkuat posisi Indonesia di komunitas global.

Persiapan TNI untuk Penambahan Batalyon Kesehatan

Kepala Pusat Penerangan TNI, Mayor Jenderal TNI (Mar) Freddy Ardianzah, menyatakan bahwa institusi tersebut sedang menyiapkan langkah-langkah teknis dan kajian kebutuhan satuan di lapangan. Hal ini dilakukan sebagai bagian dari upaya implementasi instruksi Presiden Prabowo Subianto terkait penambahan batalyon kesehatan.

"Mabes TNI tengah menyiapkan langkah-langkah teknis dan kajian kebutuhan satuan di lapangan agar pembentukan batalyon kesehatan dapat dilaksanakan," kata Freddy saat dikonfirmasi di Jakarta.

Kehadiran batalyon kesehatan di setiap matra TNI dinilai krusial untuk memastikan kondisi fisik prajurit tetap optimal, sekaligus mendukung penanganan medis selama operasi militer. Pembentukan batalyon ini juga sejalan dengan rencana jangka panjang penguatan pertahanan TNI, yang direncanakan rampung pada tahun 2029.

Freddy menambahkan, meskipun detail rinci mengenai waktu pembentukan batalyon belum dapat diungkapkan, pihaknya memastikan tindak lanjut terhadap perintah Presiden akan dilakukan secepat mungkin.

Dukungan Presiden untuk Misi Kemanusiaan

Presiden Prabowo Subianto menegaskan, batalyon kesehatan tidak hanya akan berfungsi saat bencana terjadi di wilayah nasional, tetapi juga siap diterjunkan ke negara sahabat yang membutuhkan bantuan kemanusiaan.

"TNI saya perintahkan untuk menambah batalyon-batalyon kesehatan. Batalyon, tim kesehatan, tidak hanya mendukung bencana di wilayah nasional, tetapi seandainya ada (bencana) kemanusiaan yang terjadi, peristiwa di mana-mana, kita juga bisa hadir," ujar Presiden Prabowo saat ditemui di Base Ops Pangkalan Udara TNI AU Halim Perdanakusuma, Jakarta.

Presiden mencontohkan pengalaman Indonesia saat menghadapi gempa bumi dan tsunami di Aceh pada 2004, serta bencana gempa bumi, tsunami, dan likuifaksi di Palu, Sulawesi Tengah, pada 2018. Dalam peristiwa tersebut, berbagai negara turut mengirimkan bantuan, menandai pentingnya solidaritas internasional.

Peran Batalyon Kesehatan dalam Operasi Internasional

Tidak hanya berfokus pada wilayah domestik, batalyon kesehatan TNI juga telah terlibat dalam misi kemanusiaan internasional. Selama gencatan senjata di Gaza, Palestina, tim dokter dari batalyon kesehatan TNI tetap bertugas di rumah sakit yang dikelola Uni Emirat Arab di Rafah, Gaza.

Selain itu, dokter-dokter TNI juga mengoperasikan kapal rumah sakit terapung di Pelabuhan El Arish, Mesir. Tim dokter yang terdiri dari 10 personel telah berada di Gaza sejak September 2024, bertugas selama kurang lebih sebulan sebelum digantikan tim rotasi dari batalyon kesehatan TNI lainnya.

Presiden Prabowo menegaskan bahwa Indonesia juga selalu siap memberikan bantuan ketika negara lain menghadapi bencana. Misalnya, saat gempa bumi besar di Turki, Indonesia mengirim dua pesawat Hercules berisi bantuan logistik dan siap mengirim kapal sesuai kebutuhan.

Langkah Strategis Memperkuat Pertahanan dan Kemanusiaan

Rencana penambahan batalyon kesehatan menjadi bagian dari strategi jangka panjang TNI untuk memperkuat sistem pertahanan sekaligus meningkatkan kontribusi Indonesia dalam misi kemanusiaan global. Batalyon kesehatan berfungsi sebagai garda terdepan dalam memastikan personel TNI tetap sehat dan siap operasi, sekaligus memberikan respons cepat terhadap bencana.

Freddy menekankan, pembentukan batalyon kesehatan tidak hanya soal kuantitas, tetapi juga kualitas sumber daya manusia dan kesiapan logistik di lapangan. Dengan adanya batalyon ini, TNI dapat menjalankan berbagai operasi militer dan kemanusiaan secara efektif, baik dalam situasi darurat domestik maupun saat diminta membantu negara sahabat di seluruh dunia.

Langkah ini juga selaras dengan visi Indonesia sebagai bagian aktif komunitas internasional yang siap memberikan bantuan ketika dibutuhkan, menunjukkan kapasitas dan komitmen TNI dalam ranah medis dan kemanusiaan.

Dengan persiapan yang matang, TNI berharap batalyon kesehatan baru dapat menjadi elemen kunci dalam mendukung tugas-tugas nasional dan internasional, sekaligus memperkuat citra Indonesia sebagai negara yang mampu memberikan bantuan medis dalam skala global.

Terkini

Aplikasi Jualan Online Tanpa Modal dan Stok Barang 2025

Selasa, 04 November 2025 | 23:30:34 WIB

6 Kelebihan dan Kekurangan Bank BCA yang Perlu Diketahui

Selasa, 04 November 2025 | 23:30:34 WIB

Apakah Barang di Zalora Original? Yuk Kita cari tahu!

Selasa, 04 November 2025 | 23:30:33 WIB