UNESCO Tetapkan Malang sebagai Kota Kreatif Media Arts Dunia

Selasa, 04 November 2025 | 10:31:25 WIB
UNESCO Tetapkan Malang sebagai Kota Kreatif Media Arts Dunia

JAKARTA - Kota Malang kembali mencatat sejarah penting dalam perjalanan pembangunan ekonomi kreatifnya.

Bukan hanya dikenal sebagai kota pendidikan dan budaya, kini Malang juga mendapatkan pengakuan tingkat dunia atas potensi dan ekosistem seni digital yang terus berkembang. 

Pada momen peringatan World Cities Day 2025 di markas besar UNESCO, Kamis, 30 Oktober 2025, kota ini diumumkan sebagai bagian dari UNESCO Creative Cities Network (UCCN) dalam kategori Media Arts. Melalui prestasi ini, Malang mempertegas perannya sebagai kota kreatif dengan daya saing global yang kuat dan berkelanjutan.

Wali Kota Malang Wahyu Hidayat menyampaikan rasa bangganya atas keberhasilan tersebut. Ia menegaskan bahwa pencapaian ini merupakan hasil kerja banyak pihak yang terlibat dalam pengembangan kreativitas warga Malang. “Predikat ini adalah buah kerja kolaboratif antara pemerintah daerah, komunitas, akademisi, sektor swasta, dan media yang bersama-sama membangun ekosistem kreatif di Kota Malang,” ujarnya.

Malang Dapat Pengakuan Internasional melalui Ekosistem Media Arts

Keberhasilan Malang tidak terlepas dari proposal resmi yang diajukan kepada UNESCO dan dinilai langsung oleh Asisten Direktur Jenderal Sektor Budaya UNESCO, Ernesto Ottone R. Dalam surat yang dikirimkan kepada Pemerintah Kota Malang, disebutkan bahwa kota ini memiliki kapasitas kuat dalam mengembangkan berbagai sektor Media Arts seperti gim, animasi, makerspace, digital storytelling, hingga dukungan universitas dan pelaku kreatif muda.

Penetapan ini juga terasa istimewa karena berbarengan dengan persiapan Indonesia Creative Cities Festival (ICCF) yang akan digelar di Malang pada 8 November 2025. Wali Kota Wahyu menyebut momentum tersebut akan semakin memperkuat posisi Malang sebagai pusat kreativitas nasional dalam industri kreatif digital.

Kolaborasi Pelaku Kreatif sebagai Kunci Keberhasilan

Pengembangan Media Arts di Malang selama beberapa tahun terakhir telah menunjukkan hasil nyata. Pemerintah Kota melalui berbagai kebijakan memberikan ruang bagi generasi muda untuk mengekspresikan dan mengembangkan inovasi mereka. 

Para pelaku usaha kreatif, komunitas, lembaga pendidikan, hingga sektor media turut berkontribusi menciptakan lingkungan yang mendukung pertumbuhan seni berbasis teknologi.

Upaya ini sejalan dengan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs 4, 8, dan 11):

Penyediaan pendidikan berkualitas,

Penciptaan pekerjaan layak dan pertumbuhan ekonomi,

Pembangunan kota yang berkelanjutan dan inklusif.

Selain fokus pada kreativitas dan digitalisasi seni, pemerintah daerah juga terus mendorong peningkatan infrastruktur pendukung dan tata kota. Rekomendasi dari Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) yang mengusulkan Malang sebagai kandidat kota metropolitan dalam rancangan 50 Kota Prioritas 2025–2029 menjadi salah satu dukungan strategis bagi penguatan ekosistem ekonomi kreatif.

Wahyu menegaskan bahwa integrasi pembangunan fisik dan kreativitas ekonomi akan menjadi kekuatan baru bagi pertumbuhan Malang ke depan.

Representasi Kreativitas Indonesia di Jejaring Kota Dunia

Dari sisi diplomasi budaya, pengakuan UNESCO ini memperluas jaringan kerja sama internasional yang dapat dirasakan secara langsung oleh masyarakat kreatif Malang. Satrya Wibawa, Wakil Delegasi Tetap RI untuk UNESCO di Paris, menilai bahwa pencapaian ini bukan hanya kemenangan Kota Malang saja, tetapi juga bentuk pemerataan perkembangan ekosistem kreatif di Indonesia.

“Penambahan Kota Malang membuktikan bahwa kreativitas Indonesia tumbuh kuat di daerah yang memiliki akar budaya, inovasi digital, dan energi kolaborasi yang luar biasa,” ungkapnya.

Ia juga menekankan bahwa status ini bukan hanya bentuk penghargaan, melainkan mandat dan tanggung jawab untuk memperkuat jaringan kreatif global melalui riset, festival, pertukaran program seni media, hingga kolaborasi lintas negara. 

Dengan posisi tersebut, Malang dapat menjalin hubungan dengan berbagai kota kreatif dunia seperti Changsha di Tiongkok dan Gwangju di Korea Selatan yang lebih dahulu berkembang dalam sektor Media Arts.

Dengan capaian monumental ini, Malang kini berdiri sejajar dengan kota-kota kreatif dunia lainnya. Identitas sebagai kota muda, inovatif, dan berkarakter budaya semakin terukuhkan. Pengakuan ini juga menunjukkan bahwa energi komunitas kreatif Malang tidak hanya mampu berkembang di tingkat nasional, tetapi juga mampu menjadi bagian dari transformasi global di era ekonomi berbasis kreativitas.

Ke depan, Malang diharapkan terus mengembangkan sektor seni digital, memperluas pemanfaatan teknologi, dan menjaga kolaborasi lintas komunitas sebagai motor penggerak ekonomi baru. Predikat sebagai Kota Kreatif UNESCO bidang Media Arts bukanlah akhir, tetapi langkah besar menuju masa depan yang lebih kompetitif dan berkelanjutan bagi seluruh masyarakat Kota Malang.

Terkini

Aplikasi Jualan Online Tanpa Modal dan Stok Barang 2025

Selasa, 04 November 2025 | 23:30:34 WIB

6 Kelebihan dan Kekurangan Bank BCA yang Perlu Diketahui

Selasa, 04 November 2025 | 23:30:34 WIB

Apakah Barang di Zalora Original? Yuk Kita cari tahu!

Selasa, 04 November 2025 | 23:30:33 WIB